XVIII.My Future

101 15 0
                                    

Menurut kalian, bagaimana rasanya jika di pandang dengan senyuman manis di wajah pujaan hati kalian? Pujaan hati yang kalian kagumi sejak lama perlahan mulai nyaman terhadap kalian walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama.

Gavien merasakan hal tersebut sekarang. Sean duduk di depannya dengan senyuman, padahal ia menghubungi Gavien dengan suara serius namun saat Gavien datang ia mulai menceritakan banyak hal dengan cerewet, mulai dari keluarga hingga detail kecil di ceritakan nya pada yang lebih muda dari nya.

“Terus juga ya-” ucapan si manis terhenti karena selama ia mengoceh panjang ia baru sadar bahwa seseorang yang duduk di depannya di halangi oleh meja bundar kecil untuk menjadi meja untuk makanan keduanya hanya menatap nya dengan senyuman.

“Hm? Kenapa berhenti? Lanjut aja,” ujar Gavien dengan senyuman manis nya lalu mengelus punggung tangan si manis, keduanya memang saling menggenggam di atas meja sebenarnya namun hanya pada tangan kanannya.

Melihat tatapan manis yang di perlihatkan oleh Gavien membuat Sean sedikit tersipu.


Di tengah malam ini, keduanya berkendara di gelapnya malam, di temani oleh bulan yang terang dan kawanan bintang, keduanya sampai di sebuah pantai terdekat. Tak dapat di pungkiri namun Sean sangat jatuh cinta dengan Gavien kali ini, bagaimana kepribadian Gavien yang ramah dan absurd pada sebagian orang membuat nya tak dapat mempercayai bahwa pria dengan senyum manis itu berada di dekatnya dengan suasana berbeda.

Gavien dengan celana serta jaket hitam menggunakan kaos putih menggenggam tangan si manis menuju bibir pantai. Lihat bagaimana senyuman manis si pria itu di bantu cahaya bulan dan bintang terlihat sempurna, bau maskulin yang ia bawa di dirinya menenangkan suasana membuat Sean merasakan aman dan nyaman di dekat sang pemuda.

“Bulan terlihat indah bukan?”

Mendengar peruturan dari si tampan lantas si manis menyandarkan kepalanya pada bahu yang lebih tinggi, melihat bulan dan ribuan bintang tampak menyambut mereka di pantai tersebut.

“Entah apa yang di lakukan oleh kak Naowen, tapi aku mencintai mu kak.”

Dan sekali lagi setelah berkali-kali, pipi Sean memerah malu mendengar semua ucapan manis yang di ucapkan oleh Gavien. Ia juga tak menyangka karena adik kelas yang menjadi teman kerja organisasi miliknya mendapatkan jabatan lain sebagai calon kekasih dirinya. Sensasi saat berada di dekat Jack maupun Gavien itu sangat berbeda, dapat di lihat dari selera mereka, Jack akan memilih membawa Sean untuk melihat malam di balkon kamar apartemen nya namun Gavien juga membawa selimut untuknya di jok motor pemuda itu dengan beralaskan pasir mereka duduk dengan romantis di bawah Sinaran bintang, bukan atap rumah.

Keduanya memiliki perbedaan masing-masing, Sean senang telah memutuskan hubungan dengan Jack, menghormati perasaan Naowen dan juga menghormati semua hasil dari Gavien yang telah mengejarnya hingga berhasil berada di ambang mereka akan memiliki hubungan spesial.




Sama seperti Gavien dengan Sean. Dua pasang Adam tampak memandangi langit bersama di sebuah taman yang tampak sepi karena waktu sudah menujukan tengah malam, keduanya memilih di dalam mobil dengan saling berbicara dan tertawa atau di katakan adalah deeptalk.

“Hei Chan,” yang awalnya terdengar suara tawaran, berganti dengan suasana yang perlahan serius, Mark dengan pelan meraih tangan si manis lalu menatap Haechan dengan senyum termanisnya.

Melihat itu Haechan yang tertawa menghentikan tawanya perlahan lalu menatap Mark dengan senyuman juga, “Ya?”

“Bukan kah bulan sangat indah?” Mark tak tau pasti bagaimana caranya, ia tak mengingat rangkaian kata bahasa inggris di dalam kata tersebut namun tampak Haechan mengerti dengan hal tersebut lalu tersipu.

“A-aku juga mencintai mu kak,” ujar Haechan dengan gugup karena malu.

Mark tersenyum senang karena percintaan nya tak bertepuk sebelah tangan, bahkan Haechan tampak nyaman berada di dekatnya. Mark mengecup punggung tangan yang tampak sedikit lebih kecil darinya, punggung tangan yang warna kulit lebih gelap darinya namun tampak sama indahnya dengan semua warna lain, di saat orang-orang rasis mengkritik dan mengatakan bahwa orang berkulit putih tak harusnya memiliki hubungan dengan orang berkulit gelap, Mark mencintai perbedaan itu, walau ia blasteran benua Amerika.

Sekali lagi, percintaan yang manis kembali terjalin.



Jack duduk di meja belajar nya lelah, lampu kamar tak menyala dan tampak pintu kaca di balkon tak di tutupi gorden nya, membuat cahaya bulan lah yang mengambil alih pencahayaan untuk menjadi pencahayaan satu-satu milik kamar tersebut.

Jack terus menghela nafas, beberapa jam lalu ia menghadapi pertemuan perjodohan dengan Naowen dengan banyak senyuman palsu, dan sekarang ia dikunci oleh orang tuanya bersama Naowen di dalam kamarnya sendiri.

Naowen duduk di atas kasur mulai diam merasakan lelah juga. Ia selalu berpikir bagaimana cara agar sang Tunangan dapat luluh dengannya dan tak memberikan senyuman palsu lagi ke orang tuanya, ia tahu senyuman palsu itu terus menyakiti pria itu, ia juga memiliki hati nurani.

“Maaf karena aku, hubungan kalian berakhir.”

Naowen dengan wajah sedihnya mulai menunduk, tak ada jawaban dari Jack hingga suara kursi terdengar dua kali, mundur dan maju lalu suara langkah kaki mendekat. Naowen lebih dahulu menunggu bahwa ia tahu bahwa kali ini Jack akan menamparnya.

“Ini bukan salah mu.”

Pelukan hangat yang di impikan Naowen dari Jack, suara dingin Jack yang hilang dari telinga Naowen di gantikan berucap lembut padanya. Semua itu terjadi di tengah malam ini, Jack mendekat untuk memeluk Naowen, tak seperti yang di pikirkan oleh Naowen.

Keduanya berpelukan di dinginnya kamar itu, Jack yang duduk di tempat di mana sebelumnya Naowen duduk di sana, ia mengelus kepala si manis yang duduk di atas pahanya, meremas kuat kaos yang ia gunakan kini di bagian bahu tampak basah penuh air mata. Suara yang di dengar hanyalah suara tangis lirih dari Naowen dan kata penenang Jack.

“Maaf, maaf, maaf, ini salah ku, tapi aku juga terpaksa melakukan ini.”

Jack mulai terus mendengar kan cerita bagaimana perjuangan Naowen demi dirinya untuk membatalkan pertunangan mereka karena pedulinya Naowen terhadap hubungan Jack dan Sean yang ia sendiri ketahui setelah nama Sean dengan emoji cinta  setelahnya berada di notifikasi layar depan ponsel Jack.

Ia menggunakan orang pintar untuk membantunya memanipulasi mimpi dari Gavien, Naowen serta Haechan dengan tujuan agar mereka tak terkejut dengan masa depan yang akan datang. Ia sengaja tak memasukan Mark dalam list karena di sini, ia ingin membantu Mark agar Haechan tau perasaan yang di miliki Mark. Fakta lainnya bahwa Jack juga mendapatkan hal tersebut, itu yang berhasil membuat perlahan hati nurani Jack mulai terbuka untuk Naowen, berusaha merelakan Sean untuk Gavien.

Semua percintaan terselamatkan.

Sunday, July 07 2024

My Future l GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang