29.

5.7K 451 27
                                    

Btw sampe mana nih cerita?

-----‐---------------------------------------------------------------------

Sore ini usai pulang sekolah christy merasa tidak enak badan, kepalanyapun sedikit pusing dan merasa tubuhnya ada hawa-hawa dingin, christy menarik selimutnya hingga menutupi kepala dan memeluk guling.

"Bi sum, adek udah pulang?" Tanya shani, minggu lalu shani sudah mulai program induksi laktasi dan dari kemarin air asi shani sudah keluar. Shani memutuskan untuk pumping dan menaruh asinya kedalam botol.

"Bi tolong masukin ke freezer ya, saya mau naik dulu liat adek" shani kemudian naik ke lantai dua, dan masuk dalam kamar dengan tema warna biru yang bertemakan ikan.

Shani mengerutkan keningnya melihat christy tertidur dengan selimut di sore hari yang panas. Shani duduk sebelah christy dan membuka perlahan selimut christy.

"Adek.... sayangnya bunda ayo bangun..." shani mengusap pelan pipi gembul christy, dengan cepat shani menempelkan punggung tangan di dahi christy, shani bisa merasakan hawa panas di kening christy.

"Adek bangun dulu ayo.. bunda mau periksa adek dulu sayang" khawatir dan panik tersirat di wajah shani, shani segera memanggil bi sum dan meminta obat penurun panas.

"Eunghhh... bunda pusing.... kepala adek sakit bunda" ucap christy dan memeluk shani dengan erat, shani bisa meresakan bahwa anaknya meriang.

"Sini dulu dedek, duduk yang bener dulu" christy duduk dengan benar, shani menempelkan bye-bye fever di kening christy, serta menyelipkan termometer di antara ketiak sang anak.

"Huft 38,5° loh sayang, adek tadi pagi nggak kenapa-napa, sekarang kenapa jadi sakit begini sayang" shani melihat hasil termometer dan menaruhnya di nakas, kemudian kata-kata feni dan teman-teman shani perihal asi terlintas di benaknya.

"Udah kita istirahat ya, bunda mandi sebentar ya sayang, abis ini bunda kesini. Adek jangan kemana-mana ok?" Christy patuh dan menganggukan kepalanya. Christy merebahkan tubuhnya yang terasa dingin di luar dan hangat di dalam, tak hanya itu mulutnya kini terasa pahit bahkan matanya mulai terasa panas.

Shani segera bergegas mandi dan tak lupa ia meminum obat yang diberikan dokter untuk penambah asi. Shani juga mengabari gracio untuk membeli vitamin anak serta bubur kesukaan christy.

Shani masuk perlahan kedalam kamar christy dan melihat anaknya tengah tidur tak tenang, shani merebahkan tubuhnya disebelah christy dan memeluk sang anak.

"Cepet sembuh ya kesayangan bunda. Kita coba aja dulu ya, adek jangan kaget ok sayang" ucap shani pelan. Shani mulai membuka kancing piyama tidurnya dan menurunkan bra nya, kemudian memasukan nipple nya kedalam mulut christy.

Christy yang sebenarnya tidur-tidur ayam, mulai merasakan seperti sebuah dot namun jauh lebih lembut dan empuk tanpa ragu christy mulai mengulum nipple shani.

"Eum.." tangan christy memeluk shani begitu erat hingga hidung christy menempel di payudara shani, christy seperti nya sangat nyaman dan bahkan kini christy perlahan mulai tidur lebih lelap.

"Syukur kamu mau sayang, bunda akhirnya bisa jadi ibu kamu seutuhnya sekarang, walaupun dna kamu sama bunda beda, bunda janji nggak akan pernah beda-bedain kamu sama anak bunda nanti, kamu akan tetep jadi anak bunda shani nagelina dan papa gracio harlan sayang" shani merasa sedikit geli pada nipple nya namun hanya beberapa saat ketika christy mengulumnya.

Shani bahagia bisa merasakan menjadi seorang ibu seutuhnya walaupun christy tak lahir dari rahim nya.

-----‐---------------------------------------------------------------------

《 BAYI IKAN 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang