"Secentil centilnya cewe gue! Tapi ga murahan kaya lo!"
~Revanaldo andika bankara~
"Elan sayang mama dan eland benci papa"
~Gerland Davier Reygan~
Zela lelah mencari Gerland di sekeliling sekolah, Tidak mengerti juga dengan pearasaannya yang tiba tiba saja khawatir. Zela bahkan sudah berkeliling sekolah dan menanyakan pada beberapa orang, namun sama sekali tidak ada yang tahu.
"ketemu Zel?" Tanya Katya sedikit risih melihat temannya tak henti henti berlari kesana kemari.
"Gini nih yang namanya bucin akut." ucap Adel.
Zela menghentikan jalannya, menghampiri teman temannya yang ikut kesal melihatnya pergi kesana kemari.
"Udah gausa di cari, Ntar tuh anak balik." Ucap Sella.
"iya kenapa sih Zela nyariin Gerland? Kan Gerland juga nanyain Zela semalam. Fia bingung." sambung fia.
Zela berusaha melunak ucapan Fia. "Lo bilang dia nanyain gue fi ke elo? semalam? Buat apa? dan nanyain apa?"
"Fia bingung Zela nanyanya kebanyakan. Gatau mau jawab yang manaa.." keluh Fia.
Moonnight memukul dahi mereka masing masing, tidak habis pikir dengan bocah satu ini. Polosnya sangat keterlaluan.
"yauda semalam Gerland nanyain apa ke Fia?" Tanya Zela mengakhiri.
"Gerland nanya kenapa Zela marah marah? terus kata Gerland muka Zela kaya cuka." ucap Fia.
"Dia ngomong muka gue kaya cuka?"
"Iya asem katanya."
Dengan kesal Zela meninggalkan teman temannya, kali ini dia benar benar mencari Gerland hingga ke rooftop untuk melihat ke sekeliling sekolah dari atas sana, dan benar saja ia menemukannya Gerland yang sedang berbicara santai dengan Dergan di bawah pohon, Zela menghampirinya dengan cepat lalu berkacak pinggang.
Gerland melihatnya dengan tatapan heran, tanpa ekspresi.
"Kok lo tau gue disini?" satu kata meluncur begitu saja saat melihat wanita yang menjadi pusat pembicaraannya dengan Dergan datang tanpa di minta.
Zela tidak menggubris, beralih menatap kesal Gerland. "Gausa cemburu. Dia cuma teman smp gue, dan gue tau dia suka gue tapi gue sama sekali ga pernah suka dia. Kemarin cuma kebetulan ketemu dan gue–"
"segitu khawatirnya gue cemburu, hm?"
Zela memajukan bibirnya berapa senti seperti tengah merajuk.
"kenapa bibirnya gitu? Mau goda gue?"
"Gausa bucin di depan gue!" Tekan Dergan meninggalkan mereka.
Keduanya tertawa riang.
"Kenapa ga ngomong sih kalau cemburu? kan gue ga perlu khawatir." ucap Zela tanpa pikir panjang.
"emang kapan orang cemburu ngomong langsung?"
Zela berpikir keras, sedetik kemudian baru menyadari, benar apa yang di katakan Gerland, kenapa juga harus jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS POSSESSIVE
Ficção Adolescente[ welcome to the world of fiction] Selamat masuk ke kehidupan Gerland Davier Reygan! Cowo posesif yang mungkin akan selalu terobsesi dengan Anzela, antara obses! Cinta! Dan sayang! Menjadi satu di lubuk hatinya! Dan bersiap untuk menghabisi lawan ya...