~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~
...
Flashback
Kaki Gavin melangkah menuju balkon rumah sepupunya itu sendiri, membuka pintu dan mendapati sesosok perempuan dengan rambut pendek duduk bersantai, menyeruput secangkir teh susu buatan nya.
"Tumben banget kerumah gue." Ujar sang perempuan.
Gavin duduk di salah satu bangku. "Lo sendiri, tumben nyantai di rumah ortu Lo, kirain tuh apartemen udah jadi rumah pribadi."
Perempuan itu terkekeh, dia menaruh cangkirnya di atas meja dan mengambil iPad miliknya, mengerjakan sesuatu disana.
"Lo tau gue orang sibuk." Ujar perempuan itu. Angin lembut terus-terusan menerpa wajah dan rambutnya, balkon rumah orang tua nya memang tak kalah dengan balkon apartemen nya.
"Dan Lo sendiri, buat apa kemari?" Tanya perempuan itu tanpa mengalihkan pandangannya dari iPad yang dipegangnya.
Gavin menatap perempuan itu sebentar, lalu menoleh ke luar. "Jelaskan semuanya ke gue, apa yang sebenarnya terjadi tentang kasus ini, Kiya."
Perempuan yang dikenal dengan nama Kiya itu sejenak tak membalas, namun berikutnya dia menaruh iPad nya diatas meja, memasang wajah seriusnya.
"Lo tau gue benci sama kasus yang tanpa alasan ditutup gini kan, gue rasa tawaran Lo itu berhasil bikin pengalaman gue meningkat."
"Udah, Gausah banyak bacot dulu, gue bayar lu ye." Gavin menunjuk ke Arah Kiya sedikit emosi, yang ditunjuk cuman bisa terkekeh lagi.
"Mau tau apa mau tau banget??"
"Lo mau semua polaroid gue sama fabian di kamar Lo gue robekin?."
Sontak Kiya kaget. "Heh! Enak aja! Iya-iya gue ceritain!"
Kiya tak masalah jika Gavin mengancam nya dengan hal lain, tapi jika masalah polaroid Gavin-Fabian yang didapatkannya dengan susah payah, Kiya harus menyerah.
"Nih gue jelasin yah. Ayah Fabian udah fix tewas Karna dibunuh, bukan sakit jantung. Memang ayah nya punya riwayat jantung, tapi itu bukan penyebab kematiannya. Yang gue tau dulu pelaku ini sempat kerja jadi pelayan di salah satu cafe, tepatnya di tempat papa Lo sama ayah Fabian nongkrong. Mereka berdua lagi nongkrong kayak biasa, ayah Fabian permisi buat ke toilet sebentar Karna ada perlu, trus gak lama papa Lo dapat panggilan telepon yang maksa dia buat keluar dari cafe ke mobilnya. Cukup lama papa Lo di dalam mobil, gue gak tau beliau ngapain aja, tapi yang pasti sekitar tiga puluh menit, papa Lo mulai jalanin mobilnya. Dan pada saat itu juga ayah Fabian yang udah terhuyung-huyung keluar dari cafe, trus entah sadar atau enggak dia ke jalanan, dan disaat itu lah papa Lo gak sengaja menabrak ayah Fabian."
Penjelasan dari Kiya di dengarkan dengan seksama oleh Gavin. Terkadang dia begitu kaget saat mendengar sesuatu yang belum pernah diketahui nya sama sekali, tentang bagaimana Kiya yang dengan mudah mendapatkan semua informasi itu.
"Itu aja?" Tanya Gavin yang dibalas anggukan oleh Kiya.
"Sekarang gue nanya, Lo dapat informasi itu dari mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU
Novela Juvenil"Mau sebesar apapun benci Lo sama gue. Gue gak bakal nyerah buat nepatin janji gue ke Lo". -Gavin "Terserah Lo, gue gak peduli" -Fabian Cerita tentang Gavin dan Fabian yang memiliki janji bersama yang harus mereka tepati satu sama lain. Namun, karna...