kandungan jennie sudah menginjak minggu ke sepuluh, perutnya sudah terlihat membesar sekarang. Tapi gadis itu bisa dengan baik menyembunyikannya, semuanya berkat lisa. Ia selalu sigap membantu jennie apapun yang gadis itu butuhkan. Seperti sekarang meskipun kelas mereka berbeda tapi lisa berada di sana mengawasi jennie yang sedang melakukan pelajaran olahraga, beruntunglah materi olahraga kali ini tidak berat hanya mempar bola besi sejauh yang kalian bisa. Jennie melaluinya dengan baik hingga jam pelajaran selesai anak anak kelas biologi 1 hendak mengganti pakaiannya bersiap untuk pelajaran berikutnya.
"Kau tidak ingin menggantinya sekarang jen?" Si rambut pirang bertanya dengan seragam dipelukannya.
"Duluan saja chaeng, aku masih ingin beristihrahat. Bukankah kita masih memiliki waktu 20 menit lagi?"
"Baiklah, jangan salahkan aku ketika kau berganti pakaian nanti kau mengantri dengan anak kelas lain yang ingin berganti pakaian juga"
"Jika itu terjadi aku akan pergi ke toilet, tenang saja" jawab jennie membuat temannya itu pergi.
Jennie menghela nafas, ruang khusus ganti baju itu adalah musuhnya saat ini. Bagaimana bisa ia mengganti pakaiannya di depan teman temannya, sebenarnya sudah menjadi rutinitas mereka dari awal masuk tetapi kali ini keadaannya berbeda. Akankah dengan tak tahu diri jennie memperlihatkan perutnya yang sudah membengkak?
Bruk...
Seseorang meletakan katong plastik dan sebuah handuk disamping jennie, sedari tadi jennie memang duduk di kursi yang ada di depan kelasnya karna ia tak sanggup lagi melangkah ke dalam kelas setelah berjalan dari lapang yang jaraknya lumayan jauh. Kelasnya berada di lantai 3 sedangkan lapangan berada di lantai paling bawah dekat dengan lobby dan ruang kepala sekolah.
"Lisa" jennie menghentikan orang yang baru saja akan pergi.
Yang dipanggil berhenti, membalikan badannya dan menunggu jennie membuka mulutnya kembali.
"Aku ingin mengganti pakaianku"
Gadis jangkung itu menghela nafasnya, kemudian masuk ke dalam kelas jennie dan kembali dengan seragam sekolah milik sahabatnya itu. Tak mengucapkan sepatah katapun ia kembali berjalan membiarkan jennie mengikutinya di belakang. Sejujurnya lisa bingung, apakah ia harus terus seperti ini pada sahabatnya? Tapi mengingat kembali apa yang terjadi lisa bahkan sampai tak bisa bernafas. Tak seharusnya ia marah pada jennie, tapi kenyataannya adalah jennie sahabatnya, atau mungkin tidak? Keluarga? Ahhh lisa mungkin akan dianggap gila jika ia berterus terang jika ia menyukai jennie. Gadis jangkung itu hanya kecewa, ditambah ketika jennie mengatakan jika ia akan mengugurkan kandungannya.
Wanita seperti apa sebenarnya jennie ini? Lisa memang kecewa bahkan sangat, masa depan jennie menjadi taruhan disini. Tapi untuk mengugurkan kandungannya? Tidak! Lisa tidak semunafik itu, ia masih wanita yang mempunyai sifat keibuan. Hasratnya sebagai wanita tak bisa ia lawan, membunuh mahluk tak berdosa? Bahkan cintanya pada jennie pun tak sedangkal pikirannya. Mahluk itu ada di dalam rahim wanita yang ia cintai, sebagian darah dagingnya. Walaupun ia tak tahu bajingan mana yang membuat jennie nya seperti ini, tapi lisa tak harus membohongi dirinya dengan meninggalkan jennie.
Helaan nafas kasar itu kembali terdengar saat dengan jelas lisa melihat perut buncit jennie yang terekspos, mereka berada di ruang peristirahatan lantai 3, dimana biasanya lisa dan jisoo selalu menggunakannya sebagai tempat makan siang. Hanya ruangan kecil dengan tiga sofa besar mengelilingi meja, ditambah rak buku besar yang amat tinggi.
"Aku tak tahu harus meminta maaf dengan cara apalagi padamu lisa, tapi kumohon berhentilah mendiamiku seperti ini" setelah selesai dengan pakaiannya jennie mendekat ke arah lisa.
"Ini sepenuhnya memang kesalahanku, aku sadar aku salah. Jika memang bayi ini membuatmu marah padaku, maka aku akan membuatnya lenyap untukmu"
"Aku tak punya siapapun untuk mengadu lisa-ya, aku sudah stress dengan semuanya pikiranku kacau setiap malam. Aku tahu jika aku mempertahankannya maka aku akan berakhir seperti suzy"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let u go ✔
FanfictionDi dalam kehidupan memang tak luput dari beribu ribu masalah yang datang. Aku mengizinkan seluruh dunia membenciku tapi tidak denganmu. #JENLISA #JENNIE #LISA