Sean menatap ke arah Jack dengan sebuah senyuman tipis. Keduanya memutuskan untuk saling bertemu untuk pertama kalinya setelah hubungan mereka berakhir. Ini bukan permintaan dari Jack maupun Sean, namun dari Naowen, ia tak ingin jika Jack terus saja murung saat melihat foto semasa menjadi kekasih Sean dari layar ponselnya.
“Ada apa? Apa yang membuat mu selalu murung setiap melihat foto kita? Hapus Jack, hormati perasaan Naowen.”
Bukan pada Jack lah Naowen berpesan hal tersebut namun kepada Sean, sebagai sesama pihak bawah harus saling bersimpati kan? Semua orang juga punya hati dan hati nurani.
“Aku sudah berusaha untuk Move on, tapi sepertinya aku ketahuan oleh Naowen sering melihat foto kita dari ponsel ku,” ujar Jack sambil terus mengaduk kopinya merasakan dua perasaan aneh dalam dirinya.
Sean menggeleng, melihat ekspresi Jack yang lucu tentunya, Jack punya kepribadian cukup dingin, terlebih pada fitur wajahnya yang membuat nya terlihat menyeramkan, tapi percaya lah, dia bahkan lebih menggemaskan dari Sean sendiri, lebih ke kanak-kanakan juga dari pihak bawahnya.
“Move on memang cukup sulit, kalau saja tak ada yang mengawasi kita pasti aku sudah memaki mu,” ujarnya lalu mengalihkan perhatiannya pada dua meja yang tak jauh dari meja mereka.
Gavien duduk di meja sana bersama Naowen dengan topi, dan kaca mata hitam, layaknya seorang mencurigakan, dan tentunya ini permintaan konyol dari Gavien pada Naowen karena penasaran saat calon kekasihnya izin untuk bertemu mantannya. Naowen pun dengan paksaan dari Gavien juga ikut terseret ke sana.
Di belakang meja kedua orang tadi, ada Mark dan Haechan, keduanya juga melakukan hal yang sama namun tak se intens itu karena Mark sibuk dengan kopinya sambil sesekali melirik dua orang itu, dengan Haechan yang tak melepaskan pandangannya dari kedua orang yang sudah tak memiliki hubungan spesial itu sambil terus menyuapkan sepotong demi sepotong kue coklat ke dalam mulutnya.
Ke empat orang yang ketahuan itu lantas menujukan senyuman konyol mereka ke arah dua orang itu. Tidak, hanya empat karena Mark sendiri menggeleng saja membalas lalu menghabiskan kopinya.
Akhirnya dengan bantuan dari para pegawai, mereka berpindah duduk di sebuah meja dengan enam kursi di sana dengan Sean yang terus mengomeli Gavien dan Haechan yang menjadi otak dari hal ini. Pupus sudah niatnya ingin mengomeli Jack yang tidak mau Move on darinya, cercaan itu sekarang berpindah ke teman satu organisasi dan calon kekasihnya.
“Haechan ga salah, ini salah Gav- aaa,” Gavien tak mampu melanjutkan ucapannya karena telinganya di tarik begitu saja oleh Sean.
“Udah tau ini salah kamu kan?” Ujar Sean penuh penekanan.
Semua yang ada di sana tampak terkekeh namun berbeda dengan Jack yang tampak hanya diam dan matanya tertuju pada cincin yang di gunakan oleh Naowen, cincin perak yang bertuliskan nama korea nya dengan Naowen. Ia juga memiliki cincin itu namun ia enggan memakainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future l Guanren
RandomBukan hal yang mudah untuk membiarkan orang yang di cintai bersama orang lain, namun bersama dengan orang yang di cintai dengan hati yang berbeda juga bukan hal yang bagus.