3

1.7K 119 4
                                    

***
Salma mengedarkan pandangannya, menelisik satu per satu kendaraan yang ada diparkiran. Mencari mobil Dito.

"Lo merhatiin apa sih Sal ? Dari tadi celingak-celinguk kek maling" Novia agak jengah melihat Salma.

"Ini Nop..Kak Dito katanya di parkiran. Tapi, kok gak keliatan" jawab Salma.

"Lo balik lagi sama dia ?" Tanya Novia.

"Iya, gue sekalian mau jalan dulu"

"Sal..yakin mau jalan dulu ? Ini udah sore banget loh. Tumben banget Om sama Tante ngizinin Lo pergi, biasanya kan di intilin sama supir"

"Gue lagi malas sama Mama dan Papa. Makanya ini gue sengaja gak izin, biar dimarahin sekalian. Gue lagi kesel banget sama mereka"

Novia menggelengkan kepalanya. Tidak habis pikir dengan kelakuan Salma.

"Terserah Lo deh Sal..makin hari Lo makin ngeyel aja gue liat-liat"

"Aman Nov, orang tua gue gak bakalan tega marahin gue lama-lama. Kan anak mereka cuma gue doang" Jawab Salma, agak terdengar angkuh ditelinga Novia.

"Heem..semoga yah."

Tak lama sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat dihadapan Salma dan Novia.

"Ayok Sal..eh Novia sekalian dianterin atau gimana ?" Tanya pemuda dibalik kemudi tersebut, Ardito.

"Gak usah..makasih. Gue udah pesan ojol. Dikit lagi juga nyampe" Jawab Novia. Sejujurnya gadis itu tidak begitu ikhlas melepas Salma untuk pergi dengan Dito. Selain karena Salma tidak izin kepada orang tuanya, Ia juga memang sejak awal tidak begitu suka dengan Ardito. Menurutnya pemuda itu sok-sokan sekali.

"Yaudah, gue duluan Nov. Byee" Salma masuk ke dalam mobil dan melambaikan tangannya kepada Novia.

***
Rony berjalan menuju parkiran sambil menenteng tas laptopnya.

"Eh, kamu mahasiswa yang saya ajar tadi kan ? Temannya Salma ?" Tanya Rony.

Novia yang sedang sibuk dengan ponselnya segera mengalihkan pandangannya. Berusaha menahan diri untuk tidak histeris karena sedang berhadapan dengan Rony, dosen ganteng favoritnya.

"Eh, iya Pak. Bapak kenal Salma ?" Tanya Novia

Rony mengangguk.

"Iya, kebetulan dia tetangga saya. Kamu tau sekarang dia dimana ?"

"Oh, itu Pak..Salma tadi pulang sama temannya. Sekitar 15 menit yang lalu. Kenapa Bapak nanyain Salma"

"Oalaah..ini Papanya minta tolong supaya saya pulang sama dia. Sekalian, karena tetangga kan. Tapi, ternyata dia udah pulang yah"

"Iya, Pak"

Novia bingung, apakah dia harus memberitahu Rony bahwa Salma sebenarnya tidak langsung pulang ke rumah melainkan dia akan jalan terlebih dahulu, entah kemana perempuan itu akan pergi atau tidak perlu memberitahu karena menurutnya yah, mereka hanya tetangga. Salma juga terlihat tidak suka dengan Rony, mengingat respon Salma di kelas tadi saat dosennya ini menjelaskan sepanjang materi Salma hanya misuh-misuh saja.

"Kamu sendiri kenapa belum pulang ?" Tanya Rony.

"Ini Pak saya lagi mesan ojol tapi, dari tadi di cancel mulu"

"Bareng saya saja kalau gitu. Udah mau Maghrib ini, memang susah cari ojol jam begini. Kebanyakan sudah pulang istirahat di rumah"

Novia kikuk, antara senang dan tidak enak. Tapi, Ini kesempatan langkah. Trabas aja gaksiih..

"Emang gapapa Pak ?"
Novia memastikan

"Gapapa..kan saya yang nawarin. Ayok masuk"

Akhirnya sore itu Novia pulang bersama dengan Rony. Sepanjang jalan perempuan itu tidak bisa berhenti tersenyum, tidak sabar untuk menceritakan ini pada kedua sahabatnya. Salma dan Syarla.

Mengetuk HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang