14. Meeting

707 72 9
                                    

Raga, Azkara, Rachel, dan Kia berjalan beriringan menuju ruang meeting.

"Kia, Rachel" suara dari belakang menyapa. Kia dan Rachel serentak menoleh. Tampak Ayana berjalan dengan anggun kearah mereka .

"Buk sekretaris sendiri aja ??" Goda Rachel yang di tambahi oleh senyum nakal Kia.

"Pak Ezra masih di belakang, tadi barengan sama buk Nadine" ujar Ayana polos.

"Busyet ga, berasa banget ya Nadine tuanya" celetuk Azkara lalu di sahuti oleh tawa berderai Raga. Rachel Kia dan Ayana hanya saling tatap. Menurut mereka wajar saja jika memanggil ibu, toh mereka disini yang paling muda.

"Apa kalian mau di panggil bapak juga ??" Tanya Kia tiba tiba.

Raga tertawa mendengar pertanyaan Kia. "Nggak gitu juga Ki, kalian panggil kakak aja tu aneh sih"

"Aneh ?? Trus mau di panggil apa ??" Ayana menyahuti dengan tatap mata tak biasanya.

"Nama aja sih nggak masalah, tapi kalau kalian mau panggil kakak kita oke aja sih, ya kan kar" ujar Raga yang di balas anggukan Azkara.

Saat mereka sampai di depan ruang meeting. Tampak dari arah ruang marketing sosok laki laki setengah berlari.

"Busyet ini mah, divisi design emang selalu tepat waktu" nafas nafas nya terengah-engah.

"Do, nafas dulu baru ngomong" Azka terkekeh melihat Edo yang hampir kehabisan nafas.

"Ribet, ayo masuk" Edo membuka pintu tanpa aba aba.

Mereka duduk sesuai dengan divis masing masing. Edo memandangi wajah anak anak baru satelit corp satu persatu.

"Heh, lu sekretaris Ezra kan ?? " Tunjuk nya pada Ayana yang sudah duduk manis di kursinya. Ayana mengangguk lembut.

"Pinter Ezra ya nyari sekretaris" belum sempat di sahuti. Pintu ruang rapat terbuka. Tampak Nadine bersama sosok laki laki dengan rahang yang tegas, penampilan sangat rapi masuk kedalam ruang rapat.

Kia mengalihkan pandangan dan tak sengaja bersirobok dengan tatapan Raga. Sirat mata Kia bertanya siapa laki laki itu. "itu Ezra, manager kita" bisik Raga seakan mengerti maksud Kia. Kia membulatkan mata sempurna. Bagaimana bisa, sangat jauh dari ekspektasi nya. Dia selalu mengira sosok Ezra adalah bapak bapak genit. Tanpa sadar Kia menunduk malu menyadari ekspektasi nya terhadap Ezra terlalu jauh dari kenyataan.

"Oke langsung aja, tanpa basa basi kita buka rapat ini dari laporan divisi design, Ayana catat yang penting" suara Ezra menggema di ruangan rapat. Matanya memantau setiap wajah orang orang didepannya.

"Baik pak, dari kami untuk revisi design yang kemarin costumer minta sudah di revisi oleh anak baru dari divisi kami, tazkiyah" Azkara bersuara lalu menunjuk Kia sopan. Tatap mata Ezra tajam kearah tazkiyah

"Saya mau liat progres revisi designnya, bisa kamu persentasi kan, Nazkiyah??" Lagi lagi suara Ezra terdengar tegas.

Tanpa gugup sedikit pun tazkiyah memulai persentasi revisi design yang di berikan raga tadi siang, yang membuat nya tidak bisa menikmati makan siang dengan tenang. Nadine tersenyum melihat keluwesan tazkiyah menjelaskan dengan detail hasil revisi nya. "Raga Nemu counternya" bisiknya pada Edo yang sejak tadi fokus mendengarkan persentasi apik tazkiyah.

Setelah persentasi tazkiyah yang sangat detail, Rachel pun menjelaskan sedikit tentang pekerjaan yang ia selesaikan tadi. Ezra mengangguk senang. 'nadine memang paling bisa di andalkan ' monolognya dalam hati. Ia puas melihat kinerja anak baru di divisi design. Hanya saja ia belum tau kinerja sekretaris nya yang baru ini.

_______________________________________

Setelah rapat, mereka kembali keruangan masing masing. Tapi Kia berbelok menuju pantry untuk mengisi Tumblr nya yang sudah kosong.

"Nazkiyah kan ??" Kia menoleh ke arah sumber suara. Tampak Ezra sedang menikmati minumannya di meja kecil di pantry. Kia mengangguk pelan.

"Gua suka kinerja lu" Kia lagi lagi terkejut, bagaimana bisa sosok setegas di ruang rapat tadi tiba tiba ber 'elu gua' sekarang.

"Kecuali rapat, disini bebas" Ezra seolah tau apa yang membuat Kia terkejut. Lagi lagi Kia hanya mengangguk.

"Lu bisu ?? Dari tadi ditanya ngangguk doang" cibir Ezra lalj meninggal kan Kia yang masih diam terpaku. Setelah Ezra hilang dari arah pintu pantry, Kia bersungut kesal. 'kirain anehan gue, lah ada yang lebih aneh' omel kia kesal.

"Ngomel sendir buk" Ayana mengangetkan kia dari belakang.

"Lu kek hantu lama lama ay, Dateng tiba tiba" ujar Kia dengan muka di tekuk.

"Hahahah, lah lu sih, ngomel sendiri. Lu ngomelin siapa sih ??" Tanya Ayana sambil celingak celinguk mencari orang lain selain mereka di pantry.

"Boss lu tu, aneh" Kia menjawab datar.

Ayana terkejut, sudah ia duga kalau Ezra dan Kia bertemu barusan. "Sadar neng, aneh aneh gitu boss lu juga" Ayana menjentikkan cari di dahi Kia.

"Issshh, Lo ketularan aneh nya pak Ezra deh ay " Kia memegang dahinya.

"Sssttt, ntar lu jatuh cinta. Jomblo loh dia" Ayana justru makin menggoda Kia.

"Heh, yang ada ya biasanya sekretaris dan boss nya yang cinlok" ujar Kia lalu bergegas meninggalkan pantry.

Saat Kia berlalu, seseorang juga masuk ke pantry.

"Haiii ay" sapanya pada Ayana yang sedang fokus pada minumannya. Ayana menoleh dah tersenyum. Di balik pintu, Rachel tak sengaja melihat moment itu.

______________________
Haiii, sorry kalau ini kurang berkesan.
Happy reading guyssss.

New Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang