Selamat membaca, happy friday!
-------------------------------------------------------------------
Siang ini shani telah selesai meeting, shani melihat jam di pergelangan tangan kirinya "hmm... udah jam 2 siang aja, makan aja dulu deh ntar pulang sekalian beli roti buat bunda ratu" gumam shani pelan.
Shani berjalan keluar dari ruangan berwarna putih dan abu-abu muda itu, shani mengetok pintu kaca transparant dimana ruangan itu adalah ruangan jinan "nan ayo makan siang, enaknya makan siang apa ya?" Jinan yang melihat bosnya mengetok pintu dengan segera bangun dan membuka pintunya.
"Uhmm kayaknya enakan makan nasi padang nggak sih? Atau ayam geprek?" Jinan berpikir sambil menetuk dagunya dengan jari telunjuknya. "Udahlah makan nasi goreng aja lebih baik dan cepat" shani berjalan duluan dan meninggalkan jinan disana
"Dasar cewek, dia nanya saran dia yang jawab aneh, tunggu woi.." teriak jinan setelah melihat shani meninggalkannya, jinan segera mengejar shani yang sudah masuk ke dalam lift, jinan pun memutar bola mata nya pelan "lain kali nggak usah nanya saran, buang-buang energi dan waktu aja tau" jinan berbicara dengan nada kesal, shani sangat suka mengerjai jinan karena baginya sangat mood booster melihat jinan kesal.
"Ya maaf, kan namanya iseng hehehe" shani menampilkan senyum manisnya seolah-olah tidak bersalah sudah membuat jinan kesal. "Huft... untung kamu bos aku... kalo enggak udah aku hihhh...." lagi-lagi jinan berucap dengan kesal dengan shani, mau bagaimanapun shani adalah bosnya, kalo melawan ntar kehilangan pekerjaan tapi itu nggak mungkin terjadi.
Ting!
Lift pun terbuka tepat di lantai satu, keduanya segera berjalan ke arah kantin. Dan tidak sedikit karyawan memberi salam kepada shani ataupun jinan karena mereka tau keduanya adalah bos besar dan pemegang semua keputusan perusahaan.
Shani segera mencari tempat duduk di pinggir dekat taman kantor, angin yang berhembus sepoi-sepoi membuat suasana menjadi adem dan tidak panas. Jinan bertugas untuk memesan makanan. "Bu nasi gorengnya dua ya, sambel nya pisah. Terus es jeruknya juga 2 ya. Meja saya sama bu shani ya" ucap jinan kepada mbak kantin itu, jinan juga langsung membayar makanan tersebut melalu m-banking handphone, kecuali ada shani jinan akan meminta cash pada shani karena shani nagelina adalah sultan.
Jinan segera menghampiri shani dan duduk di depannya. Keduanya pun sibuk main hp, tak lama datang mbak kantin membawa pesenan mereka berdua "silahkan bu shani dan bu jinan" ucap mbak kantin. "Terimakasih ya bu" ucap jinan dan shani bersamaan, keduanya langsung mulai makan siang tanpa ada pembicaraan.
"Nan ntar anterin beli roti dulu ya di toko kue yang baru deket perempatan" ucap shani sambil meminum es jeruknya. "Wokeh siap bu bos" jinan melakukan pose tangan hormat kepada shani dan membuat shani ingin tertawa namun ia tahan, ingat ia haru wibawa di hadapan semua karyawannya tidak mungkin ia tertawa terbahak-bahak disini yang ada image nya jatuh. Rasanya shani ingin menyentil jidat jinan dengan kencang karena melakukan perbuatan itu saat mereka masih di kantin kecuali di ruangan shani mungkin tidak akan kena sentil.
-------------------------------skip----------------------------
Jinan dan shani sudah berada di dalam mobil. Mereka sudah di jalan menuju toko roti milik mama muthe. Jinan segera memakirkan mobilnya, shani dan jinan turun dan masuk toko roti tersebut. Wangi roti dan kue langsung menerpa indra penciuman mereka berdua. Jinan mengambil nampan dan pencapit (tongs), shani menaruh beberapa kue dan roti di nampan. Shani menengok ke arah jinan "nan mau pesen apa ambil aja, bills on me lah" kata shani dengan santai, mendengar hal itu jinan segera mengambil beberapa jenis roti dan kue.
KAMU SEDANG MEMBACA
《 BAYI IKAN 》
General FictionSi ikan kecil yang berusaha mengikuti arus lautan yang luas