***
Tiga hari berlalu sejak acara lamaran malam itu , meski belum sepenuhnya utuh namun, Salma telah mantap dengan jawabannya.Karena Ia dan Rony belum bertukar nomor ponsel akhirnya Salma memilih alternatif lain untuk memberikan jawabannya. Masih dengan surat.
Entah apa alasannya ? Namun, menurut Salma menggunakan surat lebih indah. Mungkin karena kita bisa menyentuh fisiknya ? Atau mungkin karena kita bisa melihat langsung tulisan tangannya ? Entahlah..
Pagi-pagi sekali Salma sudah keluar dari rumahnya, menitipkan gulungan kertas tersebut kepada Pak Ahmad, supir dirumahnya yang sudah kembali bekerja. Meminta tolong kepadanya untuk memberikan surat itu kepada Rony, tetangga mereka di depan rumah.
***
Rony baru sempat membaca surat itu saat sore hari, Ia baru pulang dari kegiatannya sebagai dosen. Bukan mengajar tapi, pengabdian dari suatu daerah yang mereka pilih bersama rekan-rekan dosen lainnya.Ia sangat excited sekaligus deg-degan dengan isi surat tersebut. Ada perasaan takut kalau ternyata surat itu berisi penolakan dari Salma atas lamarannya. Namun, Ia berusaha untuk tetap optimis.
***
'Assalamu'alaikum..'Mas Rony..
Sebelumnya Salma minta maaf kalau menurut Mas Rony apa yang saya lakukan ini tidak sopan.
Saya juga tidak tahu pasti apa alasan saya sehingga memilih memberikan jawaban saya melalui surat daripada harus bertemu langsung dengan Mas Rony.
Rony berhenti sejenak di paragraf tersebut. Membayangkan wajah polos Salma dengan perasaan bersalahnya tapi, itu justru terlihat lucu bagi Rony.
'Sebelum itu saya mau berterima kasih kepada Mas Rony karena sudah bersedia untuk memberikan saya waktu untuk berpikir dan bapak telah dengan sabar menunggu jawaban saya.
Jujur saja, saya merasa sangat terhormat bisa dilamar oleh Mas Rony, laki-laki yang nyaris sempurna menurut Novia heheh tapi, mungkin juga sedikit lagi akan menjadi menurut saya juga 🤭
Setelah tiga hari berlalu saya telah mengumpulkan semua keyakinan dalam diri saya, menyelam jauh ke dalam hati saya, mencoba mencari adakah celah sedikit untuk saya bisa meragu lagi atau tidak dan ternyata saya tidak menemukannya.
Selain itu, seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa saya ini perempuan yang masih sangat banyak kurangnya. Terlalu banyak, hingga rasanya jika saya tuliskan satu persatu pasti kertas-kertas ini tidaklah cukup.
Saya hanya meminta kepada Mas Rony tolong ajar dan bimbinglah saya nanti. Jangan pernah tinggalkan saya dalam keadaan apapun.
Tidak ingin menulis terlalu banyak lagi sebab inti dari surat ini adalah hanya sebuah jawaban. Jawaban yang sebenarnya sudah tersirat dari sejak paragraf pertama surat ini saya tulis.
Dengan segala keyakinan dari lubuk hati yang paling dalam dan atas restu kedua orang tua saya Insyaallah saya menerima lamaran Mas Rony untuk menjadikan saya sebagai istri, saya siap menjadi teman hidup Mas Rony, membersamai ibadah terpanjang Mas Rony, dan membangun rumah kita sendiri hingga Jannah. Aamiin..
Saya tunggu kedatangannya di rumah
Dari
Tetangga depan rumahmuSalma
Air mata Rony mengalir begitu saja. Hatinya menghangat. Tidak bisa Ia defenisikan lagi betapa bahagia dan bersyukurnya Ia saat ini.
Ia tiba juga di hari ini. Ia akan menjadi seorang suami, sebentar lagi. Ia menguatkan dirinya semoga Ia bisa menjadi Imam yang baik untuk Salma nantinya.
***
Sebuah pesan dari nomor asing masuk di ponsel Salma"Assalamu'alaikum Salma..
Suratnya sudah Mas terima dan baca. Terima kasih atas jawabanmu yang melegakan hati saya. Secepatnya saya akan datang kembali ke rumahmu"
Dari
Tetangga depan rumahmu.Salma tersenyum membaca pesan tersebut. Air matanya juga ikut turun membasahi kedua belah pipinya. Ia merasa penuh.
Ia telah menentukan satu lagi jalan hidupnya. Jalan hidup yang besar, Ia telah memilih Rony sebagai suaminya. Sebentar lagi Ia akan menjadi seorang istri. Semoga Ia bisa. Doa Salma dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengetuk Hatimu
FanfictionNgalir aja ges.. Main Cast : Salma Marisca Aliyyah (Dipanggil Caca sama ortunya) Rony Arkana Parulian (Dipanggilnya Rony) Ardito Dirgantara (Dipanggilnya Dito atau Ar). Cast pendukung : Anak-anak Idol 12