Akhirnya hari yang di tunggu pun tiba, Haura berangkat menuju jakarta dengan mengendarai mobilnya sendirian dari yogjakarta dengan barang-barang yang lumayan banyak 2 koper. Sebenarnya ayahnya berat, namun karena Haura mengatakan bahwa ia ada temannya yang waktu itu di antar naik mobil pulang gladi bersih, ayahnya pun mengizinkan berangkat dengan mobil sendirian.
"Abi, Umi...Haura berangkat dulu ya..." Pamit Haura sambil bersalaman kepada keduanya.
"Hati-hati ya nak...pokoknya telfon abi kalau ada apa-apa dan kurang uangnya bisa di transfer, atau yang lainnya" Ucap ayah Haura sambil mengingatkan.
"Pasti, bi.. tenang saja, Haura sudah besar. Bisa menjaga diri. Lagian juga ada teman Haura." Ucap Haura.
"Pokoknya nanti kalau liburan kampus, kamu ajak teman kamu ke sini, Ok... biar ayah tahu dan bisa lihat dia benar bisa menjaga kamu apa tidak. Siapa sudah namanya cowok itu?" Tanya ayah Haura karena belum tahu namanya.
"Zaidan, bi... tenang saja bi. Dia gak akan macam-macam. Kan abi sendiri yang bilang waktu itu kalau dia kelihatan baik anaknya. Memang baik." Ucap Haura sedikit memuji Zaidan di depan ayahnya.
"Umi jadi penasaran deh, seperti apa sih yang namanya Zaidan itu. Pasti baik sekali, tampan pula." Tambah ibu Haura yang antusias.
"Sudah mi... gak usah kepo. Nanti tahu kalau liburan kampus." Ujar ayah Haura terkekeh.
Haura merogoh Hp nya dan menelfon Zaidan agar ayahnya lega dan percaya kalau ia tidak sendirian di jakarta.
"Assalamualaikum, ra..." Ucap Zaidan penuh kesenangan dalam hatinya.
"Waalaikumsalam, ini dan... abi.." Lalu Haura menyerahkan Hp nya pada ayahnya.
"Hallo, Zaidan ya...Om titip Haura ke kamu ya di jakarta. Jaga ia baik-baik. Jangan sampai kenapa-kenapa. Katanya kamu sekarang masih belum bisa berangkat ya. Berangkat besok ya?" Tanya ayah Haura mencerocos dengan bertanya.
"Hehehe... Ya om. Pasti saya jaga kok. Ya om saya masih ada kesibukan sekarang yang belum bisa di tinggal. Tapi saya sudah packing-packing buat berangkat besok om." Ucap Zaidan berbohong karena yang ia tahu Haura meminta agar ia tidak berangkat bersama. Hanya untuk berangkat ke jakarta.
"Ya sudah kalau begitu." Lalu ayah Haura menyerahkan Hp nya kepada Haura lagi.
"Ya sudah kalau begitu abi, umi.. Assalamualaikum..." Ucap Haura.
"Waalaikumsalam..." Jawab ayah dan ibu Haura bersamaan sambil melambaikan kedua tangannya.
Sebenarnya Haura bisa mengendarai mobil juga, namun karena selama kuliah S1 cukup memakai sepeda motor, apalagi sama-sama berada di yogjakarta. Dan kalau pakai mobil biasanya harus bersama sopir. Namun sekarang karena ia melanjutkan pendidikan S2 nya ke jakarta, ia merayu berangkat sendiri dan diizinkan mengendarai mobil sendirian dengan syarat ada temannya juga yang di kenal orang tuanya di jakarta. Lalu Hp nya Haura berbunyi. Ia mengangkatnya sambil menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddent Marriage
RomanceMenceritakan tentang seorang gadis yang bernama Haura Malvia yang sangat membenci seorang cowok yang bernama Zaidan Azra Zhafir dan gengsinya sangat tinggi sekali, keduanya sama-sama memiliki pasangan, namun takdir berkata lain. Sehingga tidak menya...