Bell sekolah berbunyi tepat pukul 08.00 hal yang sedari tadi Zela tunggu. ketika seluruh murid memasuki kelas saat bell, Zela memilih keluar dan menyuruh Katya untuk mengizinkannya ke toilet, Katya dan yang lainnya juga belum sampai, Zela menyempatkan diri untuk menelpon temannya, Katya sempat kaget, kenapa Zela tidak langsung pergi ke toilet saja? lagi pula hanya sebentar bukan? kenapa harus meminta izin, dengan alasan dirinya benar benar sakit perut pagi ini, Katya percaya.
Zela berlari menuju kelas atas, yang memang menjadi tujuannya. Zela terburu buru naik ke lantai atas menuju kelas yang berada paling ujung di antara kelas lainnya, Zela dengan cepat memasuki kelas itu sebelum guru masuk.
Zela masuk dengan napas terengah engah, membuat seisi kelas menatapnya heran, pasalnya kelas yang ia masuki adalah kelas adik tingkatnya. sorot mata kini benar benar terarah pada wanita yang tengah mengatur napas.
mereka juga mengenali siapa Zela, ya tidak ada yang tidak mengenali Zela di Dalton school ini, karna setiap pagi mereka selalu saja mendengar ocehan Gerland yang memamerkan kesempurnaan Zela, hingga satu sekolah mengenalnya tanpa perkenalan.
Zela merasa lega karna tiba lebih awal sebelum gurunya datang, penglihatannya menyapu seluruh sudut ruangan di kelas itu, ada juga yang merasa takut jika mencari masalah dengan circle fivegirl. Zela kembali fokus dan hingga menemukan seorang wanita yang tengah duduk santai sembari membaca buku.
"Aira." satu panggilan itu mampu membuat seluruh pasang mata menatap wanita yang sedang santai di meja belakang.
aira menatap sekilas lalu melanjutkan membaca bukunya."kalau ga penting mending balik sana kak." ucapnya berubah menjadi seorang yang dingin, tidak seperti berapa bulan lalu saat dirinya memohon pada Zela agar mengizinkannya mengejar cinta Gerland.
Zela berjalan menghampiri wanita itu. "gue butuh lo sekarang, jadi ikut gue keluar." balas Zela tak kalah dingin.
tatapan hangat yang sebelumnya Zela beri sama sekali tidak di mendapat feedback, itu yang membuat Zela memaksakan dirinya untuk lebih tegas.
"gue mau ikut, asalkan jangan mengenai Gerland."
Zela mendapatkan sebuah ide agar adik tingkatnya ini mau ikut dengannya.
"ini tentang abang lo, angkasa."
seketika buku yang berada di tangannya terjatuh begitu saja, dengan cepat Aira bangkit dari duduknya menatap serius kakak kelasnya itu. "kenapa dengan bang angkasa? dan dari mana lo tau tentang abang gue?" tanya Aira.
"kalau lo penasaran ikut gue sekarang."
Aira berdecak sedetik kemudian mengangguk singkat. "len, izin gue." ucap aira pada teman sebangku nya.
🐝
Aira dan Zela berjalan tanpa mengeluarkan satu patah kata pun, Zela yang fokus pada jalan, sedangkan Aira berjalan sembari membaca buku.
Mereka melewati sepanjang koridor dengan perlahan, takut jika pak arjo keamanan Sekolah ini melihat mereka yang tidak memasuki kelas saat jam pelajaran.
Setelah melewati heningnya suasana, mereka sampai tepat di belakang sekolah, tempat yang sangat sepi di sepi dan aman untuk membicarakan hal ini. Zela memilih duduk di kursi putih, ia ingat akan tempat itu, tempat dimana dirinya mencari Gerland setelah lelaki itu puas menggebuki Agriel.
Aira mengikuti Zela dan duduk tepat di sampingnya.
"gue cuma mau nanya satu hal, siapa eland dan nathle?" tanya Zela antusias.
Aira sedikit terpenjat kaget, eksperesinya sulit di gambarkan, ia sekan akan tengah kaget dan ada sedikit raut takut. " WAIT!! are you hacker? or a spy? ah damn it's so scary."
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS POSSESSIVE
Teen Fiction[ welcome to the world of fiction] Selamat masuk ke kehidupan Gerland Davier Reygan! Cowo posesif yang mungkin akan selalu terobsesi dengan Anzela, antara obses! Cinta! Dan sayang! Menjadi satu di lubuk hatinya! Dan bersiap untuk menghabisi lawan ya...