7

2.4K 152 4
                                    

KECEWA
~~~~

"Xavier." Aileen mengguncang tubuh Xavier yang tertidur di sebelah nya.

Xavier tidak membuka matanya, dan semakin mengeratkan pelukannya pada perut buncit Aileen "Ada apa?" tanya Xavier dengan suada khas bangun tidurnya.

"Eum." Aileen sempat ragu ingin mengatakan sesuatu kepada Xavier "Aku sangat lapar, bisakah kamu memasakan nasi goreng untukku?" tanya Aileen dengan suara yang pelan.

Xavier membuka matanya "Saya tidak bisa memasak, bagaimana jika kita memesan saja?"

Wajah Aileen terlihat sangat kecewa, lelaki itu menyingkirkan tangan Xavier yang melingkar pada perutnya "Tidak usah, aku akan membuatnya saja." jawab Aileen dengan nada suara kekecewaan.

"Bukan begitu, saya tidak yakin akan enak jika saya yang masak, maka dari itu beli makan saja di luar." jelas xavier.

Aileen hanya diam dan beranjak dari tempat tidur.

"Aileen? Kamu marah kepada saya?" tanya Xavier, yang dibalas gelengan kepala dari Aileen. Sebelum akhirnya lelaki manis itu keluar dari kamar milik Xavier.

Setelah keluar dari kamar, entah mengapa Aileen merasakan nyeri pada perutnya. Sebenarnya dokter mengatakan jika laki-laki hamil memang sering merasakan nyeri. Tapi entah mengapa hampir setiap hari Aileen tak pernah merasakan tenang semasa hamil, selalu saja nyeri entah apapun keadaannya. Aileen terkadang merasakan takut jika terjadi sesuatu pada bayinya suatu saat nanti.

Dengan menahan rasa nyeri Aileen segera menuju dapur untuk mengompres perutnya.

Sebuah kompresan mulai meredakan nyeri pada perut Aileen, yang membuat Aileen segera memasak nasi goreng yang sangat ia ingin-inginkan.

"Heum." setelah mencicipi hasil masakannya, Aileen terlihat sangat lesu "Bukan ini yang aku inginkan." ucap Aileen, walaupun berucap seperti itu Aileen tetap saja menghabiskan nasi goreng buatannya hingga tandas.

Karena jam makan malam sebentar lagi akan tiba, Aileen segera memasakkan makan malam untuk Xavier dan Bastian. Karena dirinya sudah makan malam, maka Aileen hanya membuat untuk dua porsi makan saja. Setelah itu ia masuk ke dalam kamar untuk meredakan rasa kecewanya ini.

Disisi lain, Xavier sedang berjalan menuruni tangga. Dapat ia lihat Bastian sudah duduk di meja makan menunggu kedatangannya.

"Daddy, dimana Mommy?" tanya Bastian.

Xavier baru menyadari bahwa Aileen tidak ada di meja makan maupun di dapur. Yang kemungkinan Aileen terlihat kecewa pada dirinya yang tidak ingin memasakkan nasi goreng untuknya.

"Bastian makan terlebih dahulu okey? Daddy akan mengobrol dengan Mommy mu sebentar." ucap Xavier.

"Okey daddy." jawab Bastian.

Setelah itu Xavier berjalan menuju kamar Aileen. Tok! Tok! Tok! "Aileen? Apakan kamu ada di dalam? Tolong izinkan saya untuk masuk." pinta Xavier.

"Aku sudah makan malam Xavier, makanlah dengan Bastian." jawab Aileen dengan sedikit berteriak.

"Saya ingin mengobrol denganmu." ajak Xavier.

"Aku ingin tidur." teriak Aileen kembali.

Hal itu membuat Xavier menghela nafasnya panjang "Apakah karena nasi goreng sore tadi?" tanya Xavier pada dirinya sendiri.

🦢🦢🦢

Keesokan harinya...

