7

818 76 1
                                    

Siang ini seperti biasa lisa menyulap dirinya menjadi seorang siswi yang baik, mengikuti pelajaran seperti biasanya bahkan ia menjadi siswa yang aktif dalam diskusi yang baru saja ia lalui. Hingga pembelajaran berakhir ia berniat untuk pergi ke ruang istirahat seperti biasanya. Setelah jennie berhenti dari sekolah lisa melakukan segalanya sendiri. Bahkan pergi ke kantin pun ia hanya mengunjunginya hanya sebatas membeli air, karna biasanya ia akan berlama lama atau mengajak jennie untuk makan siang di kursi pojok favorite mereka.

Dalam perjalanan menuju ruang istirahat ia hanya mendengarkan lagu lewat headphone nya, berusaha tak memperdulikan orang orang yang selalu menggodanya. Siapa yang tidak  tertarik dengan cucu pemilik sekolah yang memiliki tampang bak bidadari seperti lisa, tak hanya pria bahkan wanita pun banyak yang melakukan hal gila pada lisa. Apalagi setelah jennie dikeluarkan dari sekolah mereka lebih leluasa menggoda lisa merasa jika tak ada lagi yang menyaingi mereka.

"Lisa-ya" seseorang berteriak sambil melambai lambaikan tangannya.

Lisa melepaskan sebelah headphone nya, orang yang berteriak itu mendekat padanya. Itu seulgi teman satu organisasi lisa, kemarin mereka berjanji akan bertemu di studio dance pada jam istirahat dan lisa melupakannya.

"Kurasa hanya kita yang terlambat" ucap seulgi menggandeng tangan kanan lisa "ayo" ucapnya lagi.

Mereka berjalan menuju lantai 2, dimana studio dance berada. Sedari kecil lisa menyukai seni terlebih pada seni melekukan tubuh, lisa menyukai berbagai jenis tarian.

Mereka sampai di studio dance, beberapa siswa sudah terlihat berada di sana berbincang sambil menunggu yang lain datang. Nyatanya memang hanya lisa dan seulgi saja yang belum datang terkecuali guru dance mereka yang masih belum terlihat batang hidungnya.

Seulgi menarik lisa untuk segera menemui teman satu grupnya yang terlihat sudah melambaikan tangan. Kelas dance memang sangat populer di sekolah, banyak siswa dan siswi yang masuk kedalam kelas dance membuat beberapa pelatih seperti lisa yang ditunjuk sebagai penanggung jawab kelas dance kewalahan.

"Bukankah dia berteman dengan jennie? Aku khawatir gadis secantik dia terkontaminasi oleh hama"

"Padahal jennie cantik ya, berbakat pula. Tapi kelakuannya ternyata tak menjamin parasnya"

"Bahkan punyaku berdiri saat melihatnya, dia tak pandai menjaga diri"

"Benar pantas dia mendapatkan itu"

Sekelompok siswa dan siswi menghentikan lisa yang sedang berjalan, tenggorokannya terasa tercekik. ia membalikan badannya menghadap dua orang wanita dan dua orang laki laki itu. Seulgi yang mendahuluinya juga menyadari jika lisa tak berada di belakangnya lagi lantas ingin segera menahan tangan lisa, tapi ia terlambat.

"Apa maksudmu!"

Keempat orang itu langsung saling memundurkan langkahnya hingga bertubrukan satu sama lain, takut dengan tatapan lisa yang bagaikan petir bagi mereka. Mereka sudah berusaha mengecilkan suara mereka tadi, tapi rupanya telinga lisa lebih tajam dari pisau.

"Ulangi dihadapanku apa yang kalian katakan!" Semua orang menatap lisa.

Seulgi dengan cepat menahan lisa agar lisa tidak membuat keributan. Ryujin dan ruka menyusul karena mendengar teriakan temannya.

"Ti- kami tidak mengatakan apapun" salah seorang dari mereka menjawab.

"Kau pikir berhak mengatakan itu hah?"

"Tidak lisa"

"Minta maaflah atau kau akan ku buat menyesal"

"Arraseo, maafkan kami lisa. Kami tidak bermaksud mengatakan itu, kami salah"

Let u go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang