09. Membaik ??

675 78 7
                                    

Kasih sayang seorang kakak pada adik adiknya tidak akan pernah habis meski orang tua sudah berpisah. Begitupun kasih sayang Arjuna pada salsa dan Kia.

"Kenapa mellow sih kita yaa" salsa melepaskan diri dari rangkulan Arjuna.

"Tau ni, bang Juna lebay " ujar Kia sambil mengerucutkan bibirnya

"Emang nggak bisa di sweetin ni dua bocah" Arjuna memutar bola matanya malas. Adik adiknya ini memang beda. Tidak suka menampakkan kemanjaan pada abangnya. Salsa dan Kia hanya saling pandang lalu tertawa. Menertawakan abangnya yang gondrong itu berubah sweet.

"Lagian aneh" seloroh Kia dengan air muka yang berubah datar. Sungguh Kia adalah perempuan yang cepat berubah moodnya.

"Udah ah, males" Arjuna pura pura merajuk.

"Sadar diri bang, gondrong gondrong kok hobi ngambek, hahaha" tawa salsa meledak. Hari ini dia puas meledek abangnya. Maklum moment seperti ini sangat jarang mereka dapatkan. Salsa sering bertemu Arjuna tapi selalu tanpa kia. Kia kadang suka menolak di ajak bertemu. Bahkan sampai sekarang Kia tak pernah mampir ke butik IRIS milik Salsa.

"Udah udah, nggak sopan ni" Arjuna memasang muka jengah nya di tertawakan oleh salsa. Sementara Kia ?? Ya hanya dengan wajah datar sambil bergantian menatap kakak dan abangnya. 'aku happy banget dengan momen yang kek gini, apalagi kalau lengkap ya ' monolog Kia dalam hati.

"Melamun woiii, kesambet hantu cafe baru tau" salsa menjentikkan jarinya di depan wajah Kia saat mengetahui Kia melamun. Kia hanya menepis tangan salsa.

"Dia mah ya sal, mirip papa. Kaku banget orangnya" seloroh Juna. Mendengar seloroh Juna, Kia langsung bereaksi. Sorot matanya tajam menatap Arjuna. Salsa tau KIA slelau sensitif jika menyebut papanya.

"Udah ih, liat tu orang nya. Siap menerkam" salsa mencegah Arjuna membahas papa mereka lagi. Arjuna yang sadar perubahan sikap kia langsung diam.

"Eh, dek, gimana ?? Udah lamar dimana aja ?? " Tanya Salsa mengalihkan pembicaraan.

"Boro boro mau di lamar. Pacar aja nggak ada" jawaban Kia sontak membuat salsa kaget dan Arjuna tertawa kencang.

"Heh bocil, ini bahas kerjaan bukan pasangan, hahaahaah" Arjuna tak dapat menahan tawanya.

"Hahaha, ya Allah, deeeekkk. Makanya fokus kalau di ajak ngomong. Jangan melamun" salsa pun ikut tertawa. Kia yang sadar tidak nyambung itu langsung mendelik.

"Ihhhh, ngeselin. Aku tinggalin ni" ancam Kia pada salsa dan Arjuna yang tak berhenti tertawa.

"Iya iya iya, ehemm. " Arjuna membenarkan posisi duduknya lalu mencolek salsa.

"Besok mau anter lamaran ke salah satu kantor" ujar Kia lirih namun terdengar oleh kedua kakaknya.

"Di perusahaan mana ??" Salsa penasaran. Ternyata adiknya ini diam diam sudah punya rencana sendiri.

"Kalau di terima baru aku kasih tau" jawab Kia sambil menyeruput minumannya.

"Pake rahasia segala, nanti kalau mau dilamar juga rahasia ??" Arjuna kembali menggoda adiknya.

"Nggak mau jatuh cinta, semua cwok sama aja" Kia menjawab ketus. Mendengar itu Arjuna dan salsa saling tatap. Satu lagi yang membuat mereka penasaran adalah kisah asrama Kia. Tak sekalipun Kia dekat dengan laki laki. Bahkan teman laki laki pun sepertinya tidak ada.

"Apa Liat liat ?? " Melihat kedua kakaknya intens melihatnya, kia menegur karena risih.

"Awas aja yaaa, belum ngerasain kamu tu, nanti kalau udah rasa jatuh cinta. Buciiiin. Iya nggak bang" salsa meminta persetujuan abangnya. Arjuna hanya mengangguk.

"Heleh, emang kalian berdua udah punya pacar ??" Tanya Kia tiba tiba. Arjuna dan salsa menggeleng.

"Hahaahah, Sama aja ternyata" kini Kia ysng meledek kedua kakaknya. Salsa dan Arjuna hanya tersenyum kecut.

"Eh bang, mau kapan design baru nya di kirim" kia mengalihkan pembicaraan. Alih alih melanjutkan cerita kisah asmara. Kia mengingatkan tentang design tambahan untuk cafe yang konsep nya sudah mereka diskusikan di chat kemarin.

"Bsok aja gpp " ucap Arjuna .

"Kia curang sih kata aku mah, sering banget kekcafe Abang, sampai ngedesign cafe Abang juga. Ke butik nggak pernah sama sekali" ucapan salsa membuat Kia merasa bersalah.

"Iya nanti main ke butik deh" ujar Kia menenangkan hati kakanya

"Bener yaaaa" mata Kia berbinar mendengar ucapan kia.

"Iya kak salsa" Kia tersenyum meyakinkan

------------------------------

Setelah cukup dirasa waktu untuk bertemu sekedar deeptalk random. Salsa dan Kia pamit pulang. Mereka sebenarnya ingin lebih lama lagi, tapi tak enak meninggalkan sang Mama dirumah yang belum begitu sehat

"Kalian hati hati di jalan, salam sama mama ya" ujar Arjuna melambaikan tangannya dan terus menatap ke arah mobil yang di kendarai salsa menghilang di persimpangan jalan.

"Happy banget bro muka lu" Genta yang baru saja mengantar pesanan costumer menghampiri Arjuna. Arjuna hanya tersenyum mendengar perkataan Genta.

Sesampainya dirumah, tampak Lina duduk di meja makan dengan masih menggunakan mantel dan syal nya. Lina belum benar benar pulih dari demamnya kemarin. Lina juga menolak dibawah kerumah sakit oleh salsa. saat Kia melangkahkan kaki di anak tangga. Lina bersuara

"Darimana kalian ??"

"Dari cafe Abang ma, Abang titip salam" salsa menjawab sambil memberi kode agar Kia tidak naik dulu.

"Makan dulu kalian" ujar Lina sambil mengisyaratkan bik Sumi untuk mempersiapkan hidangan. Salsa dan Kia hanya saling pandang lalu duduk di kursi masing masing.

"Sudah dapat kerjaan Kia ??" Tanya Lina pada Kia yang sedang menyendok lauk pauk ke piringnya. Kia yang di tanya spontan merasa kikuk. Pasalnya nada bicara Lina kali ini lebih lembut dari biasanya.

"Besok kia kirim lamaran ma"

"Ke perusaan mana ??" Tanya Lina lagi, kali ini dengan tatapan yang dalam kepada Kia.

"Nanti kia kasih tau kalau kia diterima ma" Kia menjawab pelan, takut kata katanya salah dan membuat Lina marah lagi

"Semoga keterima" pungkas Lina lalu menyendokkan makanan ke mulutnya. Kia yang mendengar itu terkejut. Tidak ada nada mengintimidasi dikalimat itu. Bahkan itu justru terdengar sebagai doa seorang ibu kepada anaknya. Salsa yang menyadari perubahan itu langsung mengusap pundak Kia pelan. Jangan tanya bik Sumi, dia yang seharian bersama Lina tentu jengah mendengar Lina yang terus bertanya kemana kia, kenapa belum pulang. Apalagi saat ada orang yang mengantarkan motor Kia. Air mata bik Sumi lolos begitu saja. 'semoga doa mu Allah kabulkan ya neng' monolog bik Sumi lalu pergi ke kamarnya.

Setelah menghabiskan makan malam. Lina bersiap kembali ke kamar.
"Kalian langsung istirahat, mama ke kamar dulu" ujar Lina lalu beranjak dari tempat duduknya.

Lagi lagi Kia melongo. Lina hari ini benar bener berbeda pikirnya. Salsa hanya tersenyum dengan harap harap cemas. 'semoga terus seperti ini ya ma' monolognya sambil menatap adiknya yang masih tidak percaya.


_________________________
Hai guys, gimana ??

Apaa benar buk Lina udah berubah sayang ??
Atau hanya sementara??

New Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang