~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~
.
.
.
.
.
________________________
12:40 siang.
William sedang berjalan di gedung fakultasnya sambil mendengarkan musik dari earphone miliknya. Sebenarnya dia masih ada kelas lagi setelah ini, namun Dosen yang membimbing mengundurkan jadwal kelas ke Minggu depan, jadilah dia yang gabut ini hanya keliling gedung gak tau mau ngapain.
Kelas Samy juga belum selesai, rencananya setelah Samy selesai dia mau ngajak Samy buat makan bakso bang Ethan didepan gedung mereka, namun dia harus menunggu lagi hingga kelas Samy selesai.
William duduk di meja yang berada di taman gedung. Gabut gak tau mau ngapain, alhasil dia scrolling tiktok.
Namun, atensinya teralihkan ketika mendengar suara cewe yang berada di video yang direkam Matteo itu. Yap, dia sempat melihat rekaman yang diambil Matteo kemarin. Samy sendiri yang mengirimnya ke dia, katanya dapat dari Matteo, makanya dia kenal sangat suara wanita itu.
William melihat sekelilingnya, mendapati seorang cewe berbicara dengan seorang pria yang cukup tinggi darinya. William berpura-pura duduk di mendekat meja mereka, menyiapkan hp dan laptop nya. Hp nya sudah siap untuk merekam suara mereka, dan laptopnya untuk dia berpura-pura mengerjakan tugas.
"Lo bodoh. Bodoh banget. Bagaimana bisa kedua bawahan Lo tewas Karna Gavin doang?".
"Ya mana gue tau. Gue kagak ada disana!".
"Lo tau darimana kalo Gavin yang habisi mereka?".
"Cctv. Gue langsung cek cctv yang sengaja gue pasang, buat liat mereka bekerja atau gak. Dan setelah gue liat cctv, gue gak sanggup nonton lagi ka. The way Gavin killed them, gue nonton cara gavin menusuk, menggores, menendang, memukul, membanting tubuh mereka, gue gak sanggup buat lanjut liat video nya ka! Gue gak mau berurusan lagi dengan Gavin".
"Agh! Gue gak mau tauu! Fabian udah ngambil Gavin dari gue semenjak SMA dulu. Dan gue gak mau! Gavin itu milik gue! Gue cinta sama Gavin! Lo ngerti gak sih?!".
"I-iya gue ngerti! Tapi masalahnya Gavin ini berbahaya Cika! Kalo Lo mau Lo sendiri yang jalanin rencana Lo!".
"Lo gak kasihan sama gue?!".
"Ya...mau gimana lagi Cika?!".
"Aghh! Tauk deh! Gue cabut!".
"Ci- Cika! Tunggu!".
Pria itu mengejar Cika yang berjalan pergi. Sementara William, dia tersenyum tipis sebelum kemudian memindahkan file rekaman tadi ke laptopnya.
"Sayang? Kamu disini ternyata. Gimana? Jadi makan baksonya?". Samy tiba-tiba datang dan langsung duduk disebelah William.
"Jadi. Liat, gue punya bukti lain". Ucap William sambil menunjukkan file rekaman tadi, membuat Samy mengangkat alisnya sebelah.
"Bukti? Beneran? Mana sini aku mau liat". Samy ingin mengambil hp William, namun segera ditepis oleh doi.
"Nanti aja. Gue laper". William segera membereskan laptopnya dan menarik tangan Samy menuju warung bakso yang sudah dinanti-nanti olehnya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU
Teen Fiction"Mau sebesar apapun benci Lo sama gue. Gue gak bakal nyerah buat nepatin janji gue ke Lo". -Gavin "Terserah Lo, gue gak peduli" -Fabian Cerita tentang Gavin dan Fabian yang memiliki janji bersama yang harus mereka tepati satu sama lain. Namun, karna...