[16] Tadaima Renaichuu

63 6 2
                                    

(Sekarang Sedang Jatuh Cinta)

Aku tidak bisa tidur dengan tenang semalam. Membuat kantung mataku bengkak pagi ini karena kurang tidur. Banyak nomor tidak dikenal yang menelepon tiap beberapa jam sekali. Begitu panggilan kuangkat, sosok penelepon itu langsung mematikan sambungan. Sungguh, aku capek memblokir nomor-nomor asing itu.

Aku masih harus berangkat kuliah meskipun mataku terasa sangat berat. Hari ini adalah hari pertama ujian. Aku berangkat bersama teman sekamarku, penampilanku yang berantakan saat ini membuat Viana bertanya.

"Lo oke Sy? Kalau sakit izin aja."

"Nggakpapa, gue belajar semalaman makanya gini." Bohong sekali, padahal aku tidak belajar semalam.

"Ah, jangan terlalu dipaksa. Sampai mata panda gitu."

"Hahaha nggakpapa lagi pengen cosplay jadi panda liar." Aku mengucek mata dan tersenyum kecut.

Aku tidak terlalu dekat dengan Viana dan Nadia. Kami hanya mengobrol sekadarnya saja, tidak pernah terlalu jauh. Aku juga sudah mengingatkan Aya agar tidak keceplosan mengatakan apapun pada mereka, entah itu tentang kedekatanku dengan Taka atau kejadian mengerikan semalam.

Melihatku yang celingukan dari tadi membuat Aya menyenggolku dengan sikunya.

"Kenapa sih? Kayak maling lo," Tanya Aya.

Dengan pelan, aku berbisik. "Kok gue ngerasa diikutin ya?" Aku memang agak parno karena baru kali ini mendapat kejadian aneh. Semoga saja hanya orang iseng.

"Jangan ngadi-ngadi deh!" Aya ikut memperhatikan sekitar yang sedang ramai orang. Tidak ada yang mencurigakan, mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. "Udah yuk jangan mikir aneh-aneh." Lanjutnya, lalu menggandeng tanganku untuk terus berjalan.

Panggilan spam lagi-lagi membuatku menghentikan langkah. Aku mengangkat panggilan itu dengan malas. Tetap sama, si penelepon tidak bersuara apapun. Dan untuk kesekian kalinya aku memblokir nomor asing.

*

Akhirnya aku bisa bernapas lega karena minggu ujian telah usai. Taka mengajak bertemu hari ini, kami akan makan malam di luar. Dia akan menjemputku di asrama nanti. Aku rindu padanya. Ingin bercerita banyak hal karena akhir-akhir ini dia sulit dihubungi.

Hari ini kuliah libur dan aku hanya menghabiskan waktu di asrama. Rasanya masih tidak nyaman berkeliling di luar. Viana dan Nadia sudah keluar sejak pagi, entah pergi ke mana. Aya dengan setia menemaniku bergabut, dia khawatir kalau aku sendiri di asrama. Baik sekali. Saat ini aku sedang sibuk, sibuk bersantai. Berguling-guling di atas kasur sambil menggulir linimasa. Lalu jemariku iseng mencari artikel lama tentang Taka, —yang terdapat fotoku dulu. Berita yang sudah mulai dilupakan.

Aku membaca beberapa komentar terakhir. Tidak buruk. Tidak ada komentar negatif yang tertangkap mataku. Beberapa dari mereka malah menganggap ini adalah berita konyol karena tidak jelas sumbernya. Aku setuju kalau berita ini memang konyol. Ada satu komentar yang menarik perhatianku. Begini komentarnya.

Memangnya kenapa kalau Taka kencan atau dekat dengan seseorang? Itu hak dia.

Sekali lagi aku setuju dengan pemikiran netizen ini. Lagi pula kenapa kalau seorang Artis terciduk kencan? Setelah membaca komentar mereka, hatiku mulai membaik. Kurasa aku juga yang terlalu takut akan mendapat komentar buruk.

Ponselku berdering menampilkan nama Takahiro, dengan cepat aku mengangkat panggilan.

"Hi." Sapanya.

"Hi you there! I miss you."

"Benarkah? Apakah aku sedang bermimpi?"

"Hahahaha. Aku memang merindukanmu."

Nagai Hikari | Takahiro Moriuchi [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang