09 - That Man

2.5K 236 28
                                    


"Daddy, Taetae mau jalan-jalan. Taetae bocan."


Jungkook menatap layar iPad-nya yang menampilkan tentang pekerjaannya yang mungkin tidak akan dapat dimengerti oleh orang awam. Pekerjaannya masih, banyak. Sungguh. Dan Taehyung malah meminta jalan-jalan?


"Taehyung, lain kalau saja bisa kan? Lihat! Pekerjaanku masih banyak. Aku harus mengerjakan ini secepatnya."


"Ndak mau! Taetae maunya cekalang, Daddy. Ayo, pelgi! Taetae mau jalan-jalan."


Jungkook memejamkan matanya, mencoba mengendalikan amarahnya karena mendengar rengekan Taehyung.


"Daddy, kenapa diam caja? Ayo, Daddy!"


Jungkook membuka matanya sembari menghembuskan napasnya. "Besok saja, oke? Aku sedang bekerja."


"Ndak mau! Taetae maunya jalan-jalan cekalang. Mau lihat kembang api di cungai."


Jungkook paham keinginan Taehyung. Dia sempat mengatakan kepada Taehyung kalau ada festival kembang api di Sungai Han.


"Ayo, Daddy!!!" Taehyung merengek sembari menarik-narik lengan Jungkook dan membuat iPad Jungkook terjatuh dan seketika mati.


"KIM TAEHYUNG!!!!" teriak Jungkook. Dia memungut iPad-nya dan berusaha menghidupkannya kembali, namun nihil karena benda itu benar-benar mati.


Taehyung tersentak mundur karena bentakan Jungkook. Dia menunduk dan menggenggam tangannya sendiri. Jantungnya berdetak kencang, dan itu menandakan kalau dia sedang takut.


"Kau...." Jungkook menunjuk Taehyung. Ingin memarahinya, namun dia menghentikan ucapannya dan menarik napasnya. Berusaha mengendalikan amarahnya dan berakhir menyakiti Taehyung nantinya.


"Maaf, Daddy. Taetae ndak cengaja."


"Aku sudah bilang kalau aku banyak pekerjaan, kan? Aku harus menyelesaikannya, tapi kau tidak peduli. Dan sekarang lihat apa yang terjadi! Kau membuat benda ini mati. Itu artinya pekerjaanku akan menjadi lambat." Nada bicara Jungkook memang tidak tinggi, namun nadanya terdengar jelas kalau dia sedang marah.


Taehyung semakin menundukkan kepalanya dan menggenggam tangannya sendiri. Dia bahkan tidak dapat mencegah air matanya untuk keluar.







Drrrrtt...!!




Ponsel Jungkook bergetar di saku celananya dan dia langsung mengambilnya lalu mengangkat panggilan itu.


Matanya melotot dan rahangnya mengeras setelah mendengar apa yang disampaikan oleh orang yang menghubunginya.


"Aku akan segera ke sana."


Jungkook menyimpan ponselnya kembali ke saku celananya. Dia masuk ke sebuah ruangan yang menyimpan ratusan senjata di sana. Dia mengambil sebuah pistol dan menyimpannya di dalam saku dalam jasnya.


Dia baru saja menerima informasi kalau salah satu markasnya diserang. Dia harus memeriksanya sendiri dan memastikan kalau semua barang simpanannya di sana akan aman.


Taehyung tahu dan paham kalau Jungkook akan pergi, namun dia tidak mempunyai keberanian untuk menahannya. Dia takut Jungkook akan marah dan membentaknya lagi. Jadi, dia biarkan saja Jungkook pergi.


"Aku pergi!"


Taehyung mengangguk dalam keadaan menunduk. Sebenarnya Jungkook tidak tega melihat Taehyung, namun dia harus mengabaikan itu sementara waktu karena dia harus pergi ke markasnya. Dia berjanji, besok pagi dia akan meminta maaf kepada Taehyung. Jika urusannya sudah selesai, dia berjanji akan membawa Taehyung jalan-jalan seharian. Kalau bisa, dia akan membawa Taehyung jalan-jalan ke luar negeri.




















Little Taeby [KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang