" Langkah gontai setengah di seret gadis cantik misterius di fakultas arsitektur.
Nabila tazkiyah H atau lebih sering di panggil KIA. Ya, hari ini dia ada kelas pagi dan dengan kelas design yang sungguh memusingkan kepala. Kia merupakan mahasiswa Arsitekt Design semester 2 pada salah satu kampus terkenal di Indonesia. Gadis pendiam dan misterius ini terbilang anak yang cerdas. Berbagai macam prestasi terukir untuk fakultas nya meski ia tergolong sebagai mahasiswa baru. Meski misterius Kia tergolong anak yang cukup mudah bergaul.
" Kia ??, Baru datang ??" Sontak Kia mengangkat kepala menoleh pada suara yang menegurnya.
Ya laki laki yang ia kagumi sejak pertama ia bertemu. Kakak tingkatnya yang sekarang sedang proses menyelesaikan pendidikannya. Mereka bertemu ketika lomba design dan laki laki itu yang menjadi pendamping Kia saat perlombaan antar kampus tersebut.
"Iya kak, hehehe" suara Kia terdengar sedikit canggung.
Raga Argantara, laki laki pertama yang berhasil membuat Kia jatuh hati, membuatnya merasa bahwa ada yang indah di dunia ini. Rasa yang bertahan lama dan dia simpan serapat rapatnya, tak ada satu pun yang tau tentang rasanya kepada Raga.
"Gua duluan ya Kia, bimbingannya udah telat ini" raga berlalu setelah menepuk pundak Kia. Kia hanya melambai singkat lalu berlalu masuk kekelas nya sambil terus berusaha menetralkan perasannya. 'ah sial, kenapa gua deg deg an terus sih kalau ketemu kak raga, gini amat tuhan punya perasaan sendiri' lagi lagi Kia merutuki jantung nya yang terus tidak aman saat berinteraksi dengan Raga.
-----------------------------------------------
"Assalamualaikum" membuka pintu tanpa menunggu jawaban salam, krna gadis ini tau, tak ada orang dirumah ini.
Berlalu masuk ke dapur, meneguk kasar air mineral. Lalu naik dan masuk ke dalam kamar, merebahkan badannya yang sudah lelah untuk hari ini. Menatap langit langit kamarnya, lagi lagi air mata Kia mengalir tanpa ia minta.
Di balik misterius Kia, bukan tanpa alasan. Anak bungsu keluarga Harditama ini banyak menyimpan luka. Bagaimana tidak ternyata selama ini kehadirannya tidak di inginkan oleh Lina dan Agung Harditama. Ayah dan ibu mereka.
Bukan tanpa alasan mereka tidak menginginkan kehadiran Nazkiyah. Mereka tidak menginginkan anak bungsu itu lahir dengan jenis kelamin perempuan. Mereka ingin laki laki yang menjadi anak terakhir mereka. Lalu mengapa tidak mencoba lagi ?? Krna pendarahan yang hebat membuat Lina tidak bisa lagi untuk mengandung dikarenakan rahimnya di haruskan di angkat.
Nazkiyah tidak merasakan kasih sayang yang dirasakan oleh kedua kakaknya.
Bahkan saat berumur 12 tahun dia harus menyaksikan perceraian kedua orang tuanya. Dia harus merasakan luka saat kedua orang tuanya merebutkan hak asuh kedua kakaknya namun dia sama sekali diabaikan. Sampai akhirnya keputusan dari sidang membuatnya tinggal bersama Lina dan kakak perempuan nya, Tazkiyah
Sementara Arjuna tinggal bersama Harditama.
Kedua kakaknya sangat menyayangi Kia, meski Kia sampai sekarang tidak bisa mengekspresikan rasa sayang nya kepada kedua kakaknya. Meski tinggal bersama ibu, dia terbiasa melakukan apapun sendiri. Uang belanja selalu ia dapatkan dari kakaknya, atau dari dia yang sering bernyanyi di cafe cafe.
Perhatian dari ayah ibu nya yang kurang membuat nya sering kali menyembunyikan status nya sebagai anak harditama, pengusaha mebel terkenal di Jakarta. Dan sebagai anak Lina pemilik klinik kecantikan tersebut.
Tahun berganti tahun, bahkan saat Kia wisuda dengan peringkat wisudawan terbaik pun tidak merubah sikap ayah dan ibu terhadapnya
Hari kia wisuda pun hanya teman temannya dan kakak nya yang datang serta laki laki yang berjanji datang di wisudanya, yaitu Raga.
Dan sampai sekarang, Kia semakin terbiasa dengan kesendirian dan kemandirian nya
Hai guys, maaf ya kalau nggak bagus tulisanku
Pertama banget ini aku nulis
Semoga suka ya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
New Rose
RandomMencoba meredam rasa sekian lama, lalu ketika mencoba membuka ternyata tak ada lagi celah untuk menjadi bagian dari rasa itu. Belum lagi mengikhlaskan dirinya dengan orang terdekat kita. (Percayalah tak ada yang tau rasa ini - mungkin)
