15. Rencana Yona

4.4K 370 19
                                    

Asekkk up lagi lah ya mumpung ada idenya, tapi pelan-pelan ya pak supir wkwkwk!

-----‐---------------------------------------------------------------------

Sedari tadi yona berbincang dengan seseorang di telpon. Yona mencatat beberapa hal yang disebutkan seseorang tersebut. Yona memutuskan sambungan telponnya dan segera mengumpulkan beberapa data yang sudah disebutkan, yona begitu fokus dengan laptopnya. Hingga chika masuk ke kamarnya dan yona tidak sadar.

"Aunty di panggilin dari tadi. Kita mau makan malam di restaurant sama mami dan papi" ucap chika yang duduk sebelah yona.

"Hehe maaf ya sayang, tante soalnya lagi ngurus sesuatu. Tante berniat mau bawa christy ke jepang dan mengambil alih hak asuh christy" ucap yona dengan sengaja. Yona menghasut chika agar mau membantu dirinya mengambil christy dari pelukan shani.

"Aunty serius? Kalo aku sih gimana aja setuju, tapi selagi mama kandungnya masih hidup kenapa enggak. Kan udah kewajiban aunty menebus kesalahan aunty di masa lalu sama christy" ucap chika memegang tangan christy.

Yona yang mendengarkan ucapan chikapun tersenyum di balik wajah yang di buat sendu. 'Terimakasih chika, kamu udah buka jalan buat aku bisa ngambil alih christy jauh lebih mudah' ucap yona dalam hati.

"Kamu mau kan bantu aunty buat ngambil christy jadi shani? Christy kan ponakan kamu. Ada darah kamu juga secara nggak langsung di tubuh dia chik" ungkap yona dengan sendu. Chika yang pada dasarnya polos tak menaruh curiga kepada yona, chika pun menganggukan kepalanya.

"Iya aunty aku bantuin. Aunty tenang aja ya, aku yang nanti bicara sama cici shani biar christy bisa balik kesini lagi, menjadi bagian keluarga kita" chika langsung memeluk yona dan yona mulai mengeluarkan tangisan palsunya demi rencana nya berjalan lancar.

"Sshhhttt udah aunty jangan sedih, besok kita kerumah cici gimana? Kita tanyain christy ya, kita harus bisa yakinin christy untuk kembali bersama aunty" chika mengusap air mata di pipi yona.

Chika dan yona akhirnya turun bersama-sama dan memulai acara makan malam. Yona meneguk air yang berada di gelas depannya. Yona mempersiapkan sekali lagi aktingnya di depan pucho, aya dan chika

"Dek besok rencananya kakak mau kerumah shani untuk jenguk christy sekalian yakinin christy buat sama kakak" ucap yona menatap aya dan pucho.

"Kak nggak ada hal terselubungkan? Kakak udah yakin banget dengan keputusan yang kakak buat? Nggak mau deketin christy pelan-pelan aja?" Tanya aya dengan nada khawatir, aya tau persis yona seperti apa di tambah hatinya selalu berkata lain setiap kali yona berbicara tentang christy.

"Kalo emang yakin kenapa enggak kak, nanti aku suruh pak bagas pengacara handal buat nemenin kakak di peradilan. Hak asuhnya secara hukum masih di kakak, karena kakak ibu kandungnya" ucap pucho. Yona yang mendengar itupun bersorak dalam hati, rencananya sampe saat ini mulus dan bahkan mendapat support dari ipar dan ponakannya.

"Pi, apa nggak terlalu cepat? Christy kan nggak ujug-ujug menerima kak yona jadi ibunya walaupun kak yona ibu kandungnya. Christy pasti punya trauma pi, kalo di paksakan nggak akan bagus juga buat mental christy ke depannya" ungkap aya dengan serius, namun pucho menggenggam tangan aya dengan lembut.

"Sayang lebih cepat lebih baik bukan, kasian kak yona. Di jepang juga keluarganya lagi nungguin, pelan-pelan christy pasti bisa nerima kak yona" ucap pucho dan mengelus punggung tangan aya, lagi-lagi hati aya berkata lain.

Aya tak menjawab apapun dan berdiri dari duduknya, membereskan piring dan gelas makan malam. Chika yang melihat itu tau bahwa sang mami sebenarnya takut dan khawatir namun apa yang papi nya katakan juga benar, bahwa christy anak kandung yona yang sah secara hukum.

《 BAYI IKAN 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang