Telepon Asing | XXVIII

232 12 0
                                    

~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~

.

.

.

.

.

Double update spesial ultah FotFot! Walaupun udah lewat, hehe. Hepi reading epriwann!!

________________________

"Hah?! Gilak! Trus trus kelanjutannya gimana?". Samy memakan chips nya sambil fokus mendengarkan cerita Ferdi.

"Ya itu dia. Makanya sekarang si Mamat jomblo! Tingkahnya aja kayak gitu, siapa yang mau sama fak boi? Iya gak?". Ucap Ferdi sambil mengambil chips dari bungkusan yang dipegang Samy

"Tapi, kenapa banyak cewek yang mau sama Mamat yak? Dengar namanya aja udah bikin gue mau muntah!". Fabian menambahkan.

"Kagak tau gue! Bener bener fakboi Kampus!! Mending tuh ciwi-ciwi sama gue!". Balas Ferdi sombong

"Yaelah. Jadi Matteo Lo anggap siapa njing?". Samy memutar bola matanya malas.

"Suka suka gue! Btw Ian! Cowok Lo lama amat! Udah dua jam gue disini ya njir!". Ferdi menyilangkan tangannya sambil melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan angka 3:17 siang.

Fabian menggeleng tak tau. Benar juga, padahal Gavin bilang cuman bentar doang, tapi udah jam 3 tuh anak kagak pulang-pulang. Rasa khawatir Fabian meningkat seketika.

"Telpon aja. Mana tau ada urusan mendadak dianya". William yang dari tadi duduk di sofa tak ikut nimbrung menggosip dengan mereka bertiga memberi saran kepada Fabian

"Iya juga. Fer, ambilkan hp gue disitu". Ferdi segera mengambil hp Fabian di tempat yang ditunjuk si doi.

Fabian segera mencari kontak Gavin dan menelponnya. Panggilan pertama berdering, namun Gavin tak menjawabnya. Fabian semakin khawatir. Dia kemudian menelponnya lagi, kali ini diangkat oleh Gavin.

"Iya Ian? Kenapa?". -Gavin

"Vin, kamu dimana? Kok gak balik-balik?". -Fabian

"Oh, aku dipanggil sama dosen tiba-tiba makanya gak bisa pulang cepat. Kenapa? Ferdi masih disana kan?". -Gavin

"Iya sih...tapi yakin dipanggil sama dosen?". -Fabian

"Iya sayang.. kan gak mungkin aku bohong sama kamu". -Gavin

"..."

"Yaudah, ntar aku beliin kamu makanan. Kamu mau apa?". -Gavin

"Salad buah sama cilok didepan kampus!". -Fabian

Gavin tersenyum disebrang sana. Dia bisa mendengar dengan jelas senyum lebar Fabian walaupun tak melihatnya secara langsung.

"Kamu gak mau nasi? Dari tadi kamu gak ada makan nasi loh, nanti sakit perut". -Gavin

"Eum...yaudah beliin aku nasi bakar aja". -Fabian

"Okeh. Ntar aku beliin. Maaf ya aku gak bisa balik cepat. Btw bisa kasih Ferdi telponnya?". -Gavin

Fabian terdiam bingung sebentar, sebelum kemudian mengaktifkan Speaker dan memberikan telpon kepada Ferdi.

"Hal-"

"Fer, Lo jangan pulang dulu sampa gue balik. Pokoknya apapun kepentingan lo jangan balik. Kalo gue liat Fabian sendirian di kamarnya pas gue balik, say goodbye buat skincare impian Lo, ngerti? Dan jangan lupa buat isi cemilan Fabian sama minumannya, jangan lupa obat yang udah gue taro di meja samping tempat tidur. Jangan lupa juga atur AC biar Fabian gak kedinginan. Ingat, skincare Lo gak bakal gue kasih jika Lo pulang sebelum gue balik". -Gavin

𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang