~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~
.
.
.
.
.
_____
Kelas Fabian yang terakhir hari ini baru aja selesai. Awalnya dia mau pulang trus rebahan dirumah karna besok tanggal merah. Tapi si Ferdi malah maksa Fabian buat ngikutin dia. Ferdi juga nyuruh dia buat ganti baju dirumahnya. Buat apa sih? Bikin emosi aja! Terpaksa Fabian harus nururt, dia takut aja Ferdi marah, seremm! Kayak Kak Ros! Ahaha.
Sekarang Fabian lagi diboncengi Ferdi ke suatu tempat. Sebenarnya mau kemana sih? Ferdi juga ditanya dari tadi gak dijawab, katanya "ikut aja dulu", emosi Fabian naik trus.
"Fer, sebenarnya Lo mau bawa gua kemana sih?! Gua pengen rebahan di rumah Fer!" Fabian menggeliat tak suka, pasalnya Ferdi memegang nya sangat kuat seolah dia akan lepas jika tidak di pegang.
"Tck, ikut aja lah anjing! Ntar Lo juga tau." -Ferdi
.
.
.
Mereka berdua sampai di pantai dekat Kampus. Fabian bisa melihat jelas matahari terbenam di ujung Pantai. Dia mau ngambil hp nya buat foto, namun segera ditarik oleh Ferdi.
"Fer! Lu kenapa sih? Gue mau foto anjing! Gak lu liat tuh sunset didepan?" Fabian menepis tangan Ferdi, menatap temannya itu dengan kesal.
"Udahh gausah banyak bicara!" Tanpa aba-aba, Ferdi memasangkan penutup mata di mata Fabian, membuat dia kaget.
"Fer apaan sih?! Lepas anjing Lo mau ngapain?!"
"Aishh!!! Lu bisa diem gak sih? Dari tadi anjing. Udah nurut aja! Gak gue culik kok." Fabian diam. Ferdi udah mulai marah tadi, takut dia bakal diceramahi panjang sama Ferdi. Jadi ingat waktu dia gak sengaja jatuhin kue buatan Ferdi, dia habis diceramahi 30 menit lebih sama Ferdi. Kalo diingat-ingat jadi merinding. Yaudah Fabian nurut aja sekarang.
Ferdi narik tangan Fabian pelan, menuntun Fabian untuk berjalan ke suatu tempat. Sekitar 5 menitan mereka berjalan, Fabian udah bisa merasakan Pasir yang diinjaknya. Dia kemudian dituntun duduk disebuah bangku. Lalu dia tidak merasakan tangan Ferdi lagi.
"Fer?" Bingung tak ada respon dari sekitarnya, membuat Fabian bingung bukan main.
Fabian kemudian membuka penutup matanya. Hal pertama yang dia lihat adalah Gavin yang duduk didepannya dengan sebuah gitar di pangkuannya. Disampingnya juga ada beberapa hiasan seperti bunga dan foto dirinya yang ditaruh rapi di sebuah meja kecil. Hari juga sudah hampir gelap, namun lampu² yang menghiasi sekitaran tempatnya saat ini membuat suasana sedikit terang.
"Vin? Lo...yang minta Ferdi buat bawa gua kemari?" Fabian melangkah menghampiri Gavin yang duduk.
"Iya, gua...mau ngomong sesuatu ke Lo. Dengerin baik-baik ya." Gavin kemudian memposisikan gitarnya dengan benar, dan mulai memainkannya.
Oh, maybe if you can see
What I feel through my bones
And every corner in me, oh
There's your presence that grown
Maybe I nurture it more
By saying how I feel
But I did mean it beforeI want you to the bone
I want you toTake me home, I'm fallin'
Love me long, I'm rollin'
Losing control, body and soul
Mind too for sure, I'm already yours
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU
Teen Fiction"Mau sebesar apapun benci Lo sama gue. Gue gak bakal nyerah buat nepatin janji gue ke Lo". -Gavin "Terserah Lo, gue gak peduli" -Fabian Cerita tentang Gavin dan Fabian yang memiliki janji bersama yang harus mereka tepati satu sama lain. Namun, karna...