“Nyaman dan aman”
Jam sembilan, Gavien dan Sean sibuk dengan menyiapkan semuanya. Dari penglihatan Gavien, Sean tak terlalu buruk untuk mengurusi seorang bayi, Ia lumayan mahir karena ia dapat mengurus bayi itu tanpa kesusahan namun dengan tawaan.
Begitu juga dari penglihatan Sean, Gavien bukanlah seorang Ayah yang buruk karena ia dapat menghibur sang anak yang sempat hampir menangis karena tak sengaja terjatuh akibat mainan-mainannya.“Gavien, Tau dimana tempatnya?”, Tanya Sean karena ia cukup ragu untuk membiarkan mobil yang ia tumpangi tiba-tiba saja hanya terus berputar tanpa tau arah tujuan mereka.
“Kak Wiliam sudah mengirim lokasinya, Cukup jauh dari sini, Mungkin sekitar 30 menit”, Ucap Gavien lalu mulai memasangkan seat belt miliknya.
“Bagaimana kalau-”, Ucapan Sean terhenti begitu saja karena melihat Gavien memasangkan seat belt miliknya, Detak jantungnya bergetar cepat karena posisinya terlihat intim karena letak kepala Gavien dan paha nya tak terlalu jauh hanya kurang dari lima sentimeter.
“Hm?”, Tanya Gavien menyuruh Sean melanjutkan kalimatnya.
“Anu, Bagaimana kalau kita lewat di dekat sekolah?, Apakah bisa?”
“Sepertinya bisa, Aku akan memutar ke sana nanti”, Ucap Gavien mulai mengendarai mobilnya meninggalkan parkiran rumahnya, Untungnya pagarnya memiliki remote control jadi ia tak perlu menyuruh sang istri untuk keluar.
Hanya ada alunan lagu dari speaker mobil, Love grows, Lagu yang cukup jadul menurut Sean namun terlihat bahwa Gavien menikmati lagu tersebut. Ia mulai memahami lirik yang ia dengar membuat semburan merah di pipinya saat Gavien mulai bernyanyi, Suaranya terdengar lebih berat karena tahap dewasanya, Tak jauh berbeda dengan saat Sma sebenarnya.
“Itu sekolah", Ucap Gavien mulai menunjuk sebuah sekolah yang di hiasi anak-anak yang keluar karena jam istirahat dan anak-anak mencari makanan di luar sekolah.
Sekolah tak jauh berbeda dengan saat mereka sekolah dahulu, Pihak sekolah pernah membocorkan bahwa mereka tak mau menghilangkan sejarah sekolah yang adalah sekolah yang sangat berperan di Korea dahulu. Mereka tak mau kehilangan sejarah tersebut namun mereka terus memperbaiki sekolah agar tak punah di makan usia nya.
“Rindu sekolah”, Ucap Sean sambil mengerucutkan bibirnya membuat Gavien tersenyum tipis karena itu benar-benar lucu di matanya.
Jam sepuluh kurang, Kedua orang yang sekarang berstatus sebagai sepasang suami istri saling menautkan tangan mereka. Giveon di gendong oleh ayah dengan satu tangan di kanan dan tangan kiri Gavien saling bertaut pada sang istri membuat perhatian tertuju pada mereka. Sean terlihat biasa saja karena dulu adalah orang yang lumayan sering berbicara di depan publik, Namun Gavien tak nyaman karena jarang tersorot publik yang tak ia kenal jadi ia mengeratkan tautan tangannya dengan sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future l Guanren
RandomBukan hal yang mudah untuk membiarkan orang yang di cintai bersama orang lain, namun bersama dengan orang yang di cintai dengan hati yang berbeda juga bukan hal yang bagus.