04 - Ice Cream

2.8K 244 29
                                    


"Baju Taetae banyak. Holeeee..." Taehyung meloncat-loncat kegirangan melihat paper bag yang terletak di atas kasur.


Jungkook hanya memperhatikan Taehyung yang membuka satu per satu paper bag itu dan mengeluarkan isinya. Jangan pikir Jungkook sudah menerima Taehyung dan menyayanginya. Jauh di dasar hatinya, dia masih sangat membenci pemuda itu. Hanya saja, entah kenapa kebencian itu seakan enggan untuk muncul ke permukaan lagi.


Dia memejamkan matanya dan memijat keningnya. Dia harus membuat Taehyung sembuh secepat mungkin agar dia bisa lepas dari tanggung jawab yang tak dia inginkan ini.


"Daddy, Taetae mau eslim. Laca tobeli."


Jungkook membuka matanya dan menatap tajam ke arah Taehyung. "Kenapa tidak bilang dari tadi? Kita sudah di rumah."


"Taetae lupa. Ayo, Daddy. Kita beli eslim."


"Tidak! Besok saja. Aku lelah."


"Tapi Taetae mau eslim."


Jungkook berdiri dan menatap tajam ke arah Taehyung. "Jangan seenaknya bersikap, Kim Taehyung. Jangan pikir kalau aku bersikap baik kepadamu itu artinya aku akan selalu menurut kepadamu. Seharusnya kau tau diri. Jangan berlebihan."


"Maaf, Daddy. Tadi Taetae lupa minta cama Daddy waktu kita di jalan. Taetae balu ingat cekalang. Taetae mau eslim tobeli."


"AKU LELAH, KIM TAEHYUNG!!!" teriak Jungkook yang membuat Taehyung tersentak. Dia kaget karena tiba-tiba Jungkook marah dan membentaknya.


Jungkook mengusap wajahnya dan meninggalkan Taehyung, dia masuk ke dalam kamar mandi. Dia hanya tidak ingin menambah rasa kesalnya.


















Setengah jam kemudian, Jungkook sudah selesai mandi. Dia menatap kamarnya dan tidak mendapati Taehyung di sana. Kenapa anak itu belum masuk kamar juga? Apa dia sudah sadar diri dan memilih tidur di kamar lain?


Jungkook mengambil baju kaus berwarna putih dari dalam lemari dan memakainya. Dia keluar dari kamar untuk mencari Taehyung. Apa? Mencari Taehyung? Ah, Jungkook tidak ingin mengakui itu.


Jungkook melihat Taehyung masih berada di ruang tamu dengan kaki yang dia angkat ke atas sofa dan memeluknya. Mulutnya mengerucut lucu. Wajahnya terlihat kesal sekali.


Jungkook mengernyit heran. Dia pikir anak itu akan sedih atau bahkan menangis setelah dia marah dan membentaknya tadi. Namun yang dia lihat bukanlah seperti itu. Taehyung menurunkan kakinya setelah menyadari Jungkook memperhatikannya. Dia menatap Jungkook dengan kesal.


"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Jungkook.


"Daddy jahat! Taetae ndak cuka tama Daddy. Taetae ndak mau tinggal tama Daddy lagi. Taetae mau pelgi aja dali cini." Mulut Taehyung kembali mengerucut dengan tangan yang dia silangkan di dada.


Jungkook terkekeh mencemooh. "Kau mau pergi? Baguslah! Itu yang aku inginkan. Aku penasaran kemana kau akan pergi dengan kondisimu seperti ini? Kau bahkan tidak punya siapa-siapa."


Mendengar ucapan Jungkook bukannya membuat Taehyung sedih, justru dia semakin kesal. Dia berdiri dan menghentakkan kakinya.


"Tuh, kan!! Daddy memang ndak cayang tama Taetae. Taetae mau pelgi aja. Jinnie Yung cayang kok tama Taetae. Pati mau bawa Taetae pelgi dali cini. Chimmie Yung juga. Kalau ndak, tama Doktel Hobi aja. Cemuanya cayang tama Taetae."


Little Taeby [KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang