"Hanya rupa yang sama. Lainnya tetap berbeda!"
~Nathalia Anzela~
Pagi ini Zela benar benar bangun telat, mungkin akibat acara sweet seventeen semalam. Matahari menusuk matanya sehingga membuat Zela terburu buru untuk berangkat sekolah, Zela juga sudah membuka handphonenya yang tertera 20 panggilan tak terjawab dari moonnight.
Tanpa pikir panjang Zela bergegas menelpon taxi dengan waktu 5 menit taxi itu sampai.
"Pak cepetan dikit ya, udah telat nih." Ucap Zela.
"Iya neng."
Taxi itu melaju cepat.
Zela sampai di depan gerbang namun nihil! Hasilnya sia sia, dirinya sampai tepat 2 menit bell berlalu.
"Duh, gimana ya. Lewat belakang aja kali, kalau dari depan ga bakal di kasi pak satpam." Oceh Zela menuju belakang sekolah.
Zela berusaha memanjat gerbang belakang yang tertutup itu.
"Kenapa ga di buka aja sih, nih gerbang." kesalnya.
Zela tetap berusaha untuk naik ke atas tembok dengan perlahan ia sampai tepat di atas. Dan ini adalah pengalaman awal Zela telat, karna sebelumnya dia sama sekali tidak pernah telat.
BRUK!
Zela melompat perlahan ke bawah."Akhirnya bisa juga." Ucap Zela sembari membersihkan roknya.
Kemudian berlari cepat menuju kelas saat melihat notifikasi dari Sella, Zela lupa kalau hari ini adalah pelajaran bu asri salah satu guru killer di sekolah mereka.
BRUK!
Zela menabrak seseorang saat tengah berlari cepat. Beberapa buku yang ia bawa terjatuh di lantai.
"Sorry." Ucap seseorang lalu melewati Zela begitu saja, bahkan memijak salah satu buku Zela.
"HEH! LO COWO BUKAN SIH! GA PUNYA HATI BANGET?!" sarkas Zela.
lelaki itu menghentikan langkahnya."Gua udah ngomong sorry!" Teriaknya singkat, tanpa memandang Zela sedikitpun dan terus berjalan meninggalkan Zela yang sedang mengutip buku bukunya.
Suaranya familiar di telinga gue. Kaya.. Gerland? Seketika hati Zela berdegup dua kali lebih cepat. Suara itu benar benar mirip dengan suara seorang Gerland.
"Huh.. sadar Zel. Gerland udah ga ada." Ucapnya menyadarkan diri sendiri.
Dengan cepat Zela kembali berlari menuju kelasnya.
🐝
hal yang dia lakukan dengan tergesa gesa tadi sama sekali tidak ada hasilnya, Zela tetap telat dan berakhir di jemur oleh Bu asri.
"Haduh Zel. Kenapa bisa telat sih? Cape kan?" Ucap Katya yang sedang mengelap keringat Zela.
Zela benar benar lelah di jemur saat matahari sedang panas panasnya.
"Cape kat." balas Zela.
"AYO TERUS DAV! TERUS! GUE YAKIN LO BISA!! DIKIT LAGI!!"
Zela dan Katya refleks menoleh saat mendengar Aldo berteriak.
"AKHIRNYA!!" Ucap seseorang.
Lelaki itu bertos ria dengan Aldo. "Huhh, ga sia sia gue ngajarin lo." Ucap Aldo.
"Haha, shit. Kata papa, gue emang pinter basket dulu." Sahut lelaki itu.
Zela dengan serius menatap punggung laki laki yang sedang berbicara dengan Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS POSSESSIVE
Teen Fiction[ welcome to the world of fiction] Selamat masuk ke kehidupan Gerland Davier Reygan! Cowo posesif yang mungkin akan selalu terobsesi dengan Anzela, antara obses! Cinta! Dan sayang! Menjadi satu di lubuk hatinya! Dan bersiap untuk menghabisi lawan ya...