~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~
...
Flashback
Putri mengantarkan keluarga Gavin ke depan pintu rumah mereka, setelah menceritakan seluruh kejadian di masa lalu yang sebenarnya.Sedari tadi putri tak ada berbicara, dia hanya menunjukkan senyuman yang Fabian dan Gavin yakin itu adalah senyuman paksa.
"Terima kasih sudah mau mengundang kami makan bersama putri, dan... Maaf kalau kami membuat beberapa masalah disini." Ujar Irene yang memang merasa bahwa dirinya telah salah disini, namun putri hanya mengangguk tersenyum.
"Gak papa, lebih baik kalian pulang, udah sore banget, aku juga masih ada urusan." Anggaplah putri tidak sopan Karna sekarang dirinya mengibaratkan kalau dirinya mengusir keluarga Nahendra itu.
Irene dan Putri berpelukan terlebih dahulu, sebelum kemudian putri mengantar mereka ke gerbang depan bersama Kiya.
Gavin tinggal sebentar, dia menghadap ke Fabian yang berdiri tepat didepan pintu. Dia menggenggam tangan sang kekasih yang ekspresinya tak dapat diartikan itu.
"Maaf..." Hanya itu yang dia sampaikan, mengecup kedua punggung tangan Fabian.
Yang diperlakukan seperti itu hanya bisa tertawa. Sedari tadi Gavin terus-terusan meminta maaf, padahal Fabian tak masalah.
"Minta maaf terus, kayak salah aja kamu." Di satu sisi Gavin cukup senang karna Fabian menggunakan aku-kamu lagi, tapi di satu sisi tetap saja dirinya masih merasa bersalah.
Gavin lah yang meminta bantuan Kiya untuk membongkar kasus ini dan merahasiakan itu semua dari Fabian. Dirinya merasa bahwa dia bukanlah pacar yang bertanggung jawab Karna masih ada rahasia yang dia miliki.
"Kamu maafin aku kan?"
"Itu lagi yang ditanya. Iya Gavin Nahendra, aku maafin kamu." Fabian cukup lelah dengan sikap Gavin yang satu ini.
Yang meminta maaf hanya memayunkan bibirnya, masih tak yakin dengan ucapan Fabian namun dia akan menerimanya.
Dia hanya takut Fabian akan marah dan membencinya nanti. Ohh, itu akan membuat trauma baru baginya.
Gavin mengecup kedua pipi Fabian, lalu mengelus rambutnya lembut. "Lucu banget, pacar siapa sih?"
"Siapa yah?"
"Pacarnya Gavin Nahendra pastinya. Ihhh gemes pengen aku gigit ini pipi!" Gavin gemas sendiri melihat pipi putih Fabian yang terdapat rona pink kemerahan disana, bahkan mulai mencubit nya.
"Ekhem."
Deheman dibelakang Gavin membuat dia menghentikan aksinya, tersenyum canggung saat Putri berdiri memandang mereka berdua.
Putri tersenyum, dia berjalan ke samping Fabian lalu melepas genggaman Gavin di tangan Fabian tadi.
"Kamu harus pulang kan Gavin? Mama kamu sudah nunggu diluar." Ujar Putri menunjuk ke mobil yang berada di depan gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU
Teen Fiction"Mau sebesar apapun benci Lo sama gue. Gue gak bakal nyerah buat nepatin janji gue ke Lo". -Gavin "Terserah Lo, gue gak peduli" -Fabian Cerita tentang Gavin dan Fabian yang memiliki janji bersama yang harus mereka tepati satu sama lain. Namun, karna...