02. Job pertama

918 78 7
                                    

'assalamualaikum' kia lalu mengusap wajah nya dan mengenadahkan kedua tangannya berdoa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'assalamualaikum' kia lalu mengusap wajah nya dan mengenadahkan kedua tangannya berdoa. Memohon dengan segala harapnya pada Sang pencipta agak memberikan setitik kebahagian untuknya.

"Kiaaa" suara ketuk pintu terdengar di balik pintu kamar Kia

Kia bangkit membuka pintu dan tampak sosok sang kakak merentangkan tangannya

"Ape nih pagi pagi, ganggu aja kak" Kia berlalu lalu menyambar sajadah dan melipatnya

"Issshh, gitu amat dek sama kakak, padahal mau di peluk ni, nggak kangen kamu ??" Ujar  Salsa (panggil kakaknya) mengerucutkan bibirnya.

" Mohon maaf tuan putri, anda yang sibuk yaaa, abis aku wisuda sibuk banget" Kia memutar bola matanya malas

"Hahahahah, nah hari ini kkak free dekku, yok lah jalan" salsa sudah tidak tahan akan rindunya, lalu segera merapatkan diri di samping adiknya yang ia tau banyak sekali luka tertanam di hati adik bungsu nya ini.  Mereka saling memeluk dengan hangat.

'andai yang peluk aku ini mama kak' tanpa disadari air mata itu mengalir dengan sendiri nya tepat jatuh di tangan salsa.

"Dek, Kia ?? Heiiii, jangan nangis yaaa, kakak nggak suka liat kamu sedih" Salsa melepas pelukan adiknya dan mengusap air mata itu

Kia hanya tersenyum dan mengangguk, "kak sarapan yok, gue laper ni, gak makan semalam" Kia mencoba mengalihkan pembicaraan, tapi tidak, ia benar benar lapar sebenarnya.

"Hahaha, laper rupanya pantas saja ada yang bunyi bunyi" ujar Salsa sambil melirik perut Kia. Kia yang merasa di ledek lalu melempar mukena nya kearah salsa.

"Gak baik kesel baik baik lo, ntar ilang cantikya hahaah, kakak tunggu di bawah ya, sarapan sama mama juga " lalu salsa berlalu keluar kamar menutup pintu.

'Sarapan bareng mama ??' terngiang kata itu di kepala Kia. Beberapa hari ini semenjak Kia selesai wisuda. Tak pernah ia berjumpa dengan wanita yang ia sebut mama itu. Tentu dirinya rindu sekali. Tapi apa daya, keadaan yang membuat semua begini.

Setelah bersiap dengan kerudungnya, Kia turun kebawah dan melihat di meja makan sudah duduk kakak dan sang Mama.

"Dari mana saja kamu Kia" tegur sang Mama tanpa melihat wajah Kita

"Kia dirumah aja ma" Kia menjawab dengan lembut.

"Kamu kan sudah wisuda, sudah bisa mencari uang sendiri, tidak perlu lagi kan saya beri kamu uang. Biaya kuliah kamu itu sudah banyak menguras uang saya. Contoh kakak kamu ini, sebelum sarjana pun sudah bisa mencari uang sendiri, sampai sekarang sudah punya butik" Lina mulai bersuara

"Ma" cegah salsa sambil melirik kia

"Mama itu berbicara seadanya sal, dia mama rasa sudah bisa mencari uang sendiri, iya kan kia, nggka perlu lagi kamu minta uang sama kakak sama abangmu, atau bahkan Harditama."  Lagi lagi Lina berbicara

"Iya ma, kia nanti akan cari kerja segera" ujar Kia, sambil bersusah payah menelan makanannya. Salsa sungguh ingin mengajar adik nya pergi dari ruang makan ini.

"Bagus , segera kalau bisa, agar tak merepotkan banyak orang. Biaya kuliah mahal tapi pengangguran, saya malu" ujar Lina memberikan penekanan pada kalimat nya

"Sejak kapan mama perduli akan semua tentang Kia ma ?? Sejak kapan mama punya rasa malu akan apa yang terjadi kepada Kia??" Suara Kia mulai meninggi. Salsa menenangkan sang adik.

"Memang susah berbicara dengan kamu ya Kia !!" ujar Lina dengan suara lebih tinggi lagi.

Kia meneguk air minum nya dengan kasar lalu berlalu naik kekamarnya meninggalkan sang kakak dan mama nya.

"Kiaaaa !!! Saya belum selesai bicara, kamu memang anak yang tidak sopan Kia !!" Lina berteriak sambil menggebrak meja makan penuh emosi

"Mah udah ya ma, minum dulu Ini, nanti salsa yang coba bicara dengan Kia" salsa memberikan gelas berisi air minum ke mamanya. Salsa sebenarnya sangat sedih melihat keadaan mama dan adiknya yang tak pernah baik sejak dulu.

-----------------------------------------------------------

'mau bunuh diri tapi nggak dapat surga nanti, kasian banget nasib gua ah' kia terus meracau sambil mengusap sisa air matanya, sepagi ini dia sudah menangis.

'drrttt drrtt' getar hp membuyarkan lamunan Kia

*Bang Arjun guanteng ❤️*

Nama sang penelepon tertera. Kia menormalkan suaranya agak tidak ketahuan habis menangis, masalah nya Abang nya ini sangat peka terhadap keadaannya.

"Ada yang bisa di banting" kia mengangkat telfon nya
    
                                 "Kamu yang Abang banting dek hahah"   tawa renyah abangnya terdengar diseberang sana.

"Hahaha, jahat ih, ada apakah gerangan"

                                 "Hahaha, dek, kamu free kan hari ini, naaah ke cafe Abang ya jam 2, Abang ada job buat kamu, Abang nggak terima alasan apapun, nggak terima penolakan"

" Busyet, nggak di kasih kesempatan menjawab ni, oke Abang, nanti kia ke cafe ya, tapi harus di traktir, hahah"

                                "Naaah kan gini enak, oke aman traktir semua menu pun boleh , udah ya dek see u "

Kia tidak menjawab dan langsung mematikan telepon.

Lagi lagi dia bersyukur mempunyai dua sosok manusia yang hangat dengannya.

___________________
Hai guys, gimana gimana ??
Seru nggak ??

New Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang