XII. My Future

93 11 0
                                    

Warn!⚠️




Entah apa yang menguasai tubuh Gavien namun dengan semua tenaga nya ia membawa sang istri ke bawah dirinya dan mengukung pemuda cantik itu.

“Kak, Gavien tahu kalau kakak masih cinta sama Kak Jake, tapi untuk saat ini, Gavien yang menyandang gelar sebagai suami kakak, jadi Gavien berhak mendapatkan semua cinta kakak, dan apapun yang ada pada diri kakak,” mulut nya berujar dengan nada manis namun wajah datar dan mata sayu nya berhasil membuat Sean merinding.

“A-ada apa Gavien?, tiba-tiba sekali seperti ini?,” tanya nya dengan wajah sedikit takut dengan sang suami, mau bagaimana pun saat ini tubuh pria itu empat kali besar tubuhnya satu tangan pria itu bisa menutupi wajahnya itu adalah hal buruk jika pria itu marah dan melukainya tanpa sengaja.

“Aku cemburu pada orang di bar yang bisa melihat lekuk tubuh kakak, tapi aku sendiri gabisa, ayo lakukan”.

Setelah ujaran dari Gavien, Sean hendak melayangkan sebuah protes terdiam. Pria itu menjamah tubuhnya bahkan memberikan kenikmatan untuknya, instingnya mengatakan bahwa pria ini mencintai dirinya tak ada yang ia takutkan dari ini.

Eumhh..”

Bibir keduanya menyatu, hisapan demi hisapan Gavien berikan, lidahnya dengan lihai memanjakan lidah lain yang membelit lidahnya, tangan kanannya menahan dirinya yang berada di atas sang submissive sedangkan tangan lain mengelus paha dalam si manis.

Nafsu yang ada di dalam diri Gavien mulai tersalur pada Sean lewat ciuman basah itu. Tangan lentik Sean meremas kuat kerah kemeja sang suami untuk menyalurkan rasa nikmatnya karena elusan demi elusan yang di berikan oleh pria itu pada bagian bawahnya.

“G-Gaviennh”.

Usai ciuman keduanya terlepas, Gavien duduk untuk membuka kemejanya di depan sang istri yang masih terbaring lemas dengan mata sayu kearah tubuh Gavien. Pria dua puluh lima tahun itu melepaskan semua helai benang di tubuhnya lalu melakukan hal yang sama pada sang istri yang pakaian pemuda itu baru terlepas beberapa menit lalu.

Sekarang keduanya sama-sama tak terbalut sedikit pun benang yang menutupi keduanya. Gavien berusaha membuat tanda sebanyak apapun ke tubuh Sean, dan mulai dari leher nya yang cantik.

Sean selalu menolak melakukan lebih dari ciuman dengan Jake namun melihat wajah nafsu Gavien, tubuhnya meminta untuk di jamah oleh pria itu. Gavien selalu ingin melakukan ini karena setiap mimpi basahnya hanya ada Sean dan Sean di sana, dan Gavien suka dengan hal ekstrim.

Usai menyelesaikan banyak tanda kepemilikan di tubuh sang istri, Gavien menarik tangan sang istri untuk bangun dari tidurnya, untuk first time ini ia sebenarnya mau melakukannya di balkon kamar mereka namun mengingat mereka tinggal di komplek mungkin bisa untuk kapan-kapan.

“G-Gavien, kita beneran seperti ini”, Sean masih dengan nafsunya yang menggebu-gebu merasakan kesulitan untuk berdiri karena kakinya yang lemas sedangkan jari di tangan besar itu terus melingkar pada kemaluannya saat ia berdiri.

Usai menarik Sean, Gavien menumpukan tangan Sean pada ujung ranjang untuk ia bawa menungging. Pas, sangat pas untuk keduanya.

“Pel-pelan PELAN! HH!”, Sean hendak meminta snag suami untuk pelan saja memasukan milik pria itu pada miliknya merasakan sangat sakit saat pria itu langsung saja memasukannya ke pada miliknya yang belum terbiasa.

Gavien sebelum itu sempat memberikan dua kali pelepasan untuk si manis agar lubang nya licin namun sepertinya itu tak terlalu berpengaruh karena terdengar pemuda itu masih terus meringis.






My Future l GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang