PELUKAN HANGAT
~~~~~~~~Hari demi hari Aileen semakin merasakan nyeri pada perutnya. Belum lagi masalah soal Noora yang lebih sering memberikan Xavier perhatian. Mulai dari menyiapkan makanan Xavier, menyambut kepulangan Xavier, bahkan sekarang Noora begitu dekat dengan Bastian. Hal itu membuat Aileen sedikit terbakar api cemburu melihatnya.
Ceklek! Suara pintu terbuka membuat Noora dan Aileen bergegas menghampiri Xavier dan Bastian yang datang. Namun karena Aileen yang mudah lelah sekarang, membuat Noora berhasil menyambut kedatangan Xavier, dengan membawakan tas kantor milik lelaki itu.
Melihat hal itu membuat Aileen terdiam "Hati aku sakit Xavier." batin Aileen, dengan meremat kuat kaos bagian dadanya.
"Tante Noora, hari ini Tian beli beberapa es krim untuk Tante Noora. Sehabis makan malam, langsung makan es krim dengan Bastian yaaa." celoteh Bastian pada Noora.
Melihat Aileen dari pintu depan, membuat Xavier langsung menghampiri istrinya itu "Hai." Xavier mengelus lembut surai hitam Aileen "Bagaimana harimu hari ini? Baik-baik saja, hm?" Xavier beralih mengelus lembut perut besar Aileen.
Aileen menganggukkan kepalanya "Eum, sangat baik." jawab Aileen, kemudian Aileen berjalan menuju ruang makan meninggalkan Xavier.
Ketika melihat Noora yang sudah siap melayani Xavier membuat Aileen langsung berjalan menuju dapur belakang, ia tidak mau berlama-lama melihat pemandangan yang menyakiti hatinya beberapa hari belakangan ini.
Setelah beberapa saat, Aileen kembali ke ruang makan berharap keluarga kecil Xavier sudah menyelesaikan makan malamnya. Namun dugaannya salah, memang Noora dan Bastian sudah tidak ada disana, tetapi di meja makan masih ada Xavier yang piringnya belum terisi makanan apapun.
"Ambilkan saya makan malam Aileen." perintah Xavier ketika melihat kedatangan Aileen diruang makan.
Aileen nampak bingung "Nyonya Noora-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Xavier lebih dulu menyelanya.
"Saya ingin kamu, bukan Noora." ucap Xavier.
Karena ucapan Xavier yang menghangatkan hatinya, membuat Aileen tersenyum lebar. Ia segera menyajikan makanan untuk Xavier.
Xavier sedikit memundurkan kursi nya "Kamu juga makan." lelaki itu menuntun Aileen untuk duduk di pagkuannya.
"Aku berat, kamu pasti cape." Aileen tak enak dengan Xavier karena harus menopang tubuhnya yang berat badannya naik lebih dari 10kg selama 6 bulan ini.
"Apa gunanya saya berolahraga setiap hari jika memangku tubuhmu saja saya tidak kuat." Xavier sedikir membenarkan posisi Aileen agar nyaman.
Aileen terkejut, namun hanya menurut dan mulai memakan makanan yang sudah ia masak malam ini bersama Noora.
"Bayi harus tumbuh dengan baik. Makan yang teratur, okey?"
"Eum." Aileen makan begitu lahap, membuat Xavier tersenyum melihatnya.
🦢🦢🦢
Malam ini, Aileen kembali tidur bersama Xavier. Ia sedang memandang pemandangan kota, menghirup udara segar di balkon kamar Xavier.
"Aileen." Xavier mendekat ke arah Aileen, dan mendekap erat tubuh istrinya dari belakang.
"Ada apa? Apakah ada yang mengganggu pikiranmu Xavier?" tanya Aileen, dengan mengelus lembut tangan Xavier yang melingkar di perutnya.
"Saya jadi mengingat masa-masa dimana kita bertemu di klub malam itu. Saya tidak mengingat apapun karena efek alkohol yang berlebihan. Ketika saya bangun, tiba-tiba saja sudah ada kamu di samping saya dan sedang menangis sesegukan." tutur Xavier.
"Eum, kamu memang sangat mabuk saat itu, hingga membuat ku ketakutan bukan main saat kamu memperkosaku malam itu."
"Saya ingin mendengar cerita lengkapnya Aileen. Ayo ceritakan." pinta Xavier.
"Sudah pukul 11 malam, waktunya tidur. Aku akan menceritakanmu besok." Aileen melepaskan pelukan Xavier dan menarik tangan suaminya untuk segera tidur.
"Padahal saya ingin mendengar cerita darimu." gerutu Xavier.
Aileen tersenyum melihat wajah Xavier yang kesal "Aku janji akan menceritakannya besok, sekarang kita tidur ya. Aku sudah sangat mengantuk Xavier."
"Baiklah, baiklah." Xavier naik ke atas ranjang, tak lupa menutupi tubuhnya dan juga sang istri dengan selimut tebal karena cuaca yang dingin malam ini.
"Xavier peluk akuu." rengek Aileen.
Melihat itu, membuat Xavier menarik tubuh Aileen untuk mendekat dan memeluk erat tubuh hangat sang istri.
"Tubuhmu hangat." Xavier mengelus lembut pinggang Aileen, yang tertidur menghadap dirinya.
"Kamu juga anget, aku suka." ujar Aileen.
***
tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/338754995-288-k475309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AILEEN [ON GOING]
Random⛔Penulis sedang hiatus dalam beberapa bulan kedepan dikarenakan sibuk bekerja ⚠️BOYS LOVE ⚠️GAY ⚠️HOMO ⚠️COWOKxCOWOK Aileen Goketsu, laki-laki berumur 21 Tahun. Yang baru saja lulus dari seleksi untuk bekerja di sebuah perusahaan di Korea Selatan. S...