6. Jalan-jalan sama cici?

6.5K 465 18
                                    

Apakah ini double up??? Aokaoakaoak di tunggu aja ya ✌🏻

-----‐---------------------------------------------------------------------

Ketiganya sampai di mall pukul setengah 9 malam. Shani turun lebih dulu dan membuka kan pintu untuk christy. "Taruh aja tas nya di mobil sayang, bawa handphone nya aja" christy menaruh tas nya di mobil dan shani membenarkan hoodie yang di pakai christy. Gracio yang melihat sisi ke-ibuan shani tersenyum lebar, gracio semakin yakin bahwa shani adalah pilihan paling tepat untuknya hingga dirinya menutup usia nanti.

"Udah cici" jawab christy dengan polos, "ayo sayang sini" shani menggenggam tangan kanan christy, sedangkan gracio menggenggam tangan kiri christy. Mereka terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia. "Adek sukanya apa kalo ulang tahun? Om bingung mau beliin ponakan om hadiah apa, kayaknya seumuran sama kamu dek" mereka memutuskan naik escalator karena antrian lift sangat panjang mengingat hari ini weekend, namun sebelum naik escalator, christy berhenti dan mendongakan kepalanya ke arah shani. "Naik itu ya? Aku takut cici" tanya christy dengan pelan dan menundukan kepalanya. Christy memang punya pengalaman buruk saat naik escalator jadi dirinya masih trauma naik escalator.

Gracio yang mendengarkan itu, langsung mengusap kepala christy "gapapa ya, om gendong dedek ok? Jangan takut ada om sama cici". Shani menarik christy ke dalam pelukannya dan mencium pelan kepala christy. "Sayang gapapa ya kita naik escalator, cici temenin dedek, di gendong sama om cio. Nanti cici jagain adek dari belakang ok?" Christy lagi mendongakan kepalanya dengan mata yang sedikit berair.

Sebenarnya jantung christy berdegung kencang saat melihat escalator anak itu selalu teringat kejadian yang membuat dia ketakutan bukan main. Gracio langsung menggendong christy, shani kemudia mengusap sedikit air mata christy. Shani tidak tega, jadilah dia memeluk gracio dari belakang untuk menenangkan christy. Setelah beberapa menit christy akhirnya tenang dan mereka naik dengan escalator. Sesuai janjinya shani berdiri di belakang gracio dan menggenggam tangan christy, christy menggenggam balik erat tangan shani dan memejamkan matanya.

Setelah sedikit jauh dari escalator dan sampai di lantai dua, gracio menurunkan christy dan membenarkan hoodie serta rambut chirsty. "Pinter banget dedek berani naik escalatornya" shani tersenyum mendengar kata-kata gracio dan mencium pipi shani. "Ayo kita ke toys rush, kita beli mainan mau?" Christy menloncat-loncat dengan girang saat mendengar kata mainan, "mau-mau christy mau beli ikan boleh? Eh tapi christy nggak punya uang kalo mainannya mahal cici, nggak usah deh" jawab christy dengan lesu mengingat bahwa dirinya tak cukup memiliki uang untuk membeli mainan.

"Sayang liat cici... cici yang beliin ya, jadi adek nggak perlu khawatir, adek simpan aja uangnya di tabung buat keperluan yang lain ya sayang?" Ucap shani sambil menangkupkan pipi chubby milik christy. "Terimakasih ya cici dan om cio" jawab christy dengan sopan dan langsung memeluk shani dengan erat.

Shani yang di peluk christy merasa hatinya sangat hangat dan mood nya benar-benar sangat baik. "Yaudah ayo, ponakan om suka dino. Apa-apa harus ada dino nya sampe sendok makannya aja bentuk dino haha" ucap cio sambil berjalan masuk ke dalam toys rush toko khusus mainan.

 Apa-apa harus ada dino nya sampe sendok makannya aja bentuk dino haha" ucap cio sambil berjalan masuk ke dalam toys rush toko khusus mainan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
《 BAYI IKAN 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang