part 13 cinta dan dendam

1.4K 72 2
                                    

"Kakak, kak rania belum balik juga?" Tanya bilkis yang percaya dengan ucapan issabel bahwa rania tengah melakukan perjalanan jauh untuk menemui ibunya sekaligus berlibur.

"Emm kak rania butuh waktu banyak untuk istirahat tenang, bersama ibunya, kita tidak boleh merusak kebahagiaannya"

"tapi aku kangen kak rania"

"Kan ada kak Nia sama kak nia dulu ya" menyebut pengasuh bilkis yang baru.

"Tuan kalau pengen apa aja bisa bilang ke saya" ucap Nia.

Nia dibeli oleh issabel dari seorang saudagar kaya yang sudah bangkrut, di zaman itu,orang tanpa keluarga, orang buangan akan di jual dijadikan budak para bangsawan.

Namun issabel tidak pernah menganggap mereka sebagai budak, baginya mereka adalah keluarga baru yang juga harus dia perlakukan sebagaimana mestinya.

Issabel datang untuk melihat bisnisnya, setelah ayahnya meninggal issabel melanjutkan bisnis sang ayah sebagai pemasok kain sutra berkualitas untuk para bangsawan, selain itu issabel juga memiliki lahan pertanian yang dia sewakan untuk masyarakat umum dengan biaya sewa yang murah.

"Tuan putri issabel" sapa salah satu petani.

Panggilan yang cukup panjang dan merepotkan, namun tidak bisa dirubah, jika mereka memanggil bangsawan dengan hanya nama mereka akan dikenakan sangsi dan hukuman, mau tidak mau issabel harus bersedia di panggil dengan sebutan cukup panjang.

Issabel mendekat "bagaimana tanaman padinya pak, apa bagus?"

"Iya tuan putri, hasil panen kali ini cukup bagus, terimakasih sebelumnya sudah bersedia menyewakan dan memberikan kami modal untuk menanam padi"

Issabel tersenyum, dan mengeluarkan sekantong kue. "Untuk cemilan anak bapak" melihat seorang putri kecil yang sedang bermain di sawah.

"Ya ampun terimakasih banyak tuan putri, tangan saya kotor tuan putri letakkan saja disini" menyodorkan topi anyaman miliknya.

Issabel mengambil tangan bapak itu dan memberikan kue itu secara langsung.

Mereka tersenyum, mereka selalu terharu dengan kebaikan issabel yang tidak kalah baik dari ayah dan ibunya.

Issabel terus berjalan seorang diri berusaha mengosongkan fikiran dari hal hal yang tidak penting.

Issabel terus berjalan seorang diri berusaha mengosongkan fikiran dari hal hal yang tidak penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan disaat saat seperti ini, saat issabel ingin menyendiri, pria itu selalu datang.

"Tersenyumlah" ucap bram.

Entah kenapa, bram selalu melihat ekspresi issabel yang muram.

Issabel malah memalingkan wajahnya dari bram.

"Kubilang tersenyumlah, atau haruskah  aku menghukum orang sekitarmu, menganggap mereka sebagai sumber yang membuatmu tidak bahagia?

Issabel langsung menatap Bram danz tersenyum. "Puas?"

Saat bibirnya tersenyum sekalipun tatapan matanya tetap terlihat bersedih. "Lupakan" bram menjulurkan tangan "kemarilah, jika kamu menikah denganku, aku berjanji akan menjaga adikmu dan tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya"

"Kamu lupa? Tanganmu sendiri yang merenggut, nyawa kakakku, dan sekarang kamu menawarkan diri untuk menjaga adikku? Aku lebih percaya jika kamu akan membunuhnya dibandingkan menjaganya"

Bram menarik lagi tangannya "baiklah, yang pasti 6 bulan lagi kita akan menikah, kamu milikku seutuhnya"

"Lebih tepatnya tubuhku, tidak dengan hatiku"

"Kita lihat saja nanti"

###

forbidden story (lesbian story) GXGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang