SUSU?
-
-
-Setelah selesai diobati di rumah sakit dan di berikan beberapa obat oleh dokter, Xavier membawa Aileen pulang ke sebuah Apartemen yang ia beli. Apartemen di mana Xavier pernah menjanjikan Aileen untuk tingggal di apartemen dan meninggalkan mansion miliknya.
Aileen masih tertidur setelah makan disebuah restoran karena pengaruh obat yang diberikan dokter. Jadi, Aileen tidak menyadari bahwa saat ini ia sedang berada di apartemen yang ia inginkan. Apartemen yang sangat luas, nyaman, dan terlihat sangan asri, semua itu adalah keinginan Aileen sejak dulu.
Xavier membaringkan Aileen disebuah kasur big size di salah satu kamar Apartemen "Eungh." Aileen melenguh dan hampir terbangun, sebelum akhirnya Xavier mengelus lembut kepala Aileen hingga istrinya itu tertidur kembali.
Xavier mengangkat selimut sebatas perut Aileen, karena Xavier menyadari sesuatu. Di baju bagian dada Aileen terlihat basah dan berbau seperti susu. Membuat Xavier membuka baju Aileen dan mengangkat bra crop top yang digunakan Aileen, hingga payudara yang membesar serta kencang terpampang jelas di hadapannya. Dan jangan lupakan beberapa tetes asi keluar dari puting sedikit kemerahan milik Aileen.
Xavier membuka tas milik Aileen, di dalam tas tersebut terdapat beberapa breast pad yang gunanya untuk menyerap asi yang keluar. Xavier membersihkan daerah puting dengan tisu, dan menempelkan sebuah breast pad ke payudara Aileen. Sebelum ahirnya membenarkan bra dan mengganti baju menjadi piyama nyaman untuk Aileen.
"Putingnya terlihat sangat kencang tadi, apakah Aileen tidak kesakitan??" tanya Xavier, dengan melihat wajah tenang sang istri yang sedang tertidur.
🦢🦢🦢
Setelah dua jam, akhirnya Xavier menyelesaikan pekerjaannya dan segera ia kirimkan ke sekertaris nya.
"Xavier." suara serak khas bangun tidur mengagetkan Xavier. Lelaki yang sedang duduk di sofa ruang tengah menoleh ke arah sumber suara.
"Bagaimana keadaan mu? Apakah sudah membaik?" tanya Xavier.
Aileen berjalan ke arah Xavier dan duduk di atas pangkuannya "Asi aku keluar ya?" tanya Aileen.
Xavier menganggukkan kepalanya "Iya, saya sudah cegah dengan breast pad yang kamu punya."
Aileen tersenyum "Kamu tau dari mana breast pad gunanya buat nyerap asi?"
Xavier menyampirkan poni Aileen yang sudah sedikit panjang kebelakang telinganya "Saya mencari informasi di internet beberapa hari yang lalu, saya tahu hal ini pasti akan terjadi. Jadi saya sudah banyak belajar hal-hal seperti ini di internet"
Aileen memeluk erat tubuh Xavier "Kamu ternyata perhatian yaaa." ucap Aileen dengan senang "Aku kira kamu gak akan ngerti hal-hal yang kaya gini. Ternyata aku salah, kamu malah udah belajar banyak hal di internet. Aku gak nyangka kamu ngerti hal beginian." ujar Aileen dengan takjub.
Tangan Xavier mengelus lembut perut buncit Aileen dibalik piyama milik Aileen "Kamu tidak menyadari sesuatu di sini?" tanya Xavier.
Aileen melepaskan dekapannya "Apa?" tanya Aileen kebingungan "Sesuatu apa?"
"Lihatlah sekitarmu." ujar Xavier, dan dituruti oleh sang istri.
Wajah yang semula kebingungan mulai berubah menjadi wajah kebahagiaan "KITA DI APARTEMEN!!?" tanya Aileen dengan suara yang melengking.
Xavier terkekeh gemas melihat reaksi terkejut Aileen "Bagaimana? Suka?"
Aileen menganggukkan kepalanya dengan antusias "SANGAT SUKA!" teriak Aileen "Terimakasih." Aileen mendekap erat tubuh Xavier, dengan beberapa air mata yang mengalir membasahi pipinya.
"Syukurlah jika kamu suka." Xavier mengelus punggung Aileen untuk menenangkannya.
Setelah dirasa Aileen sudah tenang, Xavier melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air mata Aileen "Apakah breast pad mu sudah diganti?" tanya Xavier.
Aileen menggelengkan kepalanya.
"Kamu harus segera ganti breast pad nya, apalagi jika asi mu itu terus keluar." Xavier mengangkat tubuh Aileen dan mebawanya kembali ke kamar.
Xavier duduk di atas ranjang dan mengambil breast pad yang baru. Tangan besarnya mulai membuka kancing piyama Aileen, dan langsung ditahan oleh sang istri.
"Aku malu, biar aku sendiri saja." cegah Aileen, ia hampir saja berdiri dari pangkuan Xavier sebelum akhirnya di tahan Xavier untuk tetap duduk diatas pangkuannya.
"Saya sudah melihatnya sebelumnya, tidak perlu malu." Xavier meneruskan kegiatannya dengan melepaskan kancing piyama milik Aileen, di lanjutkan dengan melepaskan breast pad dan mengangkat bra crop top Aileen.
"Kenapa asinya terus mengalir? Padahal bayinya belum lahir." tanya Aileen bingung. Karena ini adalah kehamilan pertamanya, dan ia tampak bingung ketika merasakan putingnya yang sakit dan terus mengeluarkan beberapa tetes asi.
"Karena dirimu sudah siap menyusui baby ketika ia lahir besok, dan buktinya sekarang asimu cukup banyak menetes." Xavier sedikit memencet payudara Aileen untuk mengeluarkan asi yang tertampung.
"Ahh." Aileen terkejut ketika Xavier dengan tiba-tiba meremas putingnya. Tangan Aileen bertumpu pada bahu tegap Xavier "Sakit." matanya berkaca-kaca ketika merasakan sakit di daerah putingnya, hingga di daerah sekitar putingnya berwarna kemerahan.
"Maaf, jika tidak dilakukan seperti ini asimu akan terus menetes deras." Xavier menurunkam bra crop top Aileen dan memakaikan breast pad baru, lalu memeluk Aileen.
"Kenapa rasanya sakit sekali." isak Aileen "Bagaimana bila besok baby akan menyusu disini? Pasti rasanya jauh lebih sakit."
"Maafkan saya karena telah menghamilimu, saya janji akan terus ada di sisimu. Kamu harus menyusui baby sampai usia 6 bulan, jika tidak baby akan terkena infeksi."
"Xavier, bagaimana dengan Bastian? Apakah Bastian terkena infeksi saat bayi karena tidak menyusu pada ibunya?" tanya Aileen dengan melepas dekapannya dan menghapus air mata nya.
Xavier hanya menganggukkan kepalanya.
"Maaf, aku janji akan tetap menyusui baby nantinya walaupun akan terasa sakit dan nyeri." ujar Aileen.
Xavier tersenyum dan mengecup bibir ranum Aileen "Nice honey."
Aileen terdiam sejenak dengan apa yang dilakukan Xavier. Membuat lelaki dominan itu gemas, dan mengecup pipi berisi istri manisnya itu "Kenapa wajahmu gemas sekali ketika malu?"
Aileen menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Sangat menggemaskan, hingga membuat Xavier mendekatkan tubuh Aileen pada tubuhnya, sampai perut buncit istrinya bersentuhan dengan perutnya. Aileen menahan bahu Xavier ketika lelaki itu mendekatkan wajahnya ke arah pipi kemerahan miliknya.
Aileen bangkit dari duduknya "Aku sangat lapar, aku akan memasak sesuatu di dapur."
Xavier menggeleng gemas "Tidak ada sesuatu di dapur, saya belum membeli bahan masakan apapun. Kita bisa memesan online atau mungkin makan di restoran saat siang tadi jika kamu lapar?"
Aileen menarik tangan Xavier hingga bangkit dari duduknya "Ayo pesan makanan, aku sudah sangat lapar." keluh Aileen.
Xavier mengelus perut buncit Aileen "Baby cepat sekali lapar ya."
Setelah itu mereka berdua memesan makanan, dan menunggu makanannya hingga datang, lalu memakannya berdua.
***
tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/338754995-288-k475309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AILEEN [ON GOING]
Random⛔Penulis sedang hiatus dalam beberapa bulan kedepan dikarenakan sibuk bekerja ⚠️BOYS LOVE ⚠️GAY ⚠️HOMO ⚠️COWOKxCOWOK Aileen Goketsu, laki-laki berumur 21 Tahun. Yang baru saja lulus dari seleksi untuk bekerja di sebuah perusahaan di Korea Selatan. S...