16 - Voice Message

2.1K 183 21
                                    


"Tolong siapkan ruang operasi. Ada yang terluka parah," teriak petugas ambulans yang ikut mendorong brankar Taehyung.

Yoongi dan Jimin juga berada mengikuti brankar yang membawa Taehyung. Mereka panik dan takut. Bahkan Jimin sedari tadi tidak berhenti menangis.

"Yoongi hyung, apa yang terjadi?" tanya Hoseok kaget melihat Taehyung berada di atas brankar yang didorong oleh petugas, dengan darah yang mengotori bajunya. Pakaian Jimin dan Yoongi juga sama-sama terkena noda darah dari Taehyung.

Taehyung langsung dimasukkan ke dalam ruang operasi. Saat Hoseok ingin pergi dari sana, Yoongi menahannya dengan memegang pergelangan tangannya.

"Tolong selamatkan Taehyung. Dia... Dia tertembak.. Aku mohon selamatkan dia."

"Hoseok hyung, aku tidak mau kehilangan Taehyung. Dia anak yang baik. Tolong selamatkan dia!" Jimin menambahkan.

Belum sempat Hoseok menjawab, dia dibuat kaget melihat Yoongi yang berlutut kepadanya. Bukan hanya dia yang kaget, Jimin juga begitu. Bagaimana tidak? Sikap Yoongi tidak berbeda jauh dari Jungkook. Dia tidak akan pernah merendahkan dirinya sendiri seperti ini sebelumnya. Berlutut di hadapan orang lain? Hah, yang benar saja. Yang ada malah dia yang membuat orang-orang berlutut kepadanya.

Dan hari ini, untuk pertama kalinya dia berlutut dan memberi permohonan kepada orang lain. Dan itu untuk Taehyung.

"Aku akan berusaha, hyung. Taehyung harus menjalani operasi pengangkatan pelurunya. Aku akan melakukan yang terbaik."











.
.
.
.
.
.

















Sementara itu, di sebuah kamar, Jaehyun meletakkan pistolnya ke atas kasurnya. Dia menatap pistol itu dan mengingat kembali saat Taehyung tertembak.

Dia membuka bajunya dan melemparnya ke sembarang arah. Dia masuk ke dalam kamar mandi dan merendam dirinya di dalam bathtub yang sebelumnya sudah dia isi dengan air dan cairan aromaterapi. Dia hanya ingin menenangkan pikirannya.

Dia memejamkan matanya seolah menikmati tubuhnya yang masuk ke dalam air. Namun bayangan Taehyung tertembak malah terus melintasi pikirannya.

Jaehyun membuka matanya paksa dan memukul air dengan keras.

"Sial!! Kenapa aku memikirkan itu? Bukankah seharusnya aku senang?"

Jaehyun mengingat saat dia menarik pelatuk pistolnya untuk menembak Taehyung, Taehyung sudah terjatuh terlebih dulu karena mendapat tembakan dari arah lain. Dan yang Jaehyun lakukan saat Taehyung tertembak dan jatuh adalah dia membuka pintu mobilnya dan berusaha berlari ke arah Taehyung seolah ingin memastikan kalau Taehyung baik-baik saja. Hah, memastikan Taehyung baik-baik saja? Itu memang benar! Itu yang dia pikirkan.

Namun dia mengurungkan niatnya dan kembali ke dalam mobil disaat orang-orang sudah mulai berkerumun melihat Taehyung. Jaehyun juga dapat melihat arah penembak itu. Dan dapat Jaehyun pastikan kalau dia mengenal orang yang sudah mengenal Taehyung.

Sekali lagi, seharusnya Jaehyun senang. Tapi tidak. Dia khawatir memikirkan keadaaan Taehyung saat ini.

Jaehyun menoleh ke arah samping dimana ponselnya berada. Seseorang meneleponnya dan Jaehyun langsung mengangkatnya.

Jaehyun hanya diam dan menunggu orang itu untuk bicara.

"Kenapa kau terlihat ragu untuk membunuhnya? Bukankah kau menginginkan kematiannya?"

Little Taeby [KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang