2.) Balapan

242 8 0
                                    

🌺بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم🌺

🌹السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.🌹

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞.
.
🌹
.

"𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮𝐤𝐚𝐧, 𝐭𝐞𝐫𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫"

~𝘚𝘢𝘭𝘸𝘢 𝘈𝘭𝘮𝘢𝘳𝘢𝘵𝘪𝘬𝘢~
.
🌹
.

◦•●◉✿~💙~✿◉●•◦

Pukul 17.58 Lia terbangun dan mandi. Setelah itu lia turun ke bawah untuk mengambil camilan, karna saat ini Lia merasa sangat gabut, maka dia memilih untuk memakan makanan ringan sambil menonton duo kembar botak yang tidak tumbuh rambut di TV, siapa lagi kalo bukan upin dan ipin.

Tak lama kemudian terdengar suara mobil masuk. Ya, Mobil itu milik sang ayah, yang bertanda pulang dari kantor.

"Assalamu'alaikum" Salam sang ayah.

"Waalaikumsalam" Jawab Lia sambil menyalimi tangan ayahnya.

"Loh?.. Ayah udah pulang?" Tanya sang bunda yang berjalan dari dapur.

"Engga, ayah masih di kantor" Jawang ayah Ardian dengan malas.

"Trus yang ini siapa klo bukan ayahnya Lia?, masa iya hantu? Kan ga mungkin"

"Enak aja bilang ayah hantu, kamu tu yang titisan tuyul, sukanya ngehabisin uang ayah mulu" Ucap Ardian tak terima karna disebut hantu oleh sang putri. Sementara Lia hanya menyengir menampakkan gigi gingsul nya.

"Mumpung punya Ayah sultan, ya harus di habisin dong. Lagian tu uang juga ga ada habis-habisnya" Sahut Lia.

"Karepmu wes" Pasrah Ardian.

"Sudah sudah, sekarang ayah mandi habis itu kita makan. Lia bantu bunda siapin makanan" Ucap Diandra, karna sudah pusing dengan perdebatan anak dan suaminya.

Ardian mengangguk dan menuju kamar untuk membersihkan diri. Sementara Lia bergegas menuju dapur dan membantu bundanya memasak untuk makan malam.

"Bunda mau masak apa?" Tanya lia

"Ayam goreng, bakwan jagung, sama sayur asem aja, yang simpel biar cepet matengnya"

"Okey.. Lia bantuin yaa"

"Iya sayang,"

Mereka berdua pun memasak bersama.

"Bun, bakwan nya Lia aja yang goreng"

"Iya sayang, jangan sampai gosong loh ya" Peringat bunda pada putrinya

"Iya iya santai aja bun, kayak gak tau Lia aja. Gini gini juga Lia bisa masak" Ucap Lia dengan pd nya

"Iya deh, iya. Anak bunda memang pinter"

Tak lama kemudian Ardian turun dan duduk sambil memperhatikan kedua orang yang sedang masak dan menyiapkan di meja makan.

"Masak apa nih?"

"Ayah punya matakan? Emang ga liat?" Tanya Lia, ia sangat kesal dengan ayahnya, padahal sudah jelas makanan di depan nya kenapa masih nanya?.

Cinta Lama Bersemi KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang