2. Memasuki Istana Pangeran

902 131 15
                                    

Pangeran Sasuke memasuki ruang aula besar Kerajaan Uchiha, dimana semua keluarga Uchiha tengah berkumpul untuk berdiskusi. Seperti biasa, Pangeran Sasuke menjadi orang terakhir yang datang dalam pertemuan keluarga. Arah mata Pangeran Sasuke melihat ke arah Pangeran Kagami tanpa disengaja sembari menuju tempat duduknya, ia menjadi ingat tentang hari kemarin.

"Putra mahkota, laporkan perkembangan di selatan." Titah raja kepada Pangeran Itachi yang memang merupakan putra mahkota.

Putra mahkota berdiri dengan sopan memberi hormat kepada raja sebelum mulai berbicara.

"Baik, yang mulia. Di bagian selatan tidak ada masalah yang mengancam kerajaan, baik pemberontakan ataupun pengkhianatan. Selama saya di sana dengan menyamar sebagai orang biasa, setiap pendatang hanya sekadar singgah dan tidak lama mereka segera pergi. Namun, sempat ada beberapa hal yang mencurigakan, saya menemukan peredaran obat yang membuat orang menjadi gila, kehilangan akalnya sehingga membuat kekacauan. Saya menduga ada seseorang atau sekelompok orang yang sengaja ingin menciptakan ketidakamanan dalam Kerajaan Uchiha. Saya sudah menanganinya dan menemukan dalang dibalik rencana mereka. Kini semua sudah ditangani dengan baik, yang mulia." Pangeran Itachi kembali memberi hormat setelah menyelesaikan laporannya.

"Bagus, kau memang dapat diandalkan, putra mahkota.  Kau selalu menangani semua masalah dengan baik, tidak pernah membuat masalah bagi Kerajaan, kau memang pantas menjadi putra mahkota." Puji Raja Fugaku.

Pangeran Sasuke membuang napas kasar, ia menyadari ayahnya sedikit menyindir halus dirinya. Namun bukan Pangeran Sasuke jika memedulikannya. Pangeran Sasuke mengambil cawan dan memutarkannya, memperhatikan benda itu untuk memperlihatkan pada sang ayah bahwa dirinya tidak peduli perkataan ayahnya.

"Aku sempat mendengar, bahwa Pangeran Kagami mempersiapkan prajurit untuk pergi sore ini ke Kerajaan Namylon.  Bisa kau jelaskan, Pangeran Kagami?"

Semua perhatian menjadi terarah pada Pangeran Kagami, Sasuke turut sekilas ikut melihat. Pangeran Kagami kemudian berdiri dan memberi hormat.

"Maafkan saya atas tindakan gegabah saya, yang mulia. Seperti yang anda tahu, Kerajaan Namylon menculik anak saya dan melarang saya menemui anak saya. Sore nanti saya merencanakan pengambilan kembali putra saya, saya merasa Kerajaan Namylon tidak bisa menjaga putra saya dengan baik, putra saya hampir mati keracunan yang amat berbahaya. Saya merasa di dekat saya, putra saya akan jauh lebih aman, yang mulia. Saya mohon pengertiannya." Pinta Pangeran Kagami dengan membungkuk lebih lama.

"Kau pasti mengerti, Pangeran Kagami. Perbuatanmu dapat menciptakan konflik yang berkepanjangan. Kerajaan Namylon memang berada di bawah Kerajaan Uchiha, bahkan tidak setara dengan lima Kerajaan besar. Namun Kerajaan Namylon tidak dapat dianggap remeh, mereka memiliki banyak dukungan dari Kerajaan-kerajaan besar. Dengan melakukan penyerangan, sama saja kau menciptakan perang dengan Kerajaan lain pun. Bersabarlah lebih lama, rencanamu tidak aku setujui."

Pangeran Kagami melotot terkejut. "Yang muliaa!" ucapnya hendak protes namun tidak berani kepada raja.

"Jika tetap kau lakukan, maka namamu akan dicap sebagai pengkhianat Kerajaan, Pangeran Kagami." Ucap Raja dengan tegas.

Seluruh keluarga Uchiha terperangah terkejut.

"Ini tidak adil, yang mulia!" dengan perasaan marahnya, Pangeran Kagami tanpa sopan segera meninggalkan ruang aula besar.

"Yang mulia-"

"Tidak ada yang bisa protes." Potong raja kepada Pangeran Shishui yang hendak berbicara.

Seluruh keluarga mengatupkan mulutnya, tidak berani menentang perintah raja. Pangeran Sasuke melirik ke arah kepergian Pangeran Kagami, ia sudah menduga akan seperti ini, ayahnya akan menentang rencana Pangeran Kagami.

SHACKLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang