Chapter 3 : Selingkuh

37 5 0
                                    

       Pagi-pagi buta, tepat pukul 08.00 WIB Zaidan mengendarai sepeda motornya berangkat dari rumah ke kampus untuk bimbingan skripsi karena sudah ada janji temu dengan dosen pembimbing nya beserta rombongan teman-temannya yang bimbingan semua. Di tengah perjalanan dari rumahnya, ia tak sengaja berpapasan dengan Haura yang bersepeda juga memakai baju yang sama biru hitam. Haura dengan cantik parasnya memakai jilbab motif warna biru hitam senada dengan bajunya biru polos dan Zaidan dengan memakai baju batik biru hitam yang tampak berwibawa dan karismatik.

"Assalamualaikum..lhoh kamu rumahnya di daerah Tegalrejo juga ya?" Tanya Zaidan yang ternyata ia rumahnya di daerah Tegalrejo Yogyakarta.

"Waalaikumsalam. Ya.. lhoh kamu Tegalrejo?" Ujar Haura yang ikutan bertanya balik.

"Ya.. aku Tegalrejo. Kamu Tegalrejo mana? Soalnya tegalrejo kan banyak." Tanya Zaidan.

"Karangwuru". Jawab Haura dengan singkat, jelas, dan padat.

"Oalah.. ya.. lumayan juga ya dekat berarti. Hehehe.... kapan-kapan main boleh ya? Kan sama-sama Tegalrejo. Oh ya.. kok lucu ya kita, baru tahu kalau sama-sama tegalrejo dan ketemu di sini serta bisa kebetulan couple an sama warna bajunya. Padahal kan tidak janjian. Apa ini yang namanya takdir ya?" Tanya Zaidan dengan asal bicara dan terkekeh.

"Dih, bukan lah. Gak ada yang namanya takdir. Cuma suatu kebetulan saja." Jawab Haura cepat, sebelum ketahuan bahwa dirinya mulai salting karena mereka bisa baju couple an tanpa di sengaja dan janjian. Tiba-tiba ada sesuatu yang berdesir aneh pada hati Haura karena kejadian barusan. Namun ia berusaha bersikap biasa saja dengan meyakinkan dirinya kembali bahwa Zaidan adalah cowok brengsek, playboy, dan suka menggoda cewek mana saja yang ia kenal. Dan ia pun fokus untuk berfikir tentang hubungan dirinya dengan Zivan.

"Hehehe.. bercanda ya.. kalau aku menafsirkan mulai dari pertemuan kita yang tidak di sengaja ini, warna baju yang tidak di sengaja, dan ternyata juga sama-sama dari tegalrejo juga adalah suatu takdir dari allah." Ucap Zaidan ceplas-ceplos.

"Gak usah bawa-bawa allah ya. Aku duluan." Ucap Haura spontan dan langsung meninggalkan Zaidan buru-buru karena ia masih mau pergi ke supermarket untuk beli sesuatu yang di titipkan oleh ibunya tadi.

       Sesampainya di kampus, Zaidan pada pukul 09.00 WIB langsung masuk ke gerbang kampus. Namun Apes sekali, Zaidan ketika sampai di depan gerbang kampus, ia melihat vanya turun dari mobil mewah Alphard hitam, sambil tersenyum simpul penuh bahagia dengan orang yang ada di dalam mobil tersebut. Zaidan terbakar api cemburu, karena sudah jelas sekali dari pantulan kaca mobil tersebut, ada siluet seorang cowok di dalam mobil itu.seketika mobil itu pun pergi dari area gerbang kampus. Dan tampaknya Vanya ketika menoleh kaget karena melihat Zaidan. Ia pun langsung menghampiri Zaidan dan Zaidan pun langsung Spontan berkata:

"Oh jadi dia selama ini yang membuat kita renggang dan kamu berubah serta jarang mau kalau di ajak keluar sama aku?" Tanya Zaidan dengan penuh amarah karena kesetiaan nya telah di khianati. Baru kali ini Zaidan di selingkuhi sama cewek. Padahal selama ini dia yang sering ganti-ganti cewek dan memainkan perasaan cewek. Sekarang ia pun merasakan sakit tersebut di khianati oleh cewek yang paling terkenal di kampus.

"Gak begitu. Aku bisa jelasin dan." Jawab Vanya dengan memohon.

"Aku kurang apa sama dia? Kurang kaya ya? Apa karena gak pakai mobil seperti dia begitu? Karena aku selalu cuma pakai sepeda motor terus kalau ke kampus ya? Dan kamu merasa risih kalau sepeda motoran terus di kampus." Cerocos Zaidan tanpa bernafas sambil menahan amarah yang membuncah di dadanya.

"Gak begitu dan." Potong Vanya.

"Sudah cukup Van. Aku juga punya mobil di rumah meski tidak sebagus mobil Alphard milik dia. Cuma aku memang jarang pakai mobil. Apalagi kalau cuma ke kampus buat apa pakai mobil. Kalau begitu hubungan kita cukup sampai di sini saja Van. Aku gak bisa berhubungan dengan orang yang sudah tidak punya komitmen lagi sama aku. Padahal selama ini aku yang berjuang mempertahankan hubungan kita. Sedangkan kamu malah aku merasakan tidak ada sama sekali perjuangan dengan hubungan kita. Selama ini juga aku memberikan semuanya ke kamu gak ada harganya, mulai dari hadiah kecil sampai besar. Lagian tanpa kamu, aku juga sudah mulai suka sama orang lain yang jauh lebih baik dan lebih sholehah daripada kamu". Ucap Zaidan dengan penuh penekanan.

"Zaidan aku minta maaf, aku tahu aku salah, tapi aku..." Belum selesai Vanya berbicara di potong oleh Zaidan.

"Sudah cukup. Kalau memang perasaan kamu sudah berubah ke aku dan tidak cinta lagi gak apa-apa. Dia emang lebih mapan dan kaya daripada aku. Kamu mungkin akan jauh lebih bahagia bersamanya. Cukup di sini sudah". Ujar Zaidan lalu meninggalkan Vanya sendirian.

       Tak jauh dari tempat mereka berbincang di dekat gerbang kampus, tak sengaja ada sosok cewek berhijab yaitu Haura yang berdiri di situ seraya memegang sepeda motornya dan mendengar semua perkataan mereka berdua yang hubungan nya sudah putus. Lalu Haura pun mengalihkan pandangan nya dan berbalik arah keluar dari gerbang kampus dengan berpura-pura mau pergi dari situ tanpa menghiraukan keduanya.

                                 *****

Bagaimana kalau kalian di posisi Zaidan yang terkena karma? Hehehe🤭

Yuk jangan lupa vote dan komennya biar mimin makin semangat update🥰🤩

Note: Sambil membaca bisa sama menikmati dan mendengarkan video klip bonus dari mimin ya🥰 yang mana setiap video klip sesuai dengan isi chapter.

Suddent MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang