XXIV.My Future

62 6 1
                                    

Kicauan burung terdengar saling menyahuti, bahkan cahaya matahari ikut menyambut pagi yang tampak damai dan bahagia ini. Pagi kesukaan hampir semua orang karena waktu nya beristirahat bagi sebagian orang dari aktivitas penting, pagi hari libur dan hari Sabtu.

Sean terbangun dari tidurnya, namun masih enggan untuk bangun karena merasa nyaman di dalam selimut dan dalam pelukan sang kakak. Jangan tanya ada apa, Sean selalu tidur di kamar sang kakak saat malam weekend karena rindu tentunya karena sebelumnya mereka sekamar namun bertambah dewasa, keduanya memiliki privasi masing-masing.

"Kak! Adek! Bangun!" Suara sang ibu dan di ikuti sebuah ketukan di pintu kamar itu terdengar. Sahutan itu sudah beberapa kali terdengar namun keduanya masih enggan untuk memulai aktifitas mereka.

Wiliam, kakak tertua hanya mengatakan 'iya' lalu kembali tertidur dan malah mendorong sang adik untuk keluar menuju sang ibu. Sean awalnya kesal namun ia juga merasakan tenggorokannya terasa kering. Dengan rambut acak-acakan dan mata mengantuk, pemuda itu menuruni tangga di belakang sang Ibu.

"Nah, akhirnya bangun si adek," terdengar suara sang ayah yang terkekeh dan menggoda sang anak bungsu yang hanya di balas anggukan oleh sang anak. Tak melihat sekitar tentunya bahkan tak menoleh pada sang ayah dan hanya menuntaskan hasratnya untuk minum air lalu kembali ke kamar sang kakak.

Baru satu langkah ia memijakkan anak tangga, suara sang Ayah sudah kembali terdengar hingga Sean terhenti kembali.

"Sayang, sapa pacarnya dulu nih."

Mendengar itu membuat Sean yang hampir sadar sepenuhnya lantas terdiam dan bingung lalu berbalik menghadap sang ayah yang sedang duduk di kursi meja makan sambil menyeruput kopinya.

Saat ia berbalik, ia sangat terkejut saat melihat Gavien duduk dengan enteng di sebelah sang ayah, bahkan dengan senyuman nya pada Sean membuat Sean terdiam. Dengan mulai sadar saat sang ibu mendatangi dirinya.





•°•°•°•

Setelah acara sarapan bersama calon menantu (kata mama), Keduanya sekarang berada di taman belakang rumah Sean. Mama dan Baba harus pergi ke pernikahan kenalan mereka dan akhirnya meninggalkan sang anak bungsu dengan yang katanya calon pacar sang bungsu.



Sean yang baru selesai mandi memilih untuk memberi makan kelinci peliharaan nya terlebih dahulu sebelum pergi ke luar bersama sang adik kelas. Gavien tersenyum lantas memotret bagaimana manisnya sang kakak kelas berjongkok untuk mengamati kelincinya yang sedang sibuk memakan makanannya


 Gavien tersenyum lantas memotret bagaimana manisnya sang kakak kelas berjongkok untuk mengamati kelincinya yang sedang sibuk memakan makanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Rambut dari sang kakak kelas juga tampak semakin panjang dari sebelumnya, hanya dengan polesan lip balm tanpa warna, bibir itu sudah berwarna pink manis. Taman belakang rumah keluarga Sean masih berbentuk hutan yang di miliki oleh warna lokal. Tak jarang Sean memilih untuk beristirahat di hutan itu untuk menenangkan diri, atau sekedar berjalan-jalan sendirian hingga menemukan warga setempat yang berkebun dan berbincang bersama.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Future l GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang