***
Rumah Salma sudah disulap secantik mungkin. Bunga-bunga dominan putih sudah menghiasi hampir setiap sudut ruangan. Janur-janur melengkung di bingkai pintu, kesan Jawanya tidak hilang. Ruang tamu kediaman Keluarga Wandi sudah disulap menjadi ruangan tanpa sofa, digelar karpet panjang dan bantal-bantal sofa saja.Keluarga besar Salma sudah berdatangan sejak kemarin, begitupun dengan teman-temannya.
Malam ini akan diadakan pengajian, memohon kelancaran untuk acara pernikahan yang akan dilangsungkan esok hari.
Tak jauh berbeda dengan yang terjadi di rumah Salma, dirumah Rony juga demikian. Mereka juga tengah mengadakan pengajian, walaupun orang yang datang tak seramai di rumah Salma. Maklum, Rony adalah pendatang di kota ini. Hanya keluarga dan kerabat dekat saja yang hadir.
Walau demikian, namanya juga tetangga orang-orang yang datang di rumah Salma juga akhirnya mampir ke rumah Rony. Justru pengajian itu tidak terlihat seperti dilakukan di dua rumah berbeda, terlihat seperti satu rumah hanya beda kamar saja. Yah, rumahnya berhadapan ini.
"Mama Papa..terima kasih sudah menjaga Caca selama ini hiks hiks, Caca minta maaf selama ini udah banyak ngecewain Mama dan Papa. Maafiin Caca belum bisa menjadi anak yang baik dan membanggakan Mama dan Papa hiks hiks"
Tangis Salma pecah saat Ia diminta untuk memberikan sepatah dua patah kata kepada orang tuanya saat pengajian selesai.Riati dan Wandi juga demikian, keduanya sudah meneteskan air mata. Tidak menyangka anak gadis mereka sudah sebesar ini, sebentar lagi akan menjadi seorang istri dan akan diambil dari mereka.
"Nak..Papa dan Mama sayang banget sama kamu. Sebanyak apapun kekecewaan yang kamu lakukan pada kami sampai nanti selamanya tidak akan pernah sebanding dengan besarnya kasih sayang kami untuk kamu Nak hiks hiks" Ucap Wandi, terdengar menahan isakannya. Riati yang duduk disampingnya entah sudah menghabiskan berapa banyak tisu.
"Ma..Pa..besok Insyallah Caca akan menikah dengan laki-laki pilihan Caca, laki-laki yang semoga sudah Allah ridhoi untuk mendampingi hidup Caca. Doakan Caca yah Ma Pah..semoga Caca bisa menjadi istri yang baik untuk suami Caca nanti, doakan Caca semoga keluarga Caca nanti selalu ada dalam naungan Tuhan."
"Nak..tanpa kamu minta. Doa Papa dan Mama selalu ada untuk kamu. Papa dan Mama hanya bisa mendoakan kalian, Papa berharap semoga kebahagiaan selalu melingkupi keluarga kalian nanti. Jadi istri yang baik yah Nak"
Wandi berusaha tegar menyelesaikan kalimatnya, Ia takut semakin menangis. Berat sekali rasanya untuk melepaskan putrinya ini. Anak gadisnya, satu-satunya. Permata hatinya. Tiada kata yang bisa menggambarkan betapa Ia sangat mencintai anaknya itu. Itulah mengapa Ia dan Riati sangat memanjakan Salma. Salma adalah dunianya. Salma adalah kebahagiaannya dan Riati.
Salma mengangguk dengan bahu bergetar. Ia tidak bisa lagi mengucapkan kata-kata, air matanya sudah jatuh membasahi pipinya. Jilbab Lilac yang menutupi hingga dadanya sudah basah diujungnya, beberapa kali Ia menyeka ujung matanya dengan jilbabnya. Air matanya mengalir deras.
Hal serupa terjadi dirumah Rony, mereka juga larut dalam suasana sedih dan haru. Malam itu mungkin menjadi malam terakhir bagi Salma dan Rony untuk puas bercengkerama dengan kedua orang tua mereka sebelum akhirnya nanti mereka akan hidup terpisah dan mandiri, membangun keluarga mereka sendiri tanpa campur tangan kedua orang tua.
***
Pukul 05.00 selepas sholat subuh, akad nikah Salma dan Rony akan dilakukan. Prosesi Ijab Qabul akan dilangsungkan.Rony sudah duduk ditempatnya berhadapan dengan Papa Salma dan penghulu. Disisi lain ada dua orang saksi, yang sudah siap.
Penghulu sudah membuka proses tersebut lalu kemudian Ia menyerahkannya pada Wandi.
Perasaan Rony semakin riuh antara gugup, takut, haru, dan senang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengetuk Hatimu
FanfictionNgalir aja ges.. Main Cast : Salma Marisca Aliyyah (Dipanggil Caca sama ortunya) Rony Arkana Parulian (Dipanggilnya Rony) Ardito Dirgantara (Dipanggilnya Dito atau Ar). Cast pendukung : Anak-anak Idol 12