Aileen terlihat memasak sarapan pagi dengan Bibi Sojung, karena hari ini adalah hari Senin. Dimana Xavier dan Bastian akan berangkat bekerja dan sekolah dipukul setengah tujuh nanti.

Aileen segera menyiapkan bekal untuk Bastian bawa ke sekolah, serta membuat teh hangat untuk disajikan pada Xavier sebagai pembuka sarapan pagi ini.

"Mommy!!" Bastian sedikit berteriak dan berlari menuju sang ibu, lalu memeluknya dengan erat "Tian kangen Mommy. Kenapa Mommy tidak ikut makan malam kemarin?" tanya Bastian.

Aileen tersenyum "Mommy sudah makan, dan Mommy sangat mengantuk tadi malam. Jadi Mommy ke kamar duluan." jawab Aileen.

Bastian hanya ber-oh ria mendengar jawaban Aileen, setelah itu ia duduk di kursi makan menunggu sang ayah untuk makan bersama.

"Daddy! Ayo makan!" ajak Bastian, ketika melihat sang ayah mulai menuruni tangga menuju meja makan.

Hal itu membuat Aileen berpura-pura sibuk untuk mengindari bertatapan mata dengan Xavier.

Aileen menyajikan sarapan pagi untuk Bastian dan Xavier tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun. Di ruang makan hanya terdengar suara Bastian yang sedang asik bercerita.

Xavier menyadari akan Aileen yang menghindari dirinya sejak kemarin. Setelah selesai makan, Xavier menyuruh Bastian untuk menuju mobil terlebih dahulu, dan meminta Bibi Sojung untuk masuk ke dalam dapur kotor dan membereskan alat-alat makan yang kotor pagi ini.

Tersisa hanya Aileen dan Xavier saja di meja makan. Ketika melihat Aileen yang ingin menyusul Bibi Sojung, membuat Xavier dengan cepat menahan tangan Aileen agar tidak pergi.

"Saya ingin berbicara denganmu." ucap Xavier.

"Aku sedang sibuk sekarang, dan aku harus segera membantu Bibi Sojung untuk membersihkan alat makan di dapur kotor." tutur Aileen.

"Bibi Sojung bisa melakukan semua dengan sendirinya." ujar Xavier.

"Duduk sini." Xavier meminta Aileen untuk duduk di pangkuannya, namun ditolak oleh lelaki itu.

"Aku berdiri saja tidak apa-apa. Apa yang ingin ka—?"

"Saya bilang duduk, duduk Aileen!" Xavier menarik paksa tangan Aileen agar duduk di pangkuannya. Hal itu membuat pantat Aileen terasa sangat sakit ketika diperlakukan kasar oleh Xavier.

Tangan Aileen meremas kausnya karena gemetaran. Baru kali ini Xavier bersikap kasar dan membentak dirinya seperti ini, hal itu membuat Aileen terlihat takut. Dan dengan mati-matian Aileen menahan air matanya.

"Tidak semua hal yang kamu inginkan akan terjadi Aileen, jadi saya mohon untuk tidak bersikap seperti anak-anak. Belajarlah dewasa, karena sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu." nasehat Xavier.

"Y-ya, maafkan aku karena bersikap sangat kekanak-kanakan seperti ini padamu." ucap Aileen dengan terbata-bata.

Lelaki itu segera bangkit dari pangkuan Xavier, sebelum akhirnya berlari menyusul Bibi Sojung di dapur kotor.

Setelah sampai di dapur, Aileen masuk ke dalam kamar mandi yang berada di sana. Dengan menangis sesenggukan, karena mengingat bagaimana Xavier memperlakukan dirinya dengan kasar dan menganggap dirinya adalah seorang anak kecil. Aileen sebenarnya tidak menginginkan nasi goreng buatan Xavier, melainkan adalah keinginan sang anak di kandungannya bukan dirinya.

***

tbc

AILEEN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang