08. Deep Talk

675 81 8
                                    

Setelah puas dengan sushi. Mereka bertiga berniat melanjutkan nongki dan chill di tempat yang lain.

"Jadi kemana ni kita" ujar Rachel sambil memegang perutnya yang penuh.

"Cafe kak Arjuna aja mau nggak ?? Kangen gue " jawab Ayana cepat. Mereka memang sering ke cafe Arjuna. mereka tau bahwa Arjuna adalah Kakak Kia. Mereka hanya tidak pernah bertemu salsa. Kia sangat menyimpan rapat rapat siapa saja teman dekatnya pada Kakak kakaknya.

"Yeeeuuu, kangen sama cafe atau kangen sama baristanya" ujar Kia mengejek Ayana.

"Hahahaha, sepemikiran kita Kia" Rachel tertawa. Ayana hanya memutar bola matanya malas.

"Biasa aja dong, berchandhaaa, ya udah ayok lah, kangen juga gue sama Abang Gue, semoga aja nggak ada pak Harditama disana" suara Kia melemah. Ayana dan Rachel langsung merangkul Kia. Mereka tau, bahwa Harditama sangat tidak suka jika bertemu dengan Kia. Lalu menggunakan mobil Rachel, mereka meluncur ke cafe Sandiga, milik Arjuna.

Saat sampai, cafe sudah cukup ramai, biasanya sore sore begini memang sering di kunjungi oleh anak anak muda, untuk sekedar bersantai pulang kerja atau kuliah.

Dari arah kiri cafe, sepasang mata melihat 3 gadis cantik masuk ke cafe. Senyuman khas nya keluar saat bersitatap dengan satu gadis dengan wajah datar.

"Tumben ngajak temen" ujar orang yang tak lain adalah Genta.

"Kangen katanya kak, sama lu" jawab Kia sekenanya lalu mengedarkan pandangan nya kearah seluruh cafe. Mendengar ucapan kia, Ayana dan rachel spontan menyenggol Kia.

"Ahahaha, ada ada si bocil" Genta hanya tertawa melihat mereka sikut sikutan

"Yeuuuuu, bukan bocil ni boss" seketika mereka menyambar ucapan Genta serentak. Genta mundur selangkah. Terkejut.

"Eh eh, ya udah mau duduk dimana pilih aja" ucap Genta mempersilahkan mereka mencari kursi, dari pada di serang lagi.

Lalu mereka bertiga mencari kursi di sudut cafe yang lebih nyaman untuk mereka ngobrol, maklum ya wak kalau udah kumpul beeeehh berishiiikkk pasti.

Setelah mendapat kan pesanan masing masing, mereka melanjutkan pembicaraan yang tadi sedang seru serunya. Seperti biasa, Ayana Rachel akan heboh dan Kia hanya dengan wajah datar sesekali tersenyum.

"Eh kalian tau Satelit corp nggak sih ??" Ujar Ayana tiba tiba .

"Tau dong, satelit corp itu perusahaan yang bergerak di bidang design kan, yang sudah punya banyak klien" jawab Rachel cepat.

"Mereka lagi nyari member baru tau nggak sih" ucap Ayana dengan semangat.

"Mau coba ??" Ucap Kia tiba tiba. Rachel dan Ayana memalingkan wajah seketika. Lalu mereka mengangguk cepat.

"So, kita harus Persiapkan berkas dan syarat untuk loker disana" Kia mengingatkan teman temannya.

"Iyaaa dong, tapi kalau kita keterima, nggak seru ih, kuliah kita udah beda gedung, eh sekali nya satu kantor beda divisi berarti " Ayana tampak sedih .

"Kejauhan mikirnya, iya kalau keterima , kalau nggak??" Rachel tampak pesimis.

"Belum di coba belum tau" ucap Kia datar. Teman temannya hanya mengangguk lemah.

Saat sedang asyik merencakan apa saja yang akan mereka persiapkan untuk lamaran kerja di satelit corp. Tampak seorang perempuan berhijab dan berkacamata memasuki area cafe. Rachel menyenggol siku Kia, Kia langsung menoleh ke arah lirikan mata Rachel. Salsa masuk menuju ruang barista dan belum sadar akan keberadaan Kia dengan teman temannya.

"Kak salsa tu Kiii, lu nggak nyapa" Ayana berujar sambil menatap punggung salsa dari kejauhan. Kia hanya menghembuskan nafas kasar.  Lalu mereka melanjutkan obrolan mereka sebelum akhirnya mereka beranjak ingin pulang.

"Kak Genta" suara Kia memanggil Genta. Salsa yang mendengar suara khas itu menoleh seketika, matanya sayu menatap Kia disana. Senang rasanya akhirnya menemukan adiknya yang sejak pagi tidak membalas chatnya.

"Free untuk kalian, pesan bang Juna" genta menjawab setengah berteriak. Rachel dan Ayana tersenyum senang mendengar itu. Lalu mereka beranjak dari kursi ingin pulang. Namun langkah kia terhenti saat tangan nya di tarik oleh seseorang.

"Kiii, balik sama kakak ya" salsa menahan adiknya lalu menatap Rachel dan Ayana bergantian.

"Ya udah Ki, kita duluan ya, motor lu ntar gue suruh supir mama anterin kerumah yaa" Rachel mengangguk paham. Kia hanya diam saja.

"Bye ki, nanti bahas loker nya di grupyaaa, thanks for time Kiii" lalu Ayana memeluk Kia singkat sebelum Rachel dan Ayana masuk kedalam mobil.

Setelah melihat mobil itu hilang di ujung jalan. Salsa mengajak Kia masuk kedalam indoor cafe agar lebih leluasa mengobrol.

"Kii, kita tunggu Abang yaa, udah lama kita nggak ngobrol bareng" salsa memecahkan keheningan di antara mereka.

"Lagi nggka pengen ngobrol kak" ucap Kia datar .

"Kiiii, kakak tau kia pasti kesal kan dengan kakak " salsa dengan suara lembut nya sambil menatap wajah Kia dalam.

"Apasih, b aja kak" ucap Kia memalingkan wajahnya. Lalu mereka terdiam larut dalam pikiran masing masing. Tiba tiba Arjuna datang.

"Udah lama dek ??" Arjuna langsung mengambil posisi duduk di depan mereka.

"Nggak bang, baru kok" salsa menjawab sambil melirik Kia yang terdiam.

"Kenapa sih, diem aja dari tadi dek" Arjuna menggoda adik bungsu nya ini. Kia hanya tersenyum kecut.

"Cieee, udah mulai berani gantiin baju mama ya" ucap Arjuna tiba tiba yang membuat Kia membulatkan matanya sempurna. Dari mana kakanya tau pikirnya.

"Maaf dek, Bik Sumi cerita ke kakak semuanya, dan kakak cerita ke Abang" salsa memandang wajah Kia yang tampak terkejut.

"Dek, kamu tau nggak, papa sama mama itu sayang sama kamu , cuma mungkin belum di tampakkan aja ??" Arjuna berucap sambil menepuk bahu Kia.

"Hhhhh, nggak sayang juga nggak kenapa kenapa kok" dengan senyum smirk nya Kia menjawab ucapan Arjuna.

"Nggak boleh ngomong gitu dek" cegah salsa pada Kia.

"Apa sih, basi tau nggak yang kek gini gini tu, " suara Kia mulai meninggi. Arjuna menenangkan Kia yang mulai badmood.

"Ututtuu, serem ni kalau marah ni" goda Arjuna pada Kia. Semua orang tau jika Kia sedang kesal, bisa saja langsung pergi tiba tiba tidak perduli apapun keadaannya.

"Dek, Carikan Abang jodoh dek" ucapan Arjuna mampu mencairkan suasan tegang di antara mereka.

"Nggak boleh nikah Abang" sanggah Kia cepat. Salsa yang melihat respon Kia tersenyum. Pasalnya ini karakter baru yang dia belum tau dari Kia, posesif.

"Hahaha, liat ni adikmu sal, masa abangnya mau nikah nggak boleh" Arjuna tertawa nyaring.

"Posesif juga si misterius ini" ucap salsa sambil mengedipkan matanya kearah Arjuna.

"Yaaa, kalau nanti nikah, kia nggak punya temen lagi" lirih Kia sendu.

"Dari kecil loh, Abang udah di ambil pak Harditama. Kak salsa di ambil mama. Trus kalau nikah kan udah punya pasangan." Salsa dan Arjuna saling pandang. Mereka tau Harditama tidak suka Kia memanggil papa padanya. Dan ini alasan Kia tidak menyebutkan nama belakangnya. Hanya di singkat saja.

"Kasih sayang Abang tidak akan berhenti untuk adik kakak ini" ucap Arjuna sambil merengkuh kedua adiknya kedalam pelukannya.

_________________________________________

Haiiii guysss,  aku up lebih cepet yaaa.
Kalaian suka nggak alur nya guys ?
Mohon masukannya yaaa kalau sekiranya nya cerita nggak bagus
Terima kasih yang udah baca tulisan akuu ♥️

New Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang