18. The Wedding Day

4.7K 388 12
                                    

Jujur idenya semakin buntu wkwkwk, mungkin beberapa chapter lagi udah end. Terus mau lanjutin cerita disebelah juga. Maaf kalo lama update kerjaan di dunia nyata menyita waktu banget, nggak sempat nulis mulu.

-----‐---------------------------------------------------------------------

Shani duduk di sebelah bed christy dan mengusap pelan kepala christy, perasaan shani bercampur aduk ketika melihat wajah pucat sang anak. Shani merasa bersalah karena tidak bisa menjaga sang anak, namun dirinya berjanji akan menebus kesalahannya dan menjaga christy hingga mau memisahkan mereka berdua.

"Eunghhh... hiks... bunda..." christy mulai terbangun namun tidak sadar sepenuhnya, christy mulai menangis. Yang christy ingat hanya dirinya menangis dan merindukan bunda shani. Shani yang melihat anaknya sadar dengan segera menekan tombol di atas bed christy, shani menepuk pelan pipi christy agar anaknya tersadar.

Dokter dan perawatpun datang, shani memberikan ruang bagi dokter dan perawat untuk memeriksa bayi ikannya. Dokter dan perawat memberikan beberapa tindakan kepada christy, hingga kesadaran anak itu telah kembali sepenuhnya. Kinal dan ve yang baru masuk kaget dengan adanya dokter dan perawat di ruangan christy, mereka mengira ada sesuatu yang fatal terjadi pada cucu nya.

"Bu shani, adek christy gapapa cuman tadi belum sadar sepenuhnya dan sekarang kondisinya udah lumayan membaik. Besok mungkin sudah bisa pulang setelah acc dari dokter anak" dokter juga menjelaskan keadaan christy kepada kinal dan ve.

"Terimakasih dok" ucap shani dan mengantar dokter keluar dari ruang rawat christy. Christy mengedarkan pandangannya dan menatap opa kinal serta oma ve, mata christy mulai memerah anak itu mencoba menahan tangisnya. Ve langsung memeluk cucunya dan memberi usapan hangat.

"Dedek..." ucapan lembut shani seketika membuat christy mengangkat kepalanya dan meminta peluk dari sang bunda. Shani segera memeluk bayi ikannya dengan erat serta menghujani wajah christy dengan ciuman.

"Bunda geli, stophhh geli hehehe" ucap christy dengan riang. Shani pun berhenti menciumi wajah christy dan menatap dalam mata christy, "adek janji jangan tinggalin bunda ya, bunda yang bakal jadi malaikat pelindung kamu sayang" shani kembali memeluk christy dengan erat, christy membenamkan kepalanya di dada shani.

"Udah stop sedih-sedihnya, adek harus makan shan itu juga obatnya harus di minum. Biar badan adek nggak lemes" mama ve segera membuka bubur yang sudah di sediakan di meja dan memberikannya kepada shani.

"Adek mamam ya, biar besok kita bisa pulang sayang" shani menyuapi christy dengan perlahan hingga bubur itu abis tak bersisa. "Pinter banget si bayinya bunda" shani mencubit pelan hidung christy dan mencium pipi christy dengan lembut. Shani selanjutnya memberikan christy obat, agak susah memang namun setelah di imingi untuk pergi melihat ikan, christy akhirnya mau minum obat.

"Shan... masalah keputusan pengadilan papa udah bicara, mereka akhirnya cuman ngasi waktu dua minggu untuk trial nya. Jadi setelah 3 hari pernikahan kamu christy mau nggak mau harus tinggal sama yona selama masa percobaan. Dan kalo selama masa percobaan yona melakukan kekerasan maka christy otomatis jadi hak asuh kamu sepenuhnya sayang" ucap kinal, shani kini memandang wajah anaknya yang tengah tertidur dengan tenang, shani mengusap pipi christy dengan lembut.

"Pah makasih ya udah bantu shani, shani pasrahkan semuanya sama yg di atas, tapi kalo boleh shani minta biar shani aja yang jadi malaikatnya adek" shani kembali memeluk sang anak, kinal yang melihat itupun menghela nafasnya pelan, 'Tuhan ku mohon kali ini kabulkan lah permintaan anak hamba' ucap kinal dalam hatinya.

-----‐---------------------------------------------------------------------

Kini christy sudah diperbolehkan pulang, namun anak ini meminta pergi ke akuarium untuk melihat ikan yg di janjikan oleh kinal. Mau tidak mau shani menuruti kemauan anak nya. "Bunda itu ada anak ikan liat kicik-kicik banget" ucal christy dengan riang menunjuk ikan-ikan kecil di sekitarnya. Shani tersenyum dan terkadang dirinya pusing menanggapi coletehan random christy, gracio diam-diam mengambil beberapa gambar christy dengan shani.

《 BAYI IKAN 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang