Jujur | XXXVI

237 14 1
                                    

~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~

...

Selesai menenangkan diri, Fabian keluar dari kamarnya atas perintah sang mama tadi. Dia turun ke lantai satu dan mendapati mamanya, Gavin dan orang tuanya berada di meja makan.

"Fabian, sini. Ngapain bengong disitu?" Panggil Putri.

Segera Fabian menghampiri meja makan dan duduk disebelah mamanya Fabian bingung.

"Akhirnya semuanya sudah berkumpul ya? Kalau begitu gimana kalau kita makan dulu sebelum ke agenda selanjutnya." Ujar Irene, Mama Gavin

"Maksudnya?" Tanya Fabian penasaran. Lagian makan malam doang pake agenda segala, dikira mau rapat penting kali yak.

Putri menyikut siku anaknya. "Udah, nurut aja dulu.

Tak mendapat pilihan lain, terpaksa lah Fabian menurut untuk makan, walaupun isi pikirannya masih penasaran dengan apa yang diucapkan mama Gavin tadi.

...

Selesai makan malam bersama itu pun, Fabian disuruh mamanya untuk mencuci piring di dapur. Sementara mamanya sibuk berbincang dengan ortu Gavin.

Jujur Fabian masih penasaran dengan apa yang mau dikatakan Gavin nanti. Apa Gavin akan memberitahu sesuatu yang tak pernah dia ketahui sebelumnya? Atau... Yang lainnya?

Sibuk memikirkan itu, Fabian tak sadar sebuah tangan yang cukup kekar itu terulur memeluk pinggang rampingnya. Sontak yang dipeluk memekik kaget.

"Ih! Vin, ntar dilihat mama Lo!" Fabian berusaha melepas pelukan Gavin.

Gavin menggeleng. "Gak, kamu gausah khawatir."

Gausah khawatir gmn? Ntar kalo mereka ketahuan gini-gini di dapur, trus ortu Gavin sama mamanya introgasi mereka, Fabian harus jawab apa?

Dahlah, terserah Gavin mau ngapain sekarang. Dia lanjut mencuci piring-piring bekas makan tadi.

Gavin anteng menopang dagunya di pundak Fabian, sementara matanya fokus ngeliatin tangan kekasihnya yang telaten cuci piring.

"Kalo aku punya istri kaya kamu, aku pasti beruntung banget." Ucapan Gavin berhasil membuat Fabian membeku.

Maksudnya apa? Apa Gavin berencana memiliki istri selain dirinya? Maksudnya, bukannya dia berharap untuk menjadi istr- maksudnya, suami Gavin. Tapi jika Gavin mencari seorang yang lain untuk dijadikan pendamping hidup, berarti Gavin mengingkari janji kecilnya, bukan?

Kalian masih ingat tujuan awal Gavin menjadikan Fabian pacar adalah awal dari perjalanan dia menepati janji saat dia kecil dulu.

"Lo mau nyari yang lain?" Pertanyaan Fabian seketika membuat Gavin bingung.

"Maksudnya?" Tanya Gavin.

Fabian terdiam sebentar, lalu menggeleng. "Gak, gak jadi."

"Bener?" Fabian mengangguk membalas

Selesai mencuci piring, Fabian berniat kembali ke kamarnya, namun Mama nya memaksa untuk duduk di sofa ruang tamu. Gavin juga ikut, dia duduk disamping Fabian

"Okay, Karna semuanya disini, sekarang Gavin bisa cerita tentang apa yang mau kamu bicarakan." Ujar Putri.

Oh, ini yang dari tadi Fabian penasaran-kan. Kenapa Gavin mengumpulkan Mama dan orang tuanya sendiri di malam hari gini? Apalagi tadi mereka makan malam bareng.

𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang