jax yang malang

84 19 0
                                    

Bab 44
Tak terasa saat gresta pulang  jax yang karena lelah saat disekolah pun memilih untuk tidur disopa.
Jax sangat setia menjaga vani, vani memang penyakitnya tidak parah, tapi karena napasnya yang tidak teratur membuat vani cepat merasakan sesak yang begitu hebat didadanya.

Saat jax sedang tidur dengan nyenyaknya tiba-tiba pintu kamar vani terbuka
Ceklek...(pintu terbuka)

Mereka berempat berjalan jinjit-jinjit agar tidak membangunkan jax, saat dekat dibrankar, senyuman terbit diwajah keempat orang itu.
Yang mana mereka adalah tim circle cantik
Tanpa aba-aba Lodi mengambil bantal yang ada disamping jax, saat akan mengangkat bantal itu dan hampir mengenai muka vani, jax dengan sigap mencekam keras tangan Lodi.

Lo gak ada kapok-kapoknya ya, lo itu maunya apa sih, mau gw tonjok lo cewe, gw tegur dengan cara lembut makin ngelunjak
LO MAUNYA APA!!!

jax aw, aw sakit jax, ahh lepas jax sakit ucap Lodi dengan kesakitan

Lo pikir dengan gw tidur lo bisa bunuh vani gitu, ha!!
MIKIR ANJ**

jax maafin aku, aku khilaf jax tolong lepasin tangan aku ahh sakit jax.

SAKIT IYA SAKIT? sini lo
*jax pun dengan kasar menarik tangan Lodi kearah depan toilet, begitu juga dengan circle cantik, mereka kasihan terhadap lodi, tapi mereka lebih memilih nyawa mereka hidup.

LO, LO, LO, DAN LO LODI
gw nggak mau setelah ini kalian masih berulah ya, kalau kalian masih berulah maka siap-siap aja lo semua.
Setelah itu jax pun melepas cengkraman tangan Lodi keras

BANGSA* LO JAX ucap Lodi dengan teriak

Lodi lo gapapa, ucap Devi menghampiri karena sedari tadi Devi memperhatikan pergelangan tangan Lodi yang merah akibat cengkraman jax yang terlalu kuat.

Gapapa pala lo, lo nggak liat apa ini sampai merah, awas aja lo jax gw bakal balas anjj**

*setelah itu circle cantik pun memilih untuk keluar dari RS, saat diluar mereka bertemu dengan bara, aldo dan leo.

Tapi saat ketemu muka lodi tampak jutek melihat wajah dari ketiga teman jax, lodi dan yang lainnya masuk kedalam mobil, dan menutup pintu dengan keras.

Krusss semongat ucap aldo sambil mengelus dadanya, itu nenek lampir kenapa lagi ucap bara.
Gak tau ucap leo, dari pada mikirin yang nggak jelas mending kita samperin jax, bentar lagi mau sore.

*tiba dikamar vani
Wehh bro ucap aldo sambil melambaikan tangan nya, baru saja aldo melambaikan tangannya kakinya sudah diinjak oleh bara.

Lo apa-apaan sih bar, sakit ni anj** kaki gw ucap aldo meringis kesakitan

Ehh lo yang kenapa, ini dirumah sakit bego, lo liat ada pasien juga, suara lo tu dikondisikan ucap bara

Tatapan mata jax sangat tajam yang seolah-olah akan memangsa teman-temannya hawa dikamar vani pun terasa dingin sekarang.

Leo yang melihat jax yang berubah drastis, langsung memberi kode kepada bara dan aldo.

Guys.... Ucap leo
Lo pada mau ngopi nggak, kayaknya ada yang harus kita bicarakan.

Iyaa ya, kayaknya ada yang ketinggalan deh, ucap aldo, bara hanya menganggukan kepalanya tanda menyetujui pernyataan teman-temannya.
Setelah itu mereka tiga pun dengan kompak akan putar balik tapi saat akan putar balik jax malah bersuara

DUDUK....

setelah satu kata itu keluar tidak ada yang berani membantah mereka dengan cepat duduk didekat jax, seperti anak tk yang di suruh gurunya untuk menulis.

Bara, aldo dan leo sudah keringat dingin, karena saat jax menyuruh mereka duduk, jax kembali tidak mengeluarkan satu patah kata pun.

Hingga vani pun bangun saat pukul 18.00 wib
Ehh udah ramai banget, ucap vani sambil memegang dadanya yang sesak

Bara, aldo dan leo, mereka bertiga segera pandang-pandang saat mendengar vani bangun, muka jax pun berubah yang tadi terkenal dengan cuek dingin, sekarang berbeda 100%

Gimana sekarang udah mendingan tanya jax sambil mengelus rambut vani

Udahh kok, kalian kenapa ramai bangett, ucap vani, sambil bangun, untuk bersandar di dinding

Ehh van, pelan-pelan ucap jax sambil membantu vani untuk duduk.

Ini minum dulu jax segera memberikan vani minum.

Untung van, lo itu cepat sadar kalau enggak mungkin kita tiga udah didadar ucap aldo ceplas ceplos

Ha, kenapa? Kok iso? Tanya vani dengan nada keheranan

Jax segera menatap tajam kearah ketiga temannya, siapa pun yang terkena tatapan jax maka nyalinya seketika ciut.

Anu van, ucap aldo dengan panik, kita lupa dadarin telur untuk bokap leo ucao aldo lagi.

Bukannya vani berkata ohhiya, vani hanya tertawa.
Hahahaha

Apa bokap leo? Tanya vani
Bukannya bokap leo udh ngak ada lagi ya?

Hehehe iya van, aku gapapa kok ucap leo

Emang keterlaluan itu ucap bara mengompori

Heh pulu-pulu lo bisa diam sebentar nggak ucap aldo sambil menunjuk kearah bara.

Acu tacut ucap bara, ihh tacut deh cama bang aldo

Bukannya tertawa vani malah hanya diam tak mengerti apa yang mereka bahas.

Dh lh gagal ucap jax yang melihat vani tidak ada senyum sama sekali.

Setelah itu jax menyandarkan dagunya ditangan nya dengan tatapan dalam menatap kearah vani, tanpa vani sadari sebenarnya jax menatap kearah kalung yang tergantung di lehernya.

Hmmm mulai ucap aldo, van kita ngopi dulu ya mau main game ucap aldo

Iyaa makasih udah datang, Hati-hati ya ucap vani sambil melambaikan tangan nya.
Kamu kenapa ucap vani sambil menatap jax dengan seksama.

Gapapa, van aku gugup aja ucap jax mencari topik.

Gugup gimana? Tanya vani

Aku takut besok itu selesai ujian, nah habis selesai ujian kita ada libur satu minggu, baru deh habis itu pengumuman kelulusan. Ucap jax dengan nada sedih

Lah iya ya, cepat banget masa SMP kita, nggak terasa udah mau SMA aja jawab vani.

Jangan lupa vote dan komen

twilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang