1. Misi Pembunuhan

2.4K 171 14
                                    

"CEPAT KATAKAN!"

Teriakan keras begitu menggema sampai suara tersebut terdengar oleh Sakura yang berada di dalam kamar seorang pangeran kecil dari Kerajaan Namylon yang tengah sakit dan diobati oleh Sakura. Mendengar keributan di luar sana, mau tidak mau Sakura harus segera melihatnya sendiri. Sakura segera beranjak dari sisi Pangeran Nami yang tertidur dan tampak terganggu dengan suara keributan di luar sana.

"Mengapa saya tidak boleh melihat anak saya sendiri?!"

Suara tersebut semakin terdengar jelas ketika Sakura keluar dari kamar Pangeran Nami. Fokus Sakura segera tertuju pada empat sosok pria yang dua diantaranya ialah penjaga Pangeran Nami. Meski Sakura tidak mengenal dua pria yang sedang bersitegang dengan penjaga, namun Sakura bisa segera menyadari bahwa kedua pria tersebut berasal dari Kerajaan Uchiha, hal itu dapat dibuktikan dengan ikat pinggang yang berlambang Uchiha.

Salah satu pria yang berasal dari Kerajaan Uchiha segera menyadari kehadiran Sakura. Mata pria itu memperhatikan tajam pada Sakura yang sedang berjalan mendekati mereka.

"Kalian tidak berhak melarang saya! Panggilkan wanita itu sekarang! Aku ingin bicara dengannya!"

"Mohon maaf, yang mulia. Yang mulia Ratu tidak ingin bertemu dengan anda. Ketetapannya tidak akan berubah."

Sosok pria yang diliputi kemarahan juga ikut menyadari sosok Sakura di sekitar mereka. Semua fokus beralih pada Sakura yang sudah berdiri tidak jauh dari mereka.

"Siapa?" tanya pria yang memendam kemarahan.

Kedua penjaga segera membungkuk kepada Sakura. "Mohon maaf, Sakura-sama. Anda jadi terganggu padahal sedang mengobati Pangeran Nami." Ucap salah satu penjaga.

Sakura mengangguk pada para penjaga, kemudian menatap bergiliran pada dua pria yang berasal dari Kerajaan Uchiha. Sakura membungkuk sebentar untuk menghormati kedua pria tersebut.

"Saya seorang tabib yang mengobati Pangeran Nami, Haruno Sakura. Mohon maafkan saya atas kelancangan saya karena telah mendengar pembicaraan anda. Saya sempat mendengar bahwa anda adalah ayah dari Pangeran Nami. Bolehkah saya memberi saran untuk berbicara lebih pelan? Karena Pangeran Nami jadi tidak bisa beristirahat dengan tenang karena keributan di sini."

"Lancang sekali seorang tabib memperingati saya!!" pria yang kemungkinan besar ayah dari anak yang sedang Sakura rawat merasa tersinggung oleh perkataan Sakura.

Sakura menjadi agak kesal, dia merasa sudah berbicara dengan sebaik-baiknya, namun ternyata ayah Pangeran Nami tidak terima.

"Kagami, kita pulang saja." Pria yang daritadi diam saja untuk pertama kalinya bersuara.

"Aku belum melihat anakku! Bagaimana mungkin aku bisa pulang, Sasuke! Kau belum punya anak, kau tidak akan mengerti perasaanku!" bentak Kagami kepada pria yang kini diketahui bernama Sasuke.

Kagami kembali menatap penjaga dengan kejam. "Beritahu ratu kalian, jika besok saya tetap tidak diperbolehkan bertemu Nami, maka saya akan merebut paksa Nami meskipun harus ada peperangan diantara dua Kerajaan!"

"Kagami!" tegur keras Sasuke.

Mereka semua yang mendengar juga turut terkejut atas ancaman besar dari Kagami. Kagami segera meninggalkan mereka dan membuat Sasuke ikut menyusulnya. Sakura tanpa pikir panjang mengambil langkah cepat untuk menyusul para Pangeran Uchiha.

"Tunggu!!" Sakura berteriak mengejar mereka berdua, hal terduga tiba-tiba terjadi, Kagami menarik pedangnya dan mengibaskan pedangnya ke belakang.

CRASH!

Sakura dengan gerakan cepat melompat ke belakang menghindari pedang yang tampak mengkilap menandakan betapa tajam dan runcingnya pedang Pangeran Uchiha ini. Sasuke pun ikut terkejut atas tindakan Kagami, ia menyadari Kagami tengah marah besar sehingga bisa dengan mudah mencelakai siapapun.

SHACKLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang