#edit (Aku akan merubah beberapa alur cerita ini, karena menurutku ceritanya jadi mengambang)
"Sepertinya kau tertarik dengannya." Ucap Estela, saat ini Ia dan Dietrich tengah menikmati teh bunga dan kue kering di taman. Melihat ekspresi Dietrich yang datar membuat Estela susah membaca pikirannya.
"Aku?" Ucap Dietrich masih dengan ekspresi datar.
"Terlihat dari caramu membelanya tadi." Sambung Estela.
Setelah menyesap tehnya, Dietrich meletakkan gelasnya ke atas meja," hubungan kami tidak seperti yang kau bayangkan, kami menghormati satu sama lain tanpa melibatkan perasaan apapun." Terangnya singkat, jelas, dan padat.
Seketika sudut bibir Riri melengkung kebawah, sedari tadi Ia berdiri menyaksikan keharmonisan Dietrich dan Estela. Mendengar perkataan Dietrich barusan, Riri jadi kecewa. Ia pikir Pangeran tertarik dengan Rosela, dan mungkin suatu saat nanti mereka akan menikah dan Riri akan tinggal di istana selamanya. Ternyata itu hanya mimpinya saja.
Berbeda dengan Riri, Estela malah senang mendengar pernyataan Dietrich barusan. Rasa khawatirnya pun menguap. Lagi pula selama ini berteman dengan Dietrich Ia tidak pernah melihat Pria itu tertarik dengan perempuan, mereka pun bertunangan karena Estela adalah teman dan satu-satunya perempuan yang dikenalnya.
"Wah, ada acara apa ini?" Sapa Pauliana, Ratu kerajaan Valkry dan Ibu dari Pangeran Benjamin.
Estela dan Dietrich langsung berdiri dan menyambut kedatangan Pauliana sambil menunduk sedikit. "Salam untuk Yang Mulia Ratu." Ucap mereka.
"Kau semakin cantik saja menantuku." Puji Pauliana.
"Terima kasih atas pujian Yang Mulia, Anda juga telihat awet muda." Balas Estela.
Pauliana merasa tersanjung atas pujian Estela, "hohoho.... pintar sekali cara memujimu."
"Atas didikan Yang Mulia sendiri tentunya." Sambung Estela.
Dietrich hanya diam saja. Setelah mendengar ucapan Rosela, Dietrich semakin membenci Pauliana. Berada di dekat orang yang telah membunuh ibunya sungguh membuat Dietrich marah, namun Ia tidak bisa menunjukkan ekspresi bencinya secara terang-terangan. Apalagi dia hidup dengan senang atas penderitaanya.
"Dietrich, kenapa kau diam saja? Apa kau tidak senang Ibu datang menyapa?" Tanya Pauliana setelah sadar ekpresi Dietrich biasa saja.
Ia pun berani menyebut dirinya Ibu di depanku,
"Tentu saja Saya senang Yang Mulia, waktu Anda yang berharga jadi terbuang sia-sia oleh Saya." Terpaksa Dietrich membalasnya basa-basi.
"Seorang Ibu tidak akan merasa dirugikan jika menyangkut Putranya." Jawab Pauliana, berhasil membuat perut Dietrich tidak enak. Mual. Ia tidak mau melanjutkan percakapan basa-basi tersebut lebih lama, Ia ingin pergi sesegera mungkin.
"Apa Yang Mulia mau bergabung bersama kami minum teh?" Ajak Estela basa-basi, secara pribadi Ia juga tidak suka dengan Pauliana karena Dietrich membencinya.
Waktu kecil Estela bahkan pernah menangis ketika pertama kali bertemu Pauliana. Estela kecil menangis sambil mengatai Pauliana nenek sihir jahat. Untung saat itu kedua orang tuanya langsung meminta maaf, dan karena Estela masih kecil, tentunya dimaafkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Villain?
FantasiReinkarnasi di dunia isekai jadi tuan putri atau bangsawan? Mana enak! Jadi budak lah... tidur bareng tikus sama kotorannya. Mending tikus di cerita cinderella, ini tikus beneran. Huekk! (Princess) #15 dari 4,14k (Crown Princess) #1 dari 35