00

2.3K 98 9
                                    


HARAP MEMBACA DENGAN BIJAK!!

HALLO PARA READERS!
WELCOME TO 2nd Season of DISTANCE [SASUSAKU]

Halo para readers lama dan readers baru! Selamat datang di Story fanfic Sasusaku |NO MORE DISTANCE [SASUSAKU]| Untuk Readers lama mungkin juga menunggu untuk Season selanjutnya dan bagi readers baru harap untuk membaca Story |DISTANCE [SASUSAKU]| Terlebih dahulu. (Agar ceritanya nyambung)

Cerita ini akan banyak sekali yang namanya Typo (pasti) dan harap memaklumi mungkin Author silap 😗

Happy reading~

Seorang pria bersurai merah tengah tersenyum getir sambil menatap nanar sosok perempuan yang memeiliki warna surai yang sama dengannya, dengan balutan gaun berwarna putih yang tengah tertidur pulas di dalam peti mati.

Jutaan tetesan air mata dari langit yang turun sejak pagi seolah ikut menangisi kepergian gadis cantik itu. Mata indah milik perempuan itu kini telah terpejam untuk selamanya.

Haruno Karin. Nama yang tertulis di dalam figura besar yang menampilkan wajah ayu sang wanita yang tengah tersenyum lebar dengan kacamata merah yang bertengger dihidungnya.

Bayang-bayang wajah sang pujaan hati dan kalimat terakhir yang diucapkan wanita itu terekam jelas dikepala sang lelaki.

"Kau ingin aku mati? Jika itu bisa membuatmu bahagia maka, aku akan mewujudkannya."

Air mata yang sedari tadi berusaha ditahannya kini tak bisa dia bendung lagi. Pria itu kembali menangis, menyesali setiap detik waktu yang dia gunakan untuk menyakiti perempuan berhati berlian itu.

Sebuah tangan menyentuh bahunya. Pria bernama lengkap Akasuna Sasori itu berbalik menatap wajah cantik seorang perempuan yang memiliki surai yang mirip dengan warna bunga Sakura dan juga mata emerald yang indah.

Haruno Sakura. Sepupunya, kakak dari wanitanya kini sedang tersenyum tipis, "Upacara pemakaman Karin akan segera dimulai." Ucap wanita bermarga Haruno itu.

Sama seperti dirinya, Sasori tahu jika Sakura berusaha menyembunyikan kesedihannya dihadapan semua orang, padahal dalam hatinya wanita itu pasti sedang menangis.

"Sakura."

"Ya?"

"Menangislah jika kau ingin menangis, jangan pernah menyembunyikan tangisanmu dengan senyum palsu itu."

Sakura terdiam kemudian menunduk dalam di hadapan Sasori lalu isakan yang begitu pedih itu akhirnya terdengar, bahu Sakura naik turun wajahnya ia tutupi dengan tangan mencoba meredam suara tangisnya.

Sasori menarik Sakura ke dalam dekapannya, diusapnya dengan lembut surai merah muda yang mulai panjang milik saudara sepupunya itu.

"Semua ini salahku Sasori, jika saja saat itu aku bisa menjaga diriku, adikku tidak akan merasakan semua itu. Karin-"

Sasori menggelengkan kepalanya, "Semua yang terjadi pada Karin adalah takdir Sakura, jadi jangan pernah menganggap apa yang terjadi padanya adalah kesalahanmu."

<•••>

Satu minggu berlalu, setelah mengurus pemakaman Ayah dan Adiknya, Sakura mengurus segala urusan perusahaan yang ditinggalkan Karin dan Ayahnya.

NO MORE DISTANCE [SASUSAKU] 2nd SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang