[17] Kimi to Boku no Kankei

14 3 0
                                    

(Hubungan Kau dan Aku)


ONE OK ROCK akan merilis album barunya bulan depan. Mereka sudah menyelesaikan rekaman dan masih terus latihan sebelum melakukan tur. Taka sangat bersemangat untuk album barunya kali ini karena mereka juga akan promosi ke luar negeri. Kira-kira begitu yang disampaikannya padaku semalam saat kami dalam perjalanan pulang setelah makan malam.

Aku mengurungkan niatku untuk bercerita tentang pria yang mengikutiku atau nomor anonim yang menggangguku. Aku tidak ingin merusak kebahagiaannya. Aku juga tidak mau fokusnya rusak sehingga mengganggu promosi bandnya hanya karena masalah ini.

Tidak seperti biasanya, sampai sore ini tidak ada satu pun notifikasi dari Taka. Biasanya pria itu akan mengabariku atau sekadar mengirim PAP tidak jelasnya. Kuketikkan jariku untuk mengiriminya pesan.

Aisy: Hi.

Lama kuperhatikan layar ponselku yang semula hidup, lalu berangsur menggelap, kemudian mati. Satu menit, dua menit, sepuluh menit, lima belas menit. Masih tidak ada tanda-tanda balasan. Karena tidak sabar, aku menekan tombol panggil dan menghubunginya. Tidak tersambung. Mencoba berfikir positif, mungkin dia memang sibuk dan lupa memberi kabar.

*


Seminggu berlalu, pesan yang kukirim pada Taka terakhir kali belum juga dibaca. Sesibuk itu ya? Aku mencoba menghubunginya lagi. Namun nihil.

"Lo kenapa sih?" Ucap Aya melihat sikap gelisahku.

Saat ini kami sedang duduk-duduk di halaman kampus setelah kelas pertama usai. Nanti masih ada kelas tambahan lagi pukul sebelas.

"Taka nggak ngabarin gue sama sekali."

"Yaelah lebay banget yang punya ayang. Wajar aja kan mungkin dia sibuk, kata lo juga dia lagi nyiapin album baru kan?"

"Iya sih, tapi nggak biasanya kayak gini. Dia selalu bilang dulu kalau nggak bisa ngabarin atau apa. Udah seminggu loh." Aku mengeluarkan ponsel dari dalam tas dan membuka aplikasi instagram. Aplikasi yang jarang sekali ku buka. Jariku mengetikkan satu nama dan melihat postingan terakhirnya, dua hari yang lalu.

"Utututututu. Udah positif thinking aja, siapa tau emang lagi nggak pegang ponsel."

"Nggak pegang ponsel tapi bisa update instagram ya?" Aku menunjukkan ponselku pada Aya.

"Ututututu." Ucap Aya yang kini merangkulku membuatku geli.

"Gini amat ya jadi gue. Sekalinya punya pacar dapetnya artis, susah dihubungin. Padahal gue maunya pacaran yang wajar-wajar aja. Tapi kenapa gue sukanya sama dia coba?"

"Sebelum lo mulai hubungan sama dia, lo udah tau risikonya kan?"

Aku mengangguk menjawab pertanyaan Aya. Sepertinya memang aku yang seharusnya belajar menghadapi ini. Belajar untuk terbiasa menjalin hubungan yang "tidak biasa".

Hei kalian yang bercita-cita ingin pacaran dengan idol! Mending pikir-pikir lagi deh. Kalian tidak akan bisa leluasa menghubunginya. Berkencan pun harus sembunyi-sembunyi seperti maling ayam. Karena seperti itulah yang aku rasakan selama bersama dengan Taka.

*


Semua media sosial memberitakan album baru ONE OK ROCK yang baru saja rilis. Beberapa stasiun televisi pun menyiarkan wawancara dan menampilkan cuplikan MV terbaru mereka. Entah kenapa Taka selalu terlihat imut saat menjawab pertanyaan dengan Bahasa Inggris. Membuatku semakin rindu. Tanganku meraih ponsel dan mengetik pesan di sana.

Aisy: Congrats for ur new album. I miss u.

Butuh beberapa waktu untukku berpikir akan mengirim pesan itu pada Taka atau tidak. Jariku bergerak lagi menekan tombol-tombol di ponsel. Aku menghela napas pendek sebelum akhirnya menekan tombol kirim.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nagai Hikari | Takahiro Moriuchi [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang