jax perhatian

110 24 2
                                    

BaB 53
Mereka bertiga mendapatkan beasiswa dan melanjutkan disekolah yang sama.
Mereka bernyanyi dan menangis karena perpisahan mereka.

Setelah itu hujan dengan deras turun, hingga vani memutuskan untuk menunggu hujannya reda. Sedangkan jax dan nova mereka berdua sedang asik berbucin.

Vani pun menghampiri ketua OSIS yang bernama alan
Hy... Alan sapa vani sambil mendekati alan yang sedang minum jus

"Hy.. Mau minum ?" Tawar alan

B-boleh ambilkan satu ya....ucap vani

Nih, minum dulu selamat ya udah dapat juara umum. Ucap alan kepada vani

Eh-hehehhe thanks ya, btw kenapa belum pulang? Tanya vani sambil menoleh ke kanan dan kekiri

Gw, belum mau pulang, gw takut rindu sama kalian semua jadi gw mau puas-puas sama-sama kalian. Ucap alan

Oh gitu, eh lan gw kedepan dulu ya ucap vani

Alan tak menjawab, Alan menatap kagum kepada vani selain anaknya yang baik, anaknya juga pintar dan berbakat.

Vani melihat cuaca diluar yang dimana hujannya semakin deras, vani khawatir jika gresta sendiri di apartemen gresta akan takut.

Tanpa aba-aba vani hampir saja terjatuh yang dimana bara, aldo, dan leo menyenggol baju vani. Mereka tak meminta maaf kepada vani

Vani pun hanya bisa memaklumkan karena mereka bertiga pasti tidak sengaja.

Van sorry ya ucap bara dan aldo bersamaan

Ehh gapapa, kalian pasti nggak sengaja gapapa kok gapapa. Ucap vani meyakinkan

Mau ikut kita main hujan nggak ? Tawar leo

"HA!"aku?

Bukan, ya iyalah lo, siapa lagi sih vani!!!
Ayoo buruan ucap bara yang langsung menarik tangan vani.

Vani dan yang lainnya bermain hujan dengan gembira, berbanding terbalik dengan jax dan nova, niat jax yang ingin mengikuti teman-temannya tapi tidak diizinkan nova, karena baju nova yang putih.
Jika nova tidak pergi maka jax tidak boleh pergi.

Vani merasakan pusing yang cukup kuat, tapi vani tahan agar bisa menghabiskan waktu bersama teman-teman nya, dari kejauhan vani dipantau terus oleh seseorang pria, hingga akhirnya vani tak kuat menahan, vani pun terjatuh dan pingsan

Drupp.....(suara vani terjatuh)
Jax yang melihat vani pingsan tanpa aba-aba langsung berlari kearah vani, walaupun nova tidak mengijinkan nya jax cepat berlari untuk melihat kondisi vani.

Saat tiba jax langsung mendorong bara, dan mengangkat kepala vani, agar vani dapat baring di pahanya jax.

Van kamu kenapa....
Ucap jax dengan suara yang sudah bergetar, jax menepuk pipi vani dengan lembut van sadar van...

Dari kejauhan nova meneriaki nama jax

Jax.....jax.... Kamu ngapain....

Teriak nova dengan kencang, tapi tak ada respon oleh jax, nova pun kesal dan memilih untuk pulang duluan. Semenjak jax berpacaran dengan nova, nova sekarang lebih posesif, dan tak bisa menahan emosinya.

Jax dengan cepat mengangkat vani keruang aula, agar vani tidak kedinginan, jax mengangkatnya, saat didalam ruang aula jax menutup pintu.

Jax melepaskan bajunya dan menyelimuti vani menggunakan kemeja jax.

Jax menelpon taxi agar bisa membawa vani pulang...

Diluar aula bara aldo dan leo sudah mengetuk pintu dan berteriak takutnya terjadi hal yang tak diinginkan.

Jax pun membuka pintu, saat melihat jax hanya menggunakan kaos putih mereka tak ada yang bersuara.
Awas lo pada, gw nggak sejahat itu ya, gw disini jagain vani, gw cuma mau buka baju karena baju vani tembus pandang PAHAM LO!!!

tak lama taxi pun tiba, jax membawa vani kedalam taxi dan jax menelpon dokter pribadi vani yang pernah merawat vani.

Dalam perjalanan jax tak henti-hentinya memanggil  nama vani

" Vani  "

Bangun.....

"Kamu sih pake acara mandi hujan"

Fisik kamu itu lemah van....

Ucap jax dengan berulang kali.

*tiba di apartemen
Jax membawa vani masuk kedalam kamar vani, seperti biasa jax menekan sandi yang kelahiran nya sama seperti nova, karena kepanikan jax, jax sampai tidak teliti dengan kelahiran nova dan vani yang sama.

Saat jax dan vani tiba, berselang beberapa menit dokter pun tiba, karena saat diperjalanan jax langsung menelpon dokter pribadi vani.

Saat dokter memeriksa vani, ternyata vani darah rendah, dokter menyarankan vani memakan daun Ubi untuk menambah darah.

Jax pun berterima kasih kepada dokter.
Saat ini vani belum sadar, jax memesan makanan, dan obat tambah darah untuk vani.
Agar saat vani bangun, vani tidak lagi harus menunggu makanan dimasak.

*jax pergi keluar
Diperjalanan saat jax mengendarai motor sport nya ponsel nya tak henti-hentinya berdering, tapi jax tak berniat mengangkat nya karna keselamatan vani lah yang utama.

*jax tiba di apotek
Mbak obat tambah darahnya satu ucap jax

Iya bang ini ucap perawat itu memberikan
Harganya Rp 5.000,00 yaa

Ini ya mbak ucap jax menyerahkan duit sebesar Rp 100.000,00 kepada kasir

" Bang kembalian " nya ucap kasir itu berteriak

Ambil aja mbak saya buru-buru ucap jax sambil memutar motor sport nya

*baik bangett sih bang, mana ganteng lagi, kira-kira udah punya cewe nggak ya, ganteng bangett, ummmm kayaknya cocok deh sama aku, aku kan nggak jelek-jelek bangett heheheh ucap kasir apotek itu.

Jax dengan cepat menyiapkan makanan di piring dan membawanya ke apartemen vani, jax duduk disebelah vani sambil menatap vani yang belum sadar.

Saat jax akan mengelus rambut vani tiba-tibaaaaa

Daarrrr..... (Suara gresta mengejutkan jax)

Astaghfirullah! Kamu ini dek, stttt!!
Jangan ribut nanti kakak mu bangun, sini duduk disamping abang (jax menepuk-nepuk kasur sampingnya)

Gresta dengan cepat pergi kesitu dan duduk sambil menatap kakaknya, kakak kenapa bang? (Tanya gresta dengan keheranan)

Tadi kakak kamu main hujan, trus pingsan ucap jax menjelaskan

Ohhhhh kakak pingsan, kok abang udah nggak pernah lagi jemput kakak, abang jax juga jarang main kesini tanya gresta

Abang sibuk sayang, abang minta maaf yaa ucap jax sambil mengelus kepala gresta.

Jangan lupa vote yaa...

twilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang