Up lagi? Maybe beberapa chapter lagi aja aku end ini cerita, reach point nya memang sampe christy sampe bahagia aja kok wkwkwkwk run 🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
-----‐---------------------------------------------------------------------
Setelah seminggu dari Jepang, christy mulai membaik dan trauma nya pun telah berkurang, christy mulai rajin minum susu walaupun kadang harus di paksa oleh shani sedikit.
Hari ini shani harus pergi ke kantor karena sudah lama dia tidak ke kantor, ya walaupun aman di bawah kendali jinan dirinya tak mau lepas tangan begitu saja.
"Adek ganti baju dulu ayo, kan kita mau ke kantor bunda sayang" ucap shani, gracio yang tengah meminum kopi nya pun melihat ke arah shani yang tengah memasukan kotak bekal ke dalam tas.
"Kamu mau ngajak adek ke kantor bun?" Tanya gracio, shani dan gracio kini harus terbiasa memanggil 'papa dan bunda' di depan christy, agar anak itu terbiasa.
"Heem.. mama ve sama harlan mau arisan sekalian healing, jadi adek aku aja ya pap ke kantor, lagi pula disana rame jadi adek ada temennya" ujar shani seraya menghampiri christy yang tengah sibuk memakan serealnya dengan sedikit belepotan.
"Yaudah gapapa, nanti makan siang aku kesana bun, hari ini nggak terlalu hetic di kantor sayang" jawab cio, cio tertawa pelan melihat anaknya yang belepotan sereal coklat.
"Bun anaknya belepotan tuh, padahal udah mandi hahaha harus cuci muka lagi kayaknya sayang" lanjut cio dan terkekeh pelan, christy yang merasa namanya disebut menoleh ke arah cio dan benar saja hidungnya ikut makan sereal.
Shani dengan segera mengambil tisu basah dan membersihkan wajah christy yang terkena coklat. "Adek pelan-pelan aja mamamnya ya belepotan gini bayi ikannya bunda" ujar shani dengan di akhiri kekehan.
"Hehe maaf bunda, abis ini enak adek nggak pernah makannya bunda" ujar christy polos, memang christy bekerja di toko kue dan bahkan terdapat bahan itu di toko kue, namun christy tak pernah mau mencoba memakan atau mencicipi sedikit karena itu tidak sopan.
"Okay...okay... udah habis kan? Sekarang adek ganti baju ya sama bunda, tapi pamit dulu sama papa sayang" christy segera bangun dan salim kepada gracio, gracio dengan sengaja memeluk christy dan mengunci bocah itu dalam pelukannya, dan menghujami wajahnya dengan ciuman. Shani hanya terkekeh melihat kedua nya.
"Bunda tolongin adek... papa udah... cukup..." christy membrontak dalam pelukan cio, dan gracio masih menciumnya dengan gemas sampai akhirnya christy menutup bibir cio dengan tangan mungilnya.
"Papa cukup wajah adek basah dan bau kopi papa..." ujar christy merajuk, cio memang senang menjahili christy bahkan kemarin anak itu ngambek pada cio karena kelakuan ajaib bapaknya.
"Mas udah ah... kasian adek itu, udah mau nangis liat bibirnya udah kayak bebek, repot ntar kalo pundung mas" shani segera melepaskan pelukan cio dari christy dan gantian memeluk christy.
"Hahaha gitu aja mau nangis si ikan? Huuuu... dasar ikan cengeng...." ledek cio, shani dengan cepat menatap tajam gracio, gracio hanya memamerkan deretan giginya.
"Bercanda aja, bayi ikannya papa kan keren, besok kita beli ikan sekalian nata kolam ikannya gimana?" Tawar gracio, christy dengan segera menggangguk semangat.
"Beneran? Asik besok liat ikan lagi hihihi" ujarnya dengan lucu, membuat shani gemas dan mencubit pelan kedua pipi christy.
"Ok... papa kerja dulu ya sayang, baik-baik sama bunda di kantor ya, nanti siang papa jemput adek di kantor bunda" cio mengelus pelan kepala christy dan shani salim dengan cio. Gracio menjalankan mobilnya ke kantor usai berpamitan singkat dengan dua bidadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
《 BAYI IKAN 》
Narrativa generaleSi ikan kecil yang berusaha mengikuti arus lautan yang luas