3

896 88 0
                                    

Hari demi hari berganti, tak terasa wakti ternyata bergerak cepat. Tak ada yang berbeda dari dua gadis yang tengah berdiri di sebrang jalan dengan mulut penuh dengan kue bungopang. Kejadian terakhir yang membuat jennie marah karna paha ayam sudah berlalu. Begitulah mereka, meskipun mereka sering bertengkar tapi mereka juga selalu cepat dalam masalah berbaikan. Lisa dan jennie saling membutuhkan maka dari itu mereka tak bisa jauh.

"Terimakasih banyak" lisa mengambil kembalian yang ahjumma berikan.

Sepulang sekolah mereka mampir ke sungai han untuk bermain, mereka sepertinya tak ingin dulu pulang ke rumah terlihat dari keduanya yang masih menggunakan seragam sekolah. Mereka menjauh dari kedai sederhana itu dan mulai berjalan kembali, dengan lahap jennie kembali menyuapkan kue dengan isian kacang merah itu kedalam mulutnya.

"Kau seperti tak pernah makan selama setahun"

"Bewrisik" jennie menjawab dengan mulut penuhnya dan membuat lisa tertawa gemas.

Lisa melihat ada kursi kosong, ia segera menarik jennie mendekat ke arah sana. Duduk di sungai han sembari menyaksikan matahari tenggelam adalah hal paling menakjubkan.

"Lisa aku ingin minum" jennie segera menerima botol air yang lisa berikan, lalu menegaknya.

"Kulihat akhir akhir ini kau makan dengan baik, aku suka melihatmu seperti itu. Jangan tinggalkan makan hanya demi buku" ucap lisa meraih sebuah snack bar dari ranselnya dan memberikannya satu pada jennie.

"Eoh nafsu makanku bertambah akhir akhir ini, kenapa ya? Apakah ibuku memberiku vitamin penambah nafsu makan?"

"Itu bagus, apalagi melihat pipi mandu mu ini, sangat menggemaskan" lisa sedikit mencubit pipi jennie hingga si empunya menggeram.

"Tapi tidak denganmu, apakah menjadi orang kaya melelahkan? Sampai kau banyak pikiran dan membiarkan tubuhmu kurus kering seperti ini, Jika jawabanmu ia aku sanggup menggantikan posisimu"

"Kau menyebutku kurus kering?" Lisa cemberut, badannya ini tidak seperti itu.

Mana ada orang yang kurus kering memiliki daging membentuk kotak kotak di perutnya, ini adalah badan yang ideal. Si manusia kucing ini tak bisa membedakan body goal dengan orang yang kurang gizi rupanya.

"Aku hanya bercanda, tapi kau memang kurusan lisa"

"Ya aku memang sedikit stress dengan kelakuan eonnie ku, ditambah kakek yang mendesakku dan jisoo eonnie untuk menjadi penerusnya"

"Huh, kau tau bukan jika aku tak ingin berada di bidang bisnis. Aku tak menyukainya, tapi siapa lagi jika bukan aku dan jisoo eonnie yang mewarisi semua perusahaan kakekku? Dan itu nampaknya mempengaruhi pada sirkulasi menstruasiku, sepertinya aku anemia karena banyak darah yang keluar"

Mendengar lisa yang membicarakan menstruasi, jennie mengingat sesuatu. Apakah ia sudah menstruasi bulan ini? Ia bahkan ingat sekali ketika membeli pembalut bulan lalu, sepertinya itu belum terpakai hingga saat ini.

*

Jennie berdiri di depan kalender mengitung ngitung kapan terakhir kali ia menstruasi, seharusnya sudah dua minggu yang lalu. Tapi apakah jennie seperti lisa? Ah banyaknya ulangan mendadak membuat jennie sedikit stress, mungkin ia terlalu keras belajar hingga tubuh nya kelelahan.

"Jennie-ya kau belum tidur?" Eomma yang terlihat baru saja pulang bertanya pada jennie yang berdiri menghadap tembok.

"Eoh eomma baru pulang? Aku terbangun dan tenggorokanku rasanya haus sekali" jennie mendekat pada ibunya lalu membantu wanita itu dengan mengambil setengah kantung plastiknya.

"Kantung plastik itu untukmu, lisa menitipkannya pada eomma tadi" sementara sang ibu pergi ke dapur dengan menenteng dua kantung plastik sementara jennie berdiri di tempatnya sambil mengamati apa yang ia pegang.

Let u go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang