pt. 10 - U&M

131 4 0
                                    

Akhirnya Abi Ali memperboleh kan Umar untuk melihat wajah calon istrinya. Abi Ali mengajak Umar untuk bertemu keluarganya terlebih dahulu.

Semua anggota keluarga menyambut nya dengan senyuman. Saling menyapa dan berkenalan, Ummi yakin ia adalah pria yang baik untuk anak bungsunya yaitu Maryam.

"Umar, mari kita lihat Maryam dulu.." ajak Abi Ali meraih tangan Umar.

"Oh iya boleh, ayo" mendengar seruan abi, Umar langsung berbalik dan memasukki ruang rawat inap yang di tempati oleh Maryam.

Baru saja 3 langkah menuju kasur yang terdapat Maryam yang lemah tak berdaya. Umar berseru "MaaSyaAllah.."

Abi tersenyum melihat Umar bahagia melihat calon istrinya. Tapi tiba tiba ekspresi Umar berubah.

"Apa nanti ia akan menerima kenyataan bahwa suaminya tak bisa melihat?" Ragu Umar.

"InSyaAllah, Maryam anak yang baik walaupun tak bisa diam. Abi yakin ia akan sangat berterima kasih kepada kamu, Umar"

Umar dan Abi Ali pun keluar kamar. Tak lama, Umar izin kepada seluruh anggota keluarga Maryam untuk pulang dan beristirahat menyiapkan besok.

Umar hidup sebatang kara, ia adalah laki laki yang sukses di usia muda tanpa dukungan orang tua sedari kecil.

Ayahnya meninggalkannya setelah ibu Umar meninggal dunia. Ayah Umar menganggap Umar penyebab kematian dari istrinya.

Umar di masukkan ke panti asuhan di usia 5 tahun, ia belajar, dan ia bekerja membantu ibu yang ada di panti asuhan. Banyak sekali momen yang ia lewati dengan rasa penuh harapan pada dirinya sendiri.

.

.

Hari dimana Umar tunggu tunggu, tanggal 8 juni 2023 acara pernikahan Umar dan Maryam akan di laksanakan.

Walaupun ini menjadi hari terakhir Umar bisa melihat dunia, tapi ia tak takut setelah melihat Maryam yang terbaring tak berdaya di kasur rumah sakit.

.

.

Yang menjadi wali adalah Abi Ali, dan yang menjadi saksi adalah Yusuf dan Abdullah.
Tak lama, Abi mengulurkan tangannya.

"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka binti Maryam Alara alal mahri tsalaatsuuna juz' wa tis'atun wa 'iysruuna dinaran hallan."

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq." Ucap Umar jelas.

"Para saksi, sah?" Tanya Abi pada kakak dari Adnan.

"sah" ucap keduanya berbarengan.

"Alhamdulillah" teriak semua orang yang ada di dalam kamar ruang inap Maryam.

"Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jama'a bainakumaa fii khoir." doa yang di baca ayah setelah Maryam resmi sepenuhnya menjadi istri dari Umar.

Selang beberapa jam setelah mereka melaksanakan ijab qobul. Dokter pun tiba di ruang inap Maryam, dan langsung memberi kode kepada Umar untuk segera melaksanakan operasi mata untuk istrinya.

Umar yang paham maksud dari kode itu langsung menuruti dokter. Sebelum keluar dari ruangan, Umar meminta maaf kepada semua anggota keluarga Maryam. Meminta izin dan doa.

Semua orang yang ada di situ turut merasa haru, mereka tak mampu menahan tangis yang sudah di ujung mata.

Umar jalan berbalik menuju ranjang istrinya seraya berkata "saya selalu cinta kamu, Maryam" ucap Umar sembari tersenyum.

Sekarang Umar tak membalikkan badannya sama sekali, ia langsung jalan cepat mengikuti langkah dokter.

Akhirnya ia sampai ruang operasi, lampu operasi pun menyala menandakan operasi di mulai. Semua keluarga tak pernah berhenti mendoakan pasangan baru itu.

Kalau kalian penasaran sama cerita
Maryam dan Umar.
Nanti aku bikin ceritanya,
Terimakasih ya yang sudah baca.
Assalamualaikum ⚘️⚘️

gus AdnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